Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih dengan Tulus dan Menciptakan Lingkaran Cinta Kasih


“Meski rumah kalian mengalami kerusakan, kalian tidaklah sendiri.  Dana bantuan hari ini mewakili cinta kasih dan dukungan dari insan Tzu Chi di seluruh dunia kepada kalian semua. Kelak, ketika kalian telah mengalami kemajuan dan memiliki lebih banyak kemampuan, hendaknya kita bersama-sama membantu orang lain,”
kata Xie Jing-gui relawan Tzu Chi.

“Pascagempa, Yayasan Buddha Tzu Chi Taiwan senantiasa membantu dan memperhatikan kami. Hal ini sangat menyentuh hati semua warga di Semenanjung Noto. Kami akan hidup dengan tegar dan terus maju langkah demi langkah sehingga kami memiliki harapan di masa depan,” kata Rei Yoshida, Mahasiswa.

Dunia ini dipenuhi dengan ketidakkekalan dan bencana. Sungguh, saat ini, kita telah membawa bantuan ke banyak negara. Saya merasa bahwa di dunia ini, inilah nilai kehidupan. Sejak 50-an tahun yang lalu, tepatnya 58 tahun lalu, Tzu Chi mulai mengimbau orang-orang untuk mendonasikan 50 sen setiap hari. Hingga kini, semangat ini telah dipraktikkan oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia.

Saya juga bersyukur selama bertahun-tahun ini, semuanya telah bersumbangsih dan menjalankan misi Tzu Chi dengan mengeluarkan biaya sendiri. Ketika relawan pergi ke luar negeri untuk membawa bantuan bencana, mereka mengeluarkan dana pribadi. Relawan pulang dengan penuh sukacita dan semua orang berterima kasih kepada Tzu Chi karena Tzu Chi berasal dari Taiwan dan mereka memberikan bantuan atas nama Tzu Chi.

Sesungguhnya, setiap kali menyalurkan bantuan, selalu ada banyak relawan yang pergi dan biaya yang dibutuhkan pun tidak sedikit. Namun, Yayasan Tzu Chi sama sekali tidak mengeluarkan biaya. Para relawan mengeluarkan biaya sendiri dan bersumbangsih atas nama Tzu Chi. Semua orang selalu berkata, "Mereka adalah relawan Tzu Chi. Tzu Chi datang untuk membantu." Sesungguhnya, insan Tzu Chi bersumbangsih dengan mengeluarkan dana pribadi.

Selain bersumbangsih tanpa pamrih, terhadap penerima bantuan, kita juga membungkukkan badan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada mereka. Relawan Tzu Chi telah terbiasa seperti ini. Mengapa kita harus berterima kasih? Saya pernah berkata bahwa jika tidak ada orang menderita, bagaimana kita bisa membawa bantuan? Tanpa adanya makhluk yang menderita, tidak akan ada Bodhisatwa dunia. Begitu pula jika tidak ada orang yang sakit, bagaimana mungkin dokter diperlukan?


Di dunia ini, semua hal saling berhubungan. Jadi, Tzu Chi hadir untuk membantu orang-orang yang menderita. Terlebih lagi, kita sangat sungguh-sungguh dan bersedia bersumbangsih. Semua orang yakin bahwa semua donasi mereka digunakan pada tempatnya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, setiap kali pergi membawa bantuan, relawan akan mengeluarkan dana pribadi mereka. Bahkan, tidak ada biaya transportasi atau biaya lainnya yang dikeluarkan oleh Yayasan Tzu Chi. Setiap tetes donasi digunakan untuk menyalurkan bantuan bencana.

“Dahulu, saya merasa sangat senang ketika melihat banyak orang yang turut membantu. Namun, saya merasa sangat disayangkan karena keluarga saya tidak ikut bersumbangsih. Saya sangat senang melihat anak saya di sini,” kata Onshin Ida relawan Tzu Chi.

“Saya melihat semuanya datang ke sini dari tempat yang jauh untuk bersumbangsih bagi para warga. Demikian pulalah welas asih Master pada masa-masa awal,” kata Ryunari Ida relawan Tzu Chi.

“Saat ini, yang sangat kami perlukan ialah uang tunai untuk membeli makanan. Saya sangat berterima kasih atas bantuan Tzu Chi. Terlebih lagi, kalian memberikan uang tunai. Semuanya bertepuk tangan dengan gembira,” kata Hatsuo Yoneda, korban bencana.

Saat itu, saya berkata kepada ketua badan misi amal kita, "Jika kita ingin memberikan bantuan, kita harus memberikan bantuan yang berarti. Jangan hanya memberikan 3 ribu atau 5 ribu dolar NT. Kita harus memberikan dana bantuan dalam jumlah yang benar-benar berguna bagi mereka." Mereka sangat terharu menerima jumlah uang yang begitu besar.

“Dana bantuan ini sangat membantu kami. Saat ini, kami memerlukan perlengkapan sehari-hari dan makanan. Akibat inflasi, semua harga barang pun naik. Saya akan menggunakan uang ini untuk membeli makanan,” kata Hiroshi Minami warga.

“Bencana gempa kali ini telah menyebabkan kerusakan yang sangat parah. Semua perabot rumah tangga di dalam rumah dan jalanan sekitar telah rusak parah. Saat mengunjungi rumah-rumah, kami menyemangati setiap warga untuk terus berkomunikasi dengan relawan Tzu Chi yang ada di Jepang. Jika mereka mengalami kesulitan, semuanya dapat membantu satu sama lain,” kata Yan Bo-wen Ketua badan misi amal Tzu Chi.


Ada hal yang lebih menyentuh. Oleh karena Taiwan diguncang gempa pada 3 April, mereka yang tahu akan hal itu tidak enak hati untuk menerima bantuan Tzu Chi. Mereka berkata, "Taiwan juga telah terkena bencana. Namun, kalian masih datang untuk membagikan bantuan. Kami sungkan untuk menerimanya." Relawan kita menelepon saya untuk melaporkan ini. Saya berkata, "Kalian beri tahu mereka bahwa Tzu Chi memiliki dana bantuan internasional sehingga kita tetap dapat memberikan bantuan seperti biasanya."

Semua orang merasa terkejut dengan gempa yang mengguncang Taiwan kali ini. Ada juga bangunan yang mengalami kerusakan. Meski di bagian luar bangunan tidak terlihat retakan, tetapi di bagian dalam ada banyak yang retak dan sangat sulit untuk diperbaiki. Saya sangat bersyukur karena banyak relawan Tzu Chi yang berhimpun untuk membantu perbaikan tanpa perlu diupah.

Semua relawan dari berbagai daerah datang ke Hualien dengan membawa kekuatan cinta kasih. Ketika kita menggalakkan penyaluran bantuan bencana, semuanya merasa senang dan bersedia untuk bersumbangsih. Banyak hal yang patut disyukuri. Intinya, berhubung telah mendapat dukungan dari banyak orang, kita hendaknya menggunakan dana yang terhimpun untuk membawa manfaat bagi orang yang membutuhkan.

Jadi, saya berkata kepada ketua badan misi amal kita bahwa kita harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Terutama bantuan internasional, inilah hal yang benar untuk dilakukan. Terlebih lagi, saya juga berterima kasih kepada relawan pelestarian lingkungan yang telah mendaur ulang sumber daya. Dahulu, orang-orang menyebutnya memungut sampah. Sesungguhnya, setiap plastik yang kita kumpulkan dapat diolah menjadi selimut. Lingkaran cinta kasih ini telah membawa manfaat besar. Dengan melakukan daur ulang, kita juga melindungi Bumi.


Mengurangi selembar plastik dapat meningkatkan vitalitas bumi. Jika banyak plastik tertimbun di dalam bumi, lama-kelamaan, bumi akan mengeras dan kehilangan vitalitas. Jadi, mengurangi sampah plastik di bumi dapat meningkatkan vitalitas bumi. Plastik yang dikumpulkan dapat didaur ulang menjadi selimut yang hangat.

“Terima kasih banyak. Saya sangat berterima kasih atas apa yang telah kalian lakukan,” kata Genoveva Ortega, warga.

“Kami berterima kasih kepada relawan Tzu Chi atas bantuan yang diberikan setiap tahunnya. Saya tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada kalian,” Duarte, warga.

“Saat membantu mereka mengenakan jaket dan topi, saya merasa sangat bersyukur. Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah memberikan kesempatan kepada anak muda seperti saya sehingga saya dapat memiliki pengalaman yang luar biasa,” kata Cai Zong-nan, relawan.

Saat banyak negara tengah mengalami cuaca dingin, insan Tzu Chi di negara yang berbeda-beda bersumbangsih dalam waktu yang sama untuk memberikan kehangatan bagi orang-orang yang menderita.

“Mereka memberikan selimut tebal yang lebih bagus daripada selimut biasa. Saya hanya meminta selimut biasa, tetapi mereka mengirimkan selimut tebal yang hangat. Ini adalah berkah yang Tzu Chi berikan kepada kami,” kata Karina Penanggung Jawab.

“Kami sudah membentangkan selimut tebal di atas kasur. Dengan demikian, mereka akan merasa hangat saat malam hari,” kata salah seorang pemamggung jawab yang lainnya.

Setiap kali kita melihat ada orang yang menderita, kita harus segera membawa bantuan. Semua orang percaya bahwa ketika menjalankan misi Tzu Chi, insan Tzu Chi selalu bersumbangsih dengan cinta kasih yang tertulus dan tanpa pamrih. Terima kasih. 

Melenyapkan bencana dan penderitaan dengan kebajikan
Menciptakan lingkaran cinta kasih dan menggunakan semua donasi pada tempatnya
Membawa kehangatan dengan hati yang tulus
Bersumbangsih dengan tulus dan tanpa pamrih

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 22 Juli 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 24 Juli 2024
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -