Ceramah Master Cheng Yen: Bertekad Membentangkan Jalan Agung
Para relawan baru berkumpul
bersama. Terima kasih kepada para relawan senior yang mendampingi mereka dan
mendukung mereka hingga dilantik hari ini. Pendampingan tidak berhenti sampai
di sini. Sebaliknya, mulai saat ini, para relawan senior harus berbagi pengalaman
dan selalu memperhatikan para relawan baru agar semua orang dapat bersatu hati
di Tzu Chi.
Hati semua orang harus disatukan. Bersatu hati di sini berarti hati semua orang harus menyatu dengan hati Buddha dan tekad Guru.
Semua orang harus saling
berbagi dan mendukung. Kita telah melihat dan mendengar Tzu Ching dari
Singapura berbagi.
Kakek
Guru yang terkasih, anakmu telah kembali, ini adalah kode sandi
antara saya dan Tzu Ching. Setiap Tzu Ching mengucapkan ini saat dilantik. Kekuatan
Tzu Ching sangat besar. Setelah selesai mengikuti pelatihan di negara
masing-masing, saat kembali untuk dilantik, mereka pasti berkata, "Anakmu
telah kembali."
Hari ini anak saya yang
kembali tidak sedikit. Tzu Ching telah terjun ke masyarakat. Di masyarakat, mereka
memiliki usaha atau pekerjaan. Kini mereka juga membangun misi. Mereka akan
berdedikasi di dalam misi Tzu Chi. Selain bekerja, mereka juga menjalankan
misi. Inilah arah yang benar dalam kehidupan. Saya juga mendengar anak saya berkata
bahwa dia bertekad untuk memikul tanggung jawab. Ini sungguh membuat saya
terhibur.
Di Tzu Chi, selama saya
masih ada, kalian semua adalah murid generasi pertama. Kita semua adalah
generasi pertama Tzu Chi. Jadi, Bodhisatwa sekalian, hari ini kalian telah
dilantik. Kalian kembali ke Taiwan dan saya berkata kepada kalian bahwa kita harus memandang ke
seluruh dunia dan memperhatikan segala yang terjadi di dunia.
Insan Tzu Chi di seluruh
dunia selalu memberi perhatian dan bersumbangsih bagi negara-negara yang bisa
dijangkau. Inilah Bodhisatwa di dunia. Sebagai generasi pertama Tzu Chi, kita
menjalankan semangat ajaran Buddha secara nyata. Bodhisatwa muncul karena
adanya penderitaan. Sekembalinya ke negara masing-masing, saya berharap kalian
dapat menjadi benih yang tumbuh menjadi tak terhingga.
Setiap detik dalam kehidupan
tak akan kembali. Kita harus menggenggam setiap detik dan menjaga pikiran
dengan baik. Setiap niat kita jangan sampai menyimpang. Jangan menyia-nyiakan
satu detik pun. Pengertian agama di dalam Tzu Chi adalah arah tujuan hidup
manusia dan pendidikan seumur hidup.
Manusia memiliki mata
pelajaran yang tak habis dipelajari, yaitu pelajaran tentang kehidupan. Berhubung
telah bergabung di Tzu Chi, kita belajar
tentang semangat agama dan tujuan hidup. Selain belajar seumur hidup, kita juga
melatih diri. Melatih diri berarti meluruskan perilaku. Kita harus menerima
ajaran dengan setia. Inilah arah perjalanan kita di Tzu Chi.
Singkat kata, arah tujuan
Tzu Chi adalah benar. Ajaran di dalamnya adalah pendidikan yang benar. Ini tak
habis dipelajari hanya dalam seumur hidup, bahkan dari kehidupan ke kehidupan karena
setiap orang yang terlahir di dunia ini tak tahu dari mana berasal dan ke mana
akan pergi. Inilah kesesatan dalam kehidupan.
Kakak Guo saat muda sangat
gemar berjudi, mengambil uang belanja ibunya dan mengambil uang investasi saham
ayahnya. Akhirnya, pernikahannya juga gagal akibat kebiasaannya berjudi. Lalu,
Kakak Guo menjalani hidup dengan sia-sia. Suatu hari, tanpa sengaja dia datang
ke Aula Jing Si. Sejak saat itu, dia bergabung dengan Tzu Chi.
“Terima kasih kepada Master dan semua insan Tzu Chi. Bergabung di Tzu Chi,
saya mengubah kehidupan saya. Terima kasih kepada Master yang telah menciptakan
dunia Tzu Chi. Bagi saya, berbuat baik dan berbakti tidak dapat ditunda. Terima
kasih kepada orang tua yang terus menjaga saya. Mulai saat ini saya pasti terus
berbakti kepada orang tua dan bersumbangsih bagi orang-orang yang menderita.
Terima kasih,” kata Kakak Guo.
Dia telah berpaling dari kesesatan ke arah kesadaran. Ini sungguh mengharukan. Dahulu dia telah kecanduan berjudi. Dia berjudi hingga tak kenal waktu. Kehidupannya pernah kacau. Begitu bergabung dengan Tzu Chi, dia segera memulai hidup baru.
Dia terus tekun melatih diri
hingga dilantik hari ini. Kesadaran seperti ini sungguh luar biasa. Dia
berpaling dari kesesatan menuju kesadaran.
Ajaran Buddha yang kita pelajari harus diterapkan di dalam kehidupan kita. Ini barulah Dharma yang sesungguhnya. Dunia tak luput dari Dharma, Dharma juga tak lepas dari kehidupan di dunia.
Kini kita mempraktikkan
ajaran Buddha di dunia dengan menjadi Bodhisatwa dunia. Buddha datang ke dunia untuk
membimbing semua makhluk mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Inilah tujuan utama
Buddha datang ke dunia.
Jadi, kita sangat beruntung
hidup di masa kini, dapat menjangkau orang-orang yang menderita, dan
mendedikasikan diri untuk menolong mereka serta membabarkan Dharma. Inilah
bagaimana kita menerapkan Sutra Makna Tanpa Batas di dalam kehidupan kita. Kita
sungguh beruntung. Ajaran Buddha sudah diwariskan selama lebih dari 2.500
tahun. Kini kita dapat mempraktikkan ajaran Buddha dengan kesepahaman,
kesepakatan, dan tindakan bersama di Jalan Bodhisatwa. Kita sungguh beruntung.
Bodhisatwa sekalian, kita
harus menghargai arah hidup ini. Bodhisatwa membuka jalan, dan setiap orang
meratakannya. Sutra adalah jalan, dan jalan harus ditapaki. Jadi, kita harus
membuka arah yang benar dan menggerakkan orang banyak untuk meratakan jalan
ini. Saya mendoakan kalian semua. Semoga semua orang dapat bertekad dan
berikrar untuk melakukan praktik nyata di negara masing-masing sehingga dapat
membimbing lebih banyak orang.
Saya mendoakan kalian dengan
tulus serta berharap kalian selalu tekun dan bersemangat untuk senantiasa
membentangkan jalan dengan cinta kasih selangkah demi selangkah, membimbing
lebih banyak orang di masyarakat, mengembangkan berkah dan kebijaksanaan. Saya
mendoakan kalian semua. Terima kasih.
Tunas-tunas Bodhi kini telah tumbuh menjadi hutan
Janji antara guru dan murid kini telah terwujud
Mengubah kehidupan ke arah yang benar
Bertekad untuk membentangkan Jalan Agung
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Desember 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina