Ceramah Master Cheng Yen: Bersumbangsih Tanpa Penyesalan dan Mewariskan Cinta Kasih
Bodhisatwa sekalian, saya selalu memanggil kalian Bodhisatwa karena kalian mendukung saya untuk terjun ke tengah masyarakat. Saya berterima kasih kepada donor sumsum tulang dan relawan penggerak donor sumsum tulang yang terus mendorong orang-orang untuk mendaftar sebagai donor sumsum tulang. Saya sangat berterima kasih.
Tanpa disadari, lebih dari 400.000 orang mendaftar sebagai donor sumsum tulang dan sekitar 5.500 orang telah menerima transplantasi sumsum tulang. Data donor sumsum tulang kita sangat lengkap. Data donor yang banyak ini dikumpulkan sejak lebih dari 20 tahun lalu. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi.
Saat satu tangan terulur, seribu tangan ikut bergerak. Saat seseorang menerima perkataan saya yang lainnya ikut meyakini perkataan saya dan semua orang mulai bergerak. Inilah yang membuat kehidupan saya bebas dari penyesalan. Saya tidak menyesal sama sekali. Saat satu tangan terulur, seribu tangan ikut bergerak. Saat satu orang mengimbau, semua orang turut menghimpun cinta kasih. Saya sangat bersyukur.
Saya terus mendoakan kalian dan berharap kalian dapat merasakan berkah yang kalian miliki dan menjangkau makhluk yang menderita. Perubahan iklim ekstrem saat ini sangat berkaitan erat dengan kita semua. Apa penyebab perubahan iklim ekstrem? Polusi. Apa penyebab polusi? Kegiatan manusia sehari-hari, seperti pola dan nafsu makan.
Setiap harinya, manusia mengonsumsi daging dari ratusan juta ekor hewan. Banyak nyawa hewan melayang setiap detiknya. Jumlah ini masih terus bertambah seiring bertambahnya konsumsi manusia. Pikirkanlah, pencemaran bumi juga berasal dari napas dan sisa pencernaan kita. Selain itu, napas dan kotoran hewan ternak juga memperparah kondisi. Bukankah manusia menjadi sumber utama polusi yang menyebabkan perubahan iklim?
Selain itu, pikiran dan tindakan kita saat membunuh hewan juga menciptakan karma. Belum lagi, manusia kerap bertindak sesuka hati, contohnya menggunakan dan membuang produk plastik begitu saja. Ini menyebabkan pengerasan tanah. Saya sangat berterima kasih kepada relawan daur ulang. Tahun depan adalah perayaan ke-30 misi pelestarian lingkungan. Saya sangat mengasihi dan menghargai para relawan daur ulang lansia.
Saat menggenggam tangan mereka, saya merasa tangan mereka bagai dipenuhi mutiara akibat kapalan. Mereka mengerjakan pekerjaan rumah saat muda dan kini mereka melindungi bumi dengan melakukan daur ulang. Walau harus mencium bau tidak sedap di posko daur ulang, mereka tetap memilah satu demi satu sampah yang dibuang. Saya sangat berterima kasih.
Semua relawan Tzu Chi dari berbagai bidang dan latar belakang mengerahkan cinta kasih mereka dan bersumbangsih dalam berbagai pos di Tzu Chi tanpa pamrih. Inilah yang telah dilakukan Tzu Chi saat ini dan masih akan terus berlanjut hingga masa depan. Saya sangat bersyukur melihat para anggota Tzu Cheng yang berprofesi sebagai polisi dan tergabung dalam Asosiasi Polisi Tzu Chi. Saya tidak tega melihat mereka bekerja begitu keras. Saya lalu mengimbau insan Tzu Chi untuk mencurahkan perhatian bagi polisi.
Polisi yang bergabung di Asosiasi Polisi Tzu Chi tidak pernah membiarkan waktu berlalu sia-sia. Saya berterima kasih kepada mereka yang telah menjaga masyarakat dan berdedikasi di Tzu Chi. Saya sangat berterima kasih. Selain itu, ada juga relawan muda. Kini, saya sangat berharap para relawan muda dapat mewarisi semangat Tzu Chi. Semoga kalian bertekad untuk mendedikasikan diri di Tzu Chi dan menjadi penerus cinta kasih Tzu Chi di masyarakat.
Orang-orang dari berbagai bidang pekerjaan dapat bergabung di Tzu Chi. Saya berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang menginspirasi banyak orang. Semua ini dapat dilakukan berkat adanya semangat Tzu Chi. Semangat semua insan Tzu Chi di seluruh dunia bagaikan untaian bacang. Misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis bagaimanapun adalah satu kesatuan, ibarat tali untaian bacang yang tetap lurus mengikat semua bacang saat diangkat.
Para relawan menjalankan Empat Misi Tzu Chi di tengah masyarakat. Para relawan bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong dalam berdedikasi bagi masyarakat dan komunitas setiap harinya. Saya sangat bersyukur untuk itu. Semua pencapaian ini merupakan hasil rajutan penuh cinta kasih dari insan Tzu Chi. Setiap tahun, mereka selalu bersumbangsih dari waktu ke waktu.
“Relawan penggerak donor sumsum tulang berikrar, merajut jalinan cinta kasih lewat donor sumsum tulang dan membantu menopang penderitaan pasien.”
“Tim misi pendidikan berikrar, dengan kemurnian cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin, para guru membina insan berbakat.”
“Tim komisaris kehormatan berikrar, menghadapi baik buruk dengan tenang, menjaga batin dari pikiran pengganggu; Mengemban hati Buddha dan tekad Guru; mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan.”
Bodhisatwa sekalian, saya menerima niat hati kalian dengan mendalam karena kalian menyebarkan cinta kasih secara luas. Kalian bersatu hati untuk mengemban misi bersama di dunia. Saya berterima kasih kepada para relawan yang mendampingi saya selama puluhan tahun. Apa yang kita jalankan sekarang dimulai dari tekad besar di masa lalu. Kita menjalankannya saat ini dan ini akan terus berlanju dari kehidupan ke kehidupan. Kita senantiasa bersatu hati dan berdedikasi demi ajaran Buddha dan makhluk menderita. Kalian dan saya telah bersatu hati.
Senantiasa bersatu demi ajaran Buddha
Giat bersumbangsih sehingga tiada penyesalan
Merajut jalinan cinta kasih bagai untaian tali bacang
Melindungi
kehidupan dan meneruskan cinta kasih
Ceramah
Master Cheng Yen tanggal 28 November 2019
Sumber:
Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah:
Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 30
November 2019