Ceramah Master Cheng Yen: Bertindak Dengan Bijaksana untuk Melindungi Alam Semesta
“Saya tidak melakukan daur ulang untuk kepentingan sendiri. Saya melakukan daur ulang untuk Tzu Chi dan demi melindungi bumi,” ucap Chen Qiulan, Relawan daur ulang.
Saat saya berada di Hangzhou, relawan lansia ini menelepon saya. Dia berkata, “Hari ini turun hujan dan saya tidak ada kegiatan.” “Saya ingin mengumpulkan barang daur ulang di wilayah pegunungan.” Saya berkata, “Cuaca sangat dingin.” “Anda harus menjaga kesehatan sendiri.” Setiap hari Sabtu, tak peduli terjadi angin ribut atau turun hujan lebat, kami tetap mengumpulkan barang daur ulang. Berkat keteguhan kami, para warga desa akan membawa barang daur ulang mereka keluar begitu truk kami tiba. Jika kami tidak bersikeras dan hanya melakukannya sehari atau dua hari, maka tidak akan membuahkan hasil,” ucap Mao Xiaoli, Relawan Tzu Chi.
“Saya sudah berhenti mengonsumsi miras. Saat melakukan daur ulang, saya bertemu dengan para relawan yang berpikiran benar. Di luar ada banyak orang yang berniat buruk, tetapi mereka tidak demikian. Saat bersama dengan mereka, perlahan-lahan saya pun mengubah tabiat buruk sendiri. Saya tersentuh dan terinspirasi oleh tabiat baik mereka,” ucap Kong Zhiyu, Relawan daur ulang.
Dahulu dia bisa mengonsumsi sedikit miras. Kini dia menjadi sangat tekun dan bersemangat. Setiap minggu, dia ikut melakukan daur ulang. Selain itu, dia juga menggunakan mobilnya untuk keperluan mengangkut barang daur ulang. Kita dapat melihat kegiatan daur ulang di Tiongkok. Saya sangat bersyukur sekaligus tersentuh.
Di Fuding, Fujian, ada sebuah desa kecil. Saya sangat tersentuh oleh warga di sana. Di Desa Xikun ini, ada sekelompok warga yang sangat baik hati. Demi melindungi bumi, para relawan Tzu Chi sangat bersungguh hati mensosialisasikan daur ulang. Mereka memiliki pengetahuan dan kesadaran yang sama serta bertekad untuk melakukan tindakan yang sama. Mereka melakukan tindakan nyata untuk mensosialisasikan konsep daur ulang. Tindakan ini telah menyentuh hati warga desa tersebut.
Desa Xikun ini adalah sebuah desa kuno yang bersejarah dan berbudaya. Beberapa warga di sana adalah keturunan Konfusius. Di desa ituada sebuah bangunan kuno bersejarah lebih dari 200 tahun. Dua tahun lalu, tiba-tiba terjadi kebakaran yang melahap bangunan kuno tersebut. Mengetahui bencana tersebut, relawan Tzu Chi mulai bergerak untuk menyalurkan bantuan dan menjalin jodoh dengan warga setempat. Hingga pada tahun lalu, relawan kita mulai berbagi konsep daur ulang dengan para warga.
”Kegiatan daur ulang yang sesungguhnya ada di dalam hati manusia. Setelah hati tersucikan, baru tindakan kita dipenuhi kebajikan dan cinta kasih. Kegiatan daur ulang ini harus dimulai dari diri sendiri dan dari setiap keluarga. Lewat pemilahan, barang daur ulang dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna,” ucap relawan Tzu Chi.
Mereka sangat menggemaskan. Pada zaman dahulu, orang-orang berkumpul di lapangan untuk
menonton. Relawan kita
memasang proyektor di sana untuk berbagi konsep daur ulang. Tentu saja, untuk membabarkan Dharma, dibutuhkan orang
yang memiliki niat. Di sana ada seorang pejabat yang bernama Bapak Kong. Beliau sangat antusias untuk mensosialisasikan daur ulang. Demi mensosialisasikan daur ulang, beliau mengumpulkan 100 keluarga untuk menonton video
bersama-sama agar dapat
lebih memahami makna
pelestarian lingkungan. Bapak Kong juga merogoh kocek sendiri untuk membeli tong
sampah. Beliau
membagi tiga tong sampah kepada setiap keluarga serta mengajarkan mereka cara memilah kertas, plastik, dan botol sesuai dengan
jenisnya masing-masing. Kita memberi penjelasan dengan sabar.
“Apakah kalian percaya diri? “Ya!”
“Sekarang kami akan membagikan tong sampah ini agar kalian dapat melakukan pemilahan. Kelak desa kita akan indah atau tidak? “Indah!” Kita berharap setiap keluarga di sana dapat menjaga kebersihan barang daur ulang. Setiap orang bertanggung jawab atas hal ini.”
Relawan kita juga berkunjung dari rumah ke rumah untuk melakukan sosialisasi. Dampak positif yang dibawa sangatlah besar. Warga di desa itu sangat polos. Yang terpenting adalah pejabat pemerintah setempat memberi dukungan yang besar. Beliau merasa selama sesuatu itu benar, maka lakukan sajadan tindakan itu harus dimulai dari diri sendiri. Kegiatan daur ulang harus dimulai dari setiap keluarga. Demikianlah kegiatan daur ulang mulai dilakukan di sana. Dahulu tong sampah itu selalu penuh dengan kertas dan botol.
Kini kita tak melihat pemandangan seperti itu lagi. Sungguh, masalah yang paling mengkhawatirkan sekarang adalah masalah sampah yang berdampak besar bagi lingkungan. Dari mana sampah berasal? Dari aktivitas manusia. Siapa yang tidak menciptakan sampah? Siapa yang tidak mencemari udara dan bumi ini? Setiap orang turut berperan atas hal ini. Untuk melindungi bumi ini, kita harus memulainya dari diri sendiri.
Relawan kita juga harus mengatasi rintangan batin. Mulanya, ada orang yang menganggap relawan Tzu Chi
sebagai pemulung. Dengan penuh kesabaran dan cinta kasih, relawan kita terus
melakukan sosialisasi dan membimbing warga untuk menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya. Saya sangat kagum
dan tersentuh oleh mereka. Kita harus terus menginspirasi lebih banyak orang. Tujuan kita bukan mencari keuntungan, melainkan untuk
menghemat sumber daya alam, menghemat energi, dan mengurangi emisi karbon.
Barang-barang yang sudah dibuang orang masih dapat didaur ulang. Ini cara untuk mengurangi penggunaan minyak bumi. Proses pengolahan minyak bumi juga dapat menciptakan pencemaran. Untuk menjaga sumber daya alam agar tetap berlimpah, kita dapat mengumpulkan barang daur ulang untuk diolah kembali menjadi produk baru. Untuk membuat produk berkualitas baik, kita harus melakukan pemilahan dengan saksama agar ia dapat kembali menjadi bahan mentah. Inilah cara untuk menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. Bukan hanya tidak mengurangi sumber daya alam, kita juga dapat mendaur ulangnya kembali menjadi sesuatu yang berguna.
Yang terpenting adalah kita harus melakukan pemilahan dengan baik agar ia dapat kembali menjadi bahan mentah berkualitas baik sehingga dapat menghasilkan barang berkualitas juga. Dengan begitu, maka volume sampah tak akan bertambah. Kita hendaknya mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Dalam ceramah tadi pagi, saya juga berkata bahwa kita harus mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Selain memiliki pengetahuan dan kesadaran yang sama, kita juga harus bertindak dengan bijaksana untuk mengatasi perbedaan pendapat antarsesama.
Kita harus membimbing orang-orang untuk mengasihi bumi dengan tulus. Saat bumi sehat, baru kehidupan manusia dapat tenteram. Untuk itu, kita harus bersungguh hati melakukan daur ulang. Kita harus lebih bersungguh hati.
Menjalin jodoh baik
dengan korban bencana saat penyaluran bantuan
Bertekad untuk
melakukan daur ulang
Melakukan aksi nyata untuk melindungi alam semesta
Menjaga kebersihan
barang daur ulang dan mempertahankan niat baik
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Maret 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 15 Maret 2018