Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Menghimpun Kekuatan Kebajikan

“Sampai setinggi mana banjirnya?” tanya Relawan Tzu Chi.

“Sampai setinggi jam dinding,” jawab seorang warga Tianliao, kaohsing.

“Sampai setinggi jam itu?” tanya relawan.

“Jamnya sudah mati karena terendam air,” jawab seorang warga.

“Saya sangat bersyukur. Semoga semua orang selamat. Semua bersama-sama melewati kesulitan ini. Insan Tzu Chi di seluruh dunia mendoakan Anda. Semoga kondisinya segera pulih. Ini bagai kehangatan di musim dingin. Jika Anda seperti ini, kami tidak tega. Anda jangan menangis,” kata relawan.

“Kalian tidak tega?” tanya seorang warga.

“Benar, kami tidak tega. Sudah, jangan menangis,” kata relawan.

“Terima kasih atas perhatian kalian. Kami mendoakan Anda,” kata seorang warga.

 Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Menghimpun Kekuatan Kebajikan

Topan Megi membawa bencana yang tidak sedikit bagi Taiwan bagian selatan, terutama daerah pedesaan. Warga pedesaan sebagian besar adalah lansia. Agar kondisi bisa pulih, sungguh dibutuhkan waktu. Waktu memang dibutuhkan, tetapi tenaga manusia lebih dibutuhkan. Tenaga dan cinta kasih manusia dapat memperpendek waktu yang dibutuhkan dan meningkatkan efektivitas sehingga kondisi dapat lebih cepat pulih. Ini sangatlah penting.

Melihat para lansia tidak berdaya dan ketakutan, kita sungguh tak sampai hati. Insan Tzu Chi memperlakukan para lansia dengan penuh kasih sayang bagaikan orang tua sendiri. Keindahan di dunia ini bergantung pada kondisi kehidupan manusia. Baik buruknya kondisi kehidupan manusia tak lepas dari kondisi masyarakat yang bermula dari kondisi batin tiap individu. Jika setiap orang dari kita memiliki cinta kasih, maka saat melihat orang-orang yang menderita, meski mereka tidak punya hubungan dengan kita, kita tetap menjadi Bodhisatwa yang menolong mereka. Jika di dalam hati kita ada ajaran Buddha, maka kita tidak akan tega melihat makhluk lain menderita. Inilah kondisi batin yang turut merasakan penderitaan orang lain.

Lihatlah, di tengah topan dan hujan, insan Tzu Chi sudah mulai bergerak. Insan Tzu Chi di Hualien khawatir jika para pengungsi di posko penampungan tidak mendapat makan siang yang cukup, maka para relawan segera mengantarkan makanan hangat. Di Yilan, para relawan juga memberi perhatian kepada para lansia dan keluarga kurang mampu. Di daerah selatan, khususnya di Tainan, sebelum Tahun Baru Imlek, sebuah gempa bumi datang melanda. Rumah-rumah pun banyak yang rusak. Kondisi di sana belum sepenuhnya pulih, tetapi kini topan kembali datang menerjang. Relawan Tzu Chi di sana sungguh harus bekerja keras. Namun, mereka juga sangat berpengalaman dan menjalankan semuanya dengan saksama.

Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Menghimpun Kekuatan Kebajikan

Para Bodhisatwa ini sungguh telah menyerap Dharma ke dalam hati. Meski rumah mereka juga terkena dampak bencana, tetapi mereka mengesampingkan urusan pribadi dan bersama-sama membantu orang lain agar mendapat ketenangan fisik dan batin. Mereka berusaha agar para warga dapat dievakuasi ke tempat yang aman dan merasa tenang. Lebih jauh ke selatan, masih ada Kaohsiung. Kondisi bencana di Kaohsiung juga sangat parah, terutama di Qishan dan Tianliao. Tianliao tergolong daerah yang tandus, begitu pula Yanchao dan daerah sekitarnya. Beberapa daerah di sana mengalami bencana besar akibat tanah longsor dan banjir.

Di Yanchao, ada tiga orang dalam sebuah keluarga yang tertimbun tanah longsor. Jenazah mereka sudah ditemukan kemarin. Melihatnya, keluarga mereka mengalami kesedihan yang tak tertahankan. Insan Tzu Chi pun memberi pendampingan. Saat peringatan akan terjadinya tanah longsor dikeluarkan, relawan Tzu Chi sudah tiba di daerah itu dan membuka posko sementara di rumah seorang relawan. Mereka juga menyiapkan makanan hangat dan minuman bagi para anggota tim penyelamat, relawan pemadam kebakaran, dan para warga yang membutuhkan. Insan Tzu Chi bersumbangsih dengan segera.

Berbagai kisah yang membuktikan kekuatan cinta kasih ini bermula dari sebersit niat. Namun, bukan hanya niat baik segelintir orang, melainkan dibutuhkan niat baik banyak orang yang ada di masyarakat. Jika semua orang di masyarakat memiliki cinta kasih serta dapat saling menolong dan mendukung, maka masyarakat kita akan damai dan harmonis. Saat suatu bencana terjadi, semua orang dapat bersatu untuk mengerahkan kekuatan cinta kasih.

Ceramah Master Cheng Yen: Bersatu Menghimpun Kekuatan Kebajikan

Kini, yang kita butuhkan adalah usaha bersama untuk meredam perubahan iklim. Dimulai dari mengubah pola pikir dan kondisi batin, kita mengajak semua orang di dunia untuk mengubah pola hidup dan mengerahkan cinta kasih yang tulus. Dengan begitu, barulah kita dapat menyelaraskan empat unsur alam.

Selain itu, Topan Megi kali ini tidak hanya membawa bencana bagi Taiwan. Topan Megi juga menerjang Provinsi Fujian dan Zhejiang di Tiongkok sehingga menyebabkan tanah longsor. Kondisinya sungguh mengerikan. Bencana alam dapat terjadi dalam sekejap. Sesungguhnya, kita harus meningkatkan kewaspadaan karena ada topan lain yang mulai terbentuk di Samudra Pasifik. Kelihatannya kondisi cuaca sudah sangat ekstrem. Kondisi iklim dan cuaca yang menyimpang ini bermula dari penyimpangan dalam batin manusia. Jadi, kita harus menyelaraskan hati kita.

Bodhisatwa sekalian, dahulu kita sangat bersungguh hati dalam merekrut lebih banyak Bodhisatwa. Kini, bukankah kita harus kembali pada semangat tersebut? Manusia tak seharusnya membeda-bedakan agama. Kita semua dapat memiliki semangat yang sama, yaitu kebajikan dan cinta kasih. Dengan semangat seperti ini, semua orang dapat saling mendukung dan kerja sama yang harmonis akan terwujud. Inilah yang kita sebut menggalang hati. Kita bukan hanya menggalang dana, melainkan juga harus menggalang hati. Jadi, kita sungguh harus merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia. Kita harus kembali pada semangat ini. Ini membutuhkan kesungguhan hatii kita semua.

Memperhatikan warga lansia bagai orang tua sendiri

Segera bergerak membawa kedamaian fisik dan batin

Membangkitkan kebajikan tanpa membedakan agama

Bekerja sama dengan harmonis untuk menggalang hati

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 September 2016

Sumber: Lentera Kehidupan- DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 2 Oktober 2016
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -