Ceramah Master Cheng Yen: Bertekad Melindungi Bumi demi Semua Makhluk

Saya mendengar bahwa para relawan kita telah menerima Dharma dan mempraktikkannya dalam keseharian. Kisah yang mereka bagikan mengandung Dharma yang nyata. Dari manusia awam, setiap orang mempraktikkan Enam Paramita untuk menjadi Bodhisatwa dunia. Enam Paramita terdiri atas dana, disiplin moral, kesabaran, semangat, konsentrasi, dan kebijaksanaan. Inilah yang harus kita latih.

Tingkat tertinggi dari konsentrasi bisa dilatih dalam keseharian, seperti saat bekerja dan makan. Kita juga melatihnya dalam menapaki Jalan Bodhisatwa. Misi amal dan pelestarian lingkungan dijalankan secara bersamaan. Kita melestarikan lingkungan dengan bijaksana dan menjalankan misi amal untuk memupuk berkah. Kita membina berkah sekaligus kebijaksanaan.

Meski bisa hidup nyaman, tetapi relawan kita memilih untuk melakukan daur ulang. Selain kotor, aromanya juga tidak sedap. Lalu, mengapa mereka melakukan daur ulang dengan sepenuh hati, tekun, dan bersemangat? Karena tidak mudah untuk melakukannya. Mereka rela melepas ego untuk melakukan daur ulang di tengah tumpukan sampah yang kotor dan beraroma tidak sedap.

Selain itu, memilahnya juga bukan tugas yang mudah. Tanpa kebijaksanaan, siapa yang bisa melakukannya? Dalam tumpukan sampah terdapat kebenaran yang sangat dalam. Pertama-tama, kita harus mengetahui dari mana sampah-sampah itu berasal. Kini, sebagian besar sampah adalah sampah plastik yang terbuat dari minyak bumi. Minyak bumi adalah sumber daya yang terbatas dan bisa habis suatu hari nanti.

doc tzu chi

Dengan memompa minyak bumi dan mengolahnya menjadi plastik, manusia telah mencemari udara. Seiring berjalannya waktu, terciptalah siklus yang buruk. Kini perubahan iklim sangat ekstrem dan dunia penuh dengan bencana. Plastik terbuat dari minyak bumi. Proses pembuatan plastik malah membawa dampak buruk bagi manusia dan merusak bumi. Plastik tidak mudah terurai. Sesungguhnya, berapa luas permukaan bumi yang kita miliki untuk mengubur sampah?

Kini samudra pun telah tercemar. Orang yang bijaksana tidak akan tega melihat sampah merusak bumi dan mencemari samudra. Banyak makhluk hidup yang terluka akibat sampah-sampah plastik. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Inilah kebijaksanaan yang berasal dari welas asih. Para relawan kita bekerja keras dan melepas ego untuk bersumbangsih guna melindungi bumi.

Kita mengumpulkan barang daur ulang, memilahnya secara tuntas, lalu mengolahnya menjadi benang dan kain. Saat memberikan selimut ramah lingkungan kepada penerima bantuan kita, hati kita dipenuhi rasa syukur. Kita memegang selimut dengan kedua tangan dan bersumbangsih dengan penuh rasa hormat. Dengan mendaur ulang barang yang masih bisa dipakai, kita bisa mengurangi volume sampah, menghemat energi, dan mengurangi emisi karbon. Singkat kata, pelestarian lingkungan sangatlah penting.

“Memilah barang daur ulang sungguh tidak mudah. Kami sangat bersyukur berkesempatan untuk mengunjungi para pejabat tinggi guna berbagi pengalaman dengan mereka. Kita mengundang mereka ke Posko Daur Ulang Wuxi dan Posko Daur Ulang Kunshan agar mereka bisa memahami bagaimana menerapkan konsep daur ulang. Dengan kerja sama dinas kebersihan, anggota komite daerah, pengusaha setempat,warga, dan organisasi amal lainnya, barulah tujuan kita bisa tercapai,” kata Li Jingxie, relawan Tzu Chi.

doc tzu chi

Sungguh, saya yakin ini bisa tercapai dengan kerja keras semua orang. Setelah tekun dan bersemangat mendengar Dharma selama setahun lebih, saya berharap saya dapat memadukan lebih banyak nilai budaya humanis dan ajaran Master dengan kegiatan daur ulang kita,” imbuh Li Jingxie.

Populasi di Tiongkok lebih dari satu miliar orang. Kita hendaknya membangun tekad dan ikrar untuk menginspirasi warga Tiongkok agar sepaham, sepakat, dan bertindak bersama. Bukan hanya mengetahui masalah, kita juga harus memahaminya dan bertindak secara nyata untuk mengatasinya. Jika mengetahui dan memahami masalahnya, tetapi tidak bertindak untuk mengatasinya, maka tidak akan ada perubahan. Kita harus menginspirasi orang-orang dengan tindakan nyata.

“Bulan September tahun lalu, saya berbagi di sebuah kelas tentang pentingnya melakukan daur ulang dan bagaimana memilah barang daur ulang. Sejak saat itu, kelas itu terus melakukan daur ulang. Kini, setelah satu tahun, seluruh sekolah turut melakukan daur ulang. Setiap hari Selasa sore, anak-anak mengumpulkan kertas bekas di sekolah. Penghasilan yang mereka peroleh digunakan sebagai bantuan biaya pendidikan,” kata Peng Fengqin, relawan Tzu Chi.

doc tzu chi

Bodhisatwa sekalian,saya menaruh harapan pada kalian. Misi amal dan pelestarian lingkungan harus dijalankan secara bersamaan dengan misi amal sebagai sumbernya. Kita semua harus ingat untuk memasuki istana welas asih serta mengenakan jubah kelembutan dan kesabaran. Semua orang harus saling menghormati dan membangkitkan kekuatan cinta kasih.

Kita bersumbangsih dengan rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih. Saat bersumbangsih, kita juga harus bersyukur. Pembagian bantuan musim dingin akan segera dimulai. Berpartisipasilah dalam pembagian bantuan. Kalian juga harus berhati-hati dan bersumbangsih dengan penuh rasa hormat. Relawan yang melakukan perjalanan jauh harus berhati-hati di jalan. Kita harus keluar rumah dengan penuh sukacita, lalu pulang ke rumah dengan bahagia dan selamat.

Dengan bersumbangsih di tengah masyarakat, kita bisa melihat penderitaan dan merasakan kehangatan cinta kasih secara bersamaan. Jalankanlah misi amal dengan penuh cinta kasih. Kita juga harus memandang penting pelestarian lingkungan. Setiap orang harus berpegang pada Tiga Prinsip, yakni memiliki istana welas asih, jubah kelembutan dan kesabaran, serta singgasana kekosongan untuk dapat membabarkan Dharma. Inilah harapan saya terhadap kalian.

Hari ini, kalian telah menyelesaikan pelatihan, menjalani pelantikan, dan memulai langkah pertama Bodhisatwa. Kini kalian adalah relawan Tzu Chi yang telah dilantik. Dalam kehidupan sehari-hari, kalian hendaknya melatih konsentrasi setiap waktu. Kalian harus senantiasa meneladani hati Buddha dan mewarisi tekad Guru. Setiap hari, kita harus bersumbangsih bagi semua makhluk dengan kesatuan tekad. Bisakah kalian melakukannya? (Bisa)

Kalian pasti bisa melakukannya. Saya mendoakan kalian. Di tahun baru, kita juga memiliki harapan baru. Mulai sekarang, kalian harus melatih diri dengan tekun dan bersemangat di Jalan Bodhisatwa. Semoga kalian bisa membina berkah sekaligus kebijaksanaan.

Mempraktikkan Enam Paramita di Jalan Bodhisatwa yang lapang dan lurus
Membungkukkan badan untuk melakukan daur ulang demi melindungi bumi
Mempraktikkan Dharma dan melakukan daur ulang untuk mengurangi emisi karbon
Bertekad untuk berpegang pada Tiga Prinsip demi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 November 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 29 November 2017

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -