Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih dengan Cinta Kasih dan Memperoleh Sukacita darinya
Kemarin, saya melihat upacara kelulusan Sekolah Menengah Tzu Chi, SD Tzu Chi, dan TK Tzu Chi. Suasana upacara tersebut tampak penuh kehangatan dan menyentuh. Dalam upacara itu, ada lulusan murid-murid TK, SD, SMP, dan SMA. Mereka semua sangat rapi dan tampak sangat indah. Upacara tersebut diadakan di Aula Jing Si Hualien.
Lihatlah mereka sangat tertib. Setelah upacara dimulai, satu demi satu lembar ijazah dibagikan kepada mereka. Mereka naik ke panggung dengan tertib dan memberi hormat kepada para guru. Kita bisa melihat makna pendidikan yang sesungguhnya. Mengajarkan kesopanan kepada murid adalah pendidikan yang sesungguhnya. Melihat mereka keluar masuk dengan penuh kesopanan, saya sangat gembira.
Mereka menghormati guru dan bertindak sesuai didikannya, ini benar-benar mengagumkan. Upacara itu berjalan dengan khidmat dan tertib. Itu benar-benar sangat indah.
“Kakek Guru yang terhormat dan terkasih, para bhiksuni Griya Jing Si, para tamu, kepala sekolah, guru, orang tua murid, Ayah dan Ibu Yi De, serta teman-teman yang terkasih, apa kabar?” sapa Lin Yu-tong, Perwakilan murid lulusan TK Tzu Chi.
“Saya adalah perwakilan murid lulusan TK, Lin Yu-tong. Selama 3 tahun di TK, saya beberapa kali berpartisipasi dalam kegiatan menggalang hati dan cinta kasih bagi korban bencana badai di Amerika Serikat, korban bencana gempa di Indonesia, dan korban bencana badai di Afrika Timur. Meski masih begitu kecil, saya juga bisa membantu orang lain dengan kekuatan sendiri. Sebelum lulus, guru mengadakan kamp kelulusan bagi kami. Kami tinggal di sekolah selama satu malam dan belajar menjaga diri sendiri. Keesokan harinya, kami juga mengikuti kegiatan bersepeda sejauh 5 km. Saya memiliki kepercayaan diri bahwa saya bisa melewati ujian. Di masa depan, saya akan lebih berusaha untuk terus menjadi Bodhisatwa cilik yang bisa menolong sesama,” sambung Lin Yu-tong.
Anak TK yang begitu kecil berpidato dengan dialek Taiwan. Dialek Taiwannya sangat fasih. Melalui pidatonya, dia mengungkapkan ketulusan, kesopanan, dan kebenaran dengan rasa syukur dan penuh hormat. Ketika memberi penghormatan, dia terlihat berbeda dengan anak yang lain. Meski semua orang sangat rapi, tetapi di dalam kerapiannya ada kesopanan yang sulit dideskripsikan. Saya benar-benar merasa anak itu dapat dibina dengan baik. Dia adalah anak dari seorang dokter di RS Tzu Chi Hualien. Memikirkan ini, saya merasa sangat terhibur.
Mengapa kita ingin mendirikan sekolah dasar dan menengah lagi di Hualien? Ini untuk para staf medis kita yang datang dari tempat lain di Taiwan. Yang paling mereka perhatikan adalah pendidikan anak. Para staf medis kita masih muda, maka kita harus mendirikan TK, SD, dan sekolah menengah. Awalnya, kita mendirikan sekolah dasar dan menengah bagi anak-anak staf badan misi kita. Kini, kita bisa melihat tidak hanya anak-anak staf kita, juga ada anak insan Tzu Chi.
Kemarin sore, kepala sekolah menengah mendampingi orang tua murid dan murid datang ke Griya Jing Si. Salah satu orang tua murid berdiri dan berkata, "Terima kasih." Dia berkata bahwa dia sendiri adalah alumni angkatan pertama Akademi Keperawatan Tzu Chi. Sekarang anaknya bersekolah di Sekolah Menengah Tzu Chi.
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Saat itu, kita mendirikan sekolah demi membina tenaga medis di Hualien. Saat ini, kita sudah melihat hasilnya. Ada pula seorang alumni angkatan pertama Akademi Keperawatan Tzu Chi yang sekarang bekerja di Taichung sebagai wakil kepala RS, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan. Mereka adalah angkatan pertama Akademi Keperawatan Tzu Chi. Lulusan dari akademi kita sekarang bekerja di berbagai tempat dan sangat berprestasi dalam karier mereka. Tak peduli bekerja di mana pun, mereka selalu menaati aturan dan tahu bagaimana bersumbangsih dengan cinta kasih. Inilah Bodhisatwa.
Sekolah Tzu Chi telah mengajarkan semua orang untuk menjadi Bodhisatwa. Anak-anak staf badan misi kita bersekolah di sekolah kita. Dua hari lalu, diadakan upacara kelulusan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi. Para mahasiswa sudah dewasa. Upacara kelulusan itu berjalan dengan agung. Setelah lulus, mereka sudah bisa bekerja.
Kemarin juga diadakan upacara kelulusan SD dan TK Tzu Chi. Setelah mengenyam pendidikan dan lulus SMA, mereka bisa memilih untuk masuk Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi atau Universitas Tzu Chi. Mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kita menggunakan metode pengajaran yang berbeda-beda sesuai kemampuan murid.
Tahun demi tahun, kita melihat para murid menyelesaikan pendidikan mereka. Tzu Chi mendirikan sekolah dasar dan menengah bagi anak-anak staf badan misi kesehatan dan pendidikan. Kini, kita telah melihat mereka memperoleh pencapaian. Saya sangat bersyukur. Saya bersyukur karena semua orang bersedia datang ke Hualien. Saya juga bersyukur atas misi pendidikan kita. Upacara kelulusan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi yang diadakan 2 hari lalu sangat patut dipuji.
Kemarin, upacara kelulusan Sekolah Dasar dan Menengah Tzu Chi juga sangat menyentuh dan patut dipuji. Inilah sebabnya saya sering berkata bahwa kita jangan melupakan tahun itu dan niat yang kita bangkitkan saat itu. Setelah membangkitkan sebersit niat dan menjalankannya selama bertahun-tahun, kini kita sudah bisa melihat hasil dari upaya kita.
Hal yang menyentuh sangatlah banyak. Inilah kitab sejarah Tzu Chi. Demikianlah kita menulis kitab sejarah Tzu Chi. Jadi, kita jangan melupakan hal-hal yang Tzu Chi lakukan bagi dunia dan bagaimana Tzu Chi membina insan berbakat.
Bersumbangsih dengan cinta kasih dan memperoleh sukacita
darinya
Menghormati guru dan bertindak sesuai didikannya
Berikrar dengan tulus untuk berjalan di Jalan Bodhisatwa
Merasa penuh kehangatan dan berikrar tanpa batas
Ceramah Master
Cheng Yen tanggal 2 Juni 2019
Sumber:
Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah:
Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 4 Juni
2019