Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih bagi Masyarakat dan Menstabilkan Negara
“Ada beberapa relawan dari Batam yang kembali, seperti Kakak Rudi Tan dan Megawati Chua. Di sana, mereka sangat tekun, bersemangat, dan bersatu hati. Kini, mereka telah memiliki Aula Jing Si di Batam. Mereka berikrar untuk membangun sebuah sekolah internasional di sana. Tim kita di Batam sangat tekun, bersemangat, dan bersatu hati,” kata Liu Su Mei Ketua Tzu Chi Indonesia.
“Berkat Master, kami bisa memiliki Aula Jing Si di Batam. Selama lima tahun ini, kami menjaganya dengan baik. Kami berharap dapat membangun sekolah kelak. Kami memohon doa dari Master. Para relawan Tzu Chi Batam selalu bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Master tidak perlu khawatir,” kata Rudi Tan relawan Tzu Chi.
“Kali ini, para pengusaha juga memberikan beasiswa kepada murid-murid. Ada yang mengirimkan karyawan mereka ke Taiwan, ada pula yang memberikan beasiswa kepada murid-murid Tzu Chi untuk bersekolah di Taiwan. Mereka berharap dapat menanamkan nilai budaya humanis Tzu Chi dalam perusahaan mereka. Gelombang pertama yang terdiri atas 30 orang telah kembali bekerja di perusahaan Kakak Franky. Jadi, kita berharap dapat menerapkan nilai budaya humanis Tzu Chi,” kata Liu Su Mei Ketua Tzu Chi Indonesia.
“Kami mengirimkan generasi muda untuk belajar di sini. Kaum muda sekarang lebih luwes dan dapat segera melakukan praktik nyata tanpa banyak berbicara. Mereka sangat setuju dengan pemikiran Master dan merasa penuh kehangatan. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik,” kata Franky O. Widjaja Wakil ketua Tzu Chi Indonesia.
Saat makin banyak orang mengakui Tzu Chi, barulah kita bisa terjun ke tengah masyarakat Indonesia dan benar-benar meningkatkan taraf kehidupan semua orang. Sungguh, ada banyak pengusaha yang telah membawa manfaat besar bagi negara ini. Presiden pun memandang penting kalian karena apa yang telah kalian lakukan. Dahulu, saat ayahmu berkunjung ke sini, saya berkata padanya bahwa hanya cinta kasihlah yang dapat menstabilkan negara. Kalian telah meneruskan semangat ini.
Para pengusaha di Indonesia telah banyak berkontribusi bagi masyarakat. Karena itulah, saya sering memuji kalian. Para pengusaha di Indonesia sungguh telah mengerahkan kekuatan untuk menstabilkan negara. Pemandangan yang terlihat bertahun-tahun lalu saat Stephen Huang berkunjung ke Indonesia masih teringat jelas dalam benak saya. Saat itu, Kali Angke sangatlah kotor. Kita masih bisa melihatnya dalam rekaman video. Namun, janganlah kita menghindari masa lalu yang kelam ini. Kita malah harus mengungkitnya untuk menginspirasi orang. Karena kondisi pada saat itu, semua orang bekerja sama dengan harmonis untuk meningkatkan taraf kehidupan dan pendidikan masyarakat.
Setelah lebih dari 20 tahun, ada banyak anak yang telah lulus dari sekolah kita. Berkat adanya pendidikan, mereka yang telah lulus pun dapat memberikan kontribusi besar bagi negara. Intinya, hal yang benar hendaknya kita lakukan dengan kesungguhan hati dan keteguhan. Kita tidak gentar meski saat itu ada banyak orang yang membutuhkan bantuan. Sesungguhnya, Indonesia juga pernah makmur.
Selama ratusan tahun, negara ini mengalami maju dan mundur. Seluruh dunia mengalami hal yang sama. Jadi, meski dahulu ada banyak orang yang membutuhkan, tetapi kini taraf kehidupan mereka telah meningkat. Kini, bantaran Kali Angke terlihat sangat indah. Inilah kontribusi para pengusaha bagi masyarakat. Tanpa masa lalu, bagaimana kita bisa melakukan perbandingan dengan masa kini? Karena itulah, saya sering berkata bahwa dalam memberikan edukasi, kita harus menggunakan kisah nyata masa lalu dan masa kini. Dengan demikian, barulah kita bisa menginspirasi generasi demi generasi.
Mengenai Tzu Chi Indonesia, saya sangat bersyukur kepada Bapak Mike Lee. Meski Indonesia sangat jauh dari Taiwan, tetapi Bapak Lee yang berada di sana dapat membawa orang-orang berkunjung ke Griya Jing Si sehingga jalinan jodoh ini dapat berlanjut hingga kini. Selain itu, juga ada Siti Hartati Murdaya, istri Bapak Murdaya Widyawimarta Poo. Saya tidak akan pernah melupakan mereka. Bagaimanapun, janganlah kita melupakan tahun itu dan orang itu.
Saat Bapak Eka Tjipta Widjaja datang ke Taiwan, saya hanya menyampaikan beberapa kata yang sederhana. Namun, beliau dapat menginspirasi para pengusaha setempat, seperti Bapak Sugianto Kusuma. Dalam pembersihan Kali Angke, beliau juga terjun secara langsung untuk menyekop lumpur. Momen itu selalu tersimpan dalam ingatan saya. Inilah nilai kehidupan. Inilah pandangan saya tentang nilai kehidupan. Ini sungguh mengagumkan.
Dapat melakukan yang sulit dilakukan, inilah yang membuat kehidupan kita bernilai. Nilai kehidupan bukan terletak pada kekayaan dan kedudukan sosial. Bagi saya, itu tidaklah penting. Yang paling penting ialah bersedia melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan orang-orang pada umumnya.
Tzu Chi Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tzu Chi Indonesia baru berusia 30 tahun, tetapi semuanya berkembang dengan pesat. Saya membutuhkan puluhan tahun untuk merampungkan Empat Misi Tzu Chi, sedangkan kalian hanya menggunakan waktu 20-an tahun, bahkan menjalankannya dengan lebih baik dari saya. Kalian telah melampaui saya. Sungguh, saya kagum pada kalian. Dengan bekerja sama secara harmonis serta saling menghormati, mengasihi, dan memotivasi, kalian telah menstabilkan negara dan masyarakat. Pahala kalian sungguh tak terhingga. Kalian harus terus mempertahankannya.
“Kami ingin melaporkan kepada Master bahwa dalam lima tahun setelah Aula Jing Si Batam diresmikan, kami aktif menjalankan misi Tzu Chi dan terjun ke komunitas untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Anggota komite Tzu Chi di seluruh Kepulauan Riau telah meningkat dari 20-an orang menjadi hampir seratus orang. Para relawan senior juga mewariskan semangat Tzu Chi dan mendampingi relawan baru. Kami juga menjalankan misi amal dan kesehatan di pulau-pulau kecil sekitar. Kami bukan hanya melakukan survei kasus dan kunjungan kasih, tetapi juga mengadakan baksos kesehatan berskala kecil. Saat orang yang menderita tidak bisa keluar, kamilah yang menjangkau mereka untuk melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan,” kata Megawati Chua relawan Tzu Chi.
Saya mendoakan kalian. Sungguh, Indonesia sangat berjodoh dengan Tzu Chi. Mendengar kalian memberikan kontribusi yang begitu besar bagi Indonesia, saya sungguh merasa bangga atas kalian. Saya sangat sukacita. Namun, kita harus meneruskan kekuatan cinta kasih. Kita harus terus menginspirasi warga setempat dengan cinta kasih. Saya sungguh kagum pada kalian yang dapat menginspirasi begitu banyak karyawan untuk bersumbangsih dengan tenang, sukacita, dan sukarela. Inilah kesuksesan terbesar yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat.
Membawa harapan bagi warga bantaran Kali Angke
Para pengusaha bekerja sama dengan harmonis untuk menstabilkan negara
Tidak melupakan sejarah dan meneruskan estafet cinta kasih
Merasa bangga atas relawan Tzu Chi yang bersumbangsih bagi Masyarakat
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 26 Oktober 2023