Ceramah Master Cheng Yen: Bertobat dan Bervegetaris untuk menciptakan Tanah Suci di Dunia
”Master, para bhiksuni di Griya Jing Si, dan Kakak-kakak Tzu Chi, apa kabar semuanya? Sejak kecil, kesehatan saya kurang baik karena menderita asma. Sekitar belasan tahun lalu, karena tidak tega melihat saya menderita setiap hari, suami saya pergi menanyakan resep. Orang memberi tahunya bahwa memakan anak burung merpati yang baru lahir bisa menyembuhkan penyakit saya,” ujar Cai Ling-xue, seorang Relawan Tzu Chi.
“Saya mengonsumi sangat banyak karena suami saya sangat bersungguh hati menyiapkannya. Meski sudah mengonsumsi sangat banyak, penyakit saya juga tidak sembuh. Akhirnya, saya mulai mendaki gunung dan melakukan kegiatan daur ulang sehingga kesehatan saya semakin membaik. Di sini, saya dan suami saya ingin bertobat kepada Master karena saya sudah banyak memakan makhluk hidup dan suami saya telah membunuh banyak makhluk hidup demi saya,” sambungnya.
“Saya juga sudah menerima buah karma buruk akibat perbuatan sendiri. Dahulu, saat membunuh burung merpati, saya selalu menekan bagian punggung mereka, lalu mencabuti bulunya hingga mereka mati, baru memanggangnya. Saya merasa saya sudah menerima buah karma buruk akibat perbuatan sendiri karena tiga ruas tulang belakang saya rusak hingga saya tidak dapat berjalan. Karena itu, saya harus menjalani operasi penggantian ruas tulang belakang di RS Tzu Chi Taipei,” kata Xie Jun-yu, suami Cai Ling-xue.
”Saat menjalani operasi itu, saya merasa itu adalah buah karma buruk saya. Saat menjalani operasi itu, saya berikrar setelah saya sembuh dan keluar dari rumah sakit, saya akan menjadi relawan penuh waktu di Tzu Chi. Saya selalu mengingat ikrar saya di dalam hati. Demi memenuhi ikrar saya, saya menjadi relawan daur ulang Tzu Chi. Kini saya juga mengemban tanggung jawab sebagai pengurus misi pelestarian lingkungan dan bekerja 12 jam dalam sehari tanpa beristirahat,” lanjut Xie Jun-yu.
“Saya melakukannya demi memenuhi ikrar saya. Menyadari bahwa hukum karma sangat menakutkan, di sini saya ingin menyemangati semua kakak Tzu Chi untuk memiliki tekad yang teguh. Kita harus bervegetaris baru tubuh bisa sehat. Saya tidak berbohong pada kalian. Mari kita bersama-sama membangun ikrar. Dengan bervegetaris, baru kita dapat memiliki tubuh yang sehat. Kita juga harus menjaga kelestarian bumi ini. Kita harus mengasihi dan melindungi bumi ini demi generasi penerus kita. Terima kasih,” pungkasnya.
Kisah yang dibagikan Relawan Cai Ling-xue sungguh menggugah hati. Berapa banyak burung merpati yang dikonsumsinya selama 10 tahun itu? Apakah penyakit asmanya lebih membaik? Tidak. Kini dia terlihat sangat sehat. Dia dan suaminya bersama-sama melakukan kegiatan Tzu Chi. Setelah melakukan kegiatan daur ulang, kesehatannya menjadi lebih baik karena dia bergerak dan berkeringat. Ini merupakan bukti yang terbaik.
Jika menderita penyakit, kita harus segera pergi berobat. Teknologi masa kini sangat berkembang. Kita harus menjalani pemeriksaan kesehatan. Jika menderita penyakit, kita harus mencari metode pengobatan yang tepat. Jika kita tidak menderita penyakit, tetapi merasa kurang energik, maka kita harus mencari kegiatan. Melakukan kegiatan dan berkeringat sangat baik bagi kesehatan tubuh kita.
Selain di Taiwan, kita juga melihat kisah Nona Wei di Zhangzhou, Tiongkok. Nona Wei adalah penjual produk kecantikan. Ada orang berkata padanya, “Sebagai penjual produk kecantikan, kamu juga harus menjaga kulit wajahmu agar putih dan kenyal.” Lalu, orang tersebut menyarankannya untuk memakan daging anak kelinci dua hari sekali. Dalam waktu 5 tahun, dia memakan lebih dari 1.000 ekor kelinci. Dia terus memakan daging kelinci hingga tubuhnya berbintil-bintil dan terasa sangat gatal.
“Saya menggunakan nyawa kelinci untuk mendapatkan kecantikan. Saya telah membunuh banyak kelinci. Akhirnya, saya menerima buah karma buruk sendiri. Saya tidak dapat tidur di malam hari dan sering bermimpi buruk. Saya sering terbangun dengan ketakutan di tengah malam. Selain itu, lengan saya juga berbintil-bintil. Saya merasa sangat menderita. Untuk mengatasi rasa gatal itu, saya mengirisnya dengan pisau hingga lengan saya berdarah,” kata Wei Yuzhu, Relawan Tzu Chi.
Kemudian, ada orang berkata padanya, “Kamu harus bertobat karena telah memakan begitu banyak kelinci.” Demikianlah dia diajak untuk menjadi relawan daur ulang. Tak disangka, saat melakukan daur ulang, dia melupakan rasa gatalnya. Perlahan-lahan, bintil pada tubuhnya mulai mongering dan rasa gatalnya juga semakin berkurang.
Lukanya perlahan-lahan menjadi kerak kering. Karena mengeluarkan keringat, kerak lukanya juga mulai mengelupas. Demikianlah kerak dan sel kulit matinya terus-menerus mengelupas seolah-olah dia sedang ganti kulit. Hingga akhirnya, bekas-bekas pada wajahnya menghilang dan dia pun kembali sehat. Selama beberapa tahun ini, dia terus bertobat dan berbagi kisahnya dengan orang lain.
Jadi, dalam membangun tekad dan ikrar luhur, selain bertobat, kita juga harus berbagi kisah dengan orang lain. Janganlah kita percaya pada resep rahasia yang tidak jelas, sebaliknya kita harus lebih banyak membina hati penuh cinta kasih. Hukum sebab akibat sangat menakutkan. Kisahnya telah menginspirasi banyak orang. Tidak sedikit orang yang mulai bervegetaris setelah mendengar kisahnya.
Inilah kekuatan cinta kasih. Kita harus membina hati penuh cinta kasih. Pembunuhan terhadap makhluk hidup bukan hanya mendatangkanbuah karma buruk bagi diri sendiri, tetapi juga mengakibatkan kondisi iklim menjadi sangat ekstrem. Kita sungguh harus menyucikan hati manusia serta menjaga kesehatan fisik dan batin. Selain menjaga kesehatan tubuh sendiri, kita juga harus melindungi kesehatan fisik dan batin masyarakat.
Cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan batin adalah kita harus melindungi bumi dengan baik. Contohnya relawan daur ulang kita. Para relawan daur ulang telah menciptakan pahala yang tak terhingga dengan cara melindungi bumi. Tujuan kegiatan daur ulang adalah untuk melindungi bumi serta menyucikan hati dan pikiran.
Selain melakukan kegiatan daur ulang, kita juga dapat melindungi bumi lewat pola hidup vegetaris. Dengan bervegetaris, kita dapat melindungi hewan-hewan dari pembunuhan. Hewan-hewan yang disembelih dapat menaruh rasa dendam dan kembali “menyerang” manusia. Mengapa banyak bencana yang terjadi di masa kini? Itu semua akibat perbuatan manusia.
Bodhisatwa sekalian, kita sungguh harus membina hati penuh cinta kasih dan welas asih dalam jangka panjang. Kita sungguh harus melindungi bumi dan menyelamatkan kehidupan semua makhluk. Kita harus terus melakukan daur ulang untuk menjaga kelestarian bumi beserta semua tanaman, hewan, dan orang di planet ini. Jika tanah tidak sehat, maka tanaman tidak dapat bertumbuh. Karena itu, kita harus melindungi tanah kita agar senantiasa sehat.
Kegiatan daur ulang dapat memperpanjang usia barang. Dengan melakukan kegiatan daur ulang, barulah semua tanaman, hewan, dan manusia di bumi ini dapat terus bertahan hidup. Ini membutuhkan kesungguhan hati dan cinta kasih setiap orang. Saya sangat berterima kasih kepada relawan daur ulang. Saya juga berterima kasih kepada relawan ladang berkah yang telah memperagung ladang pelatihan ini. Saya sungguh berterima kasih. Kita sungguh harus menghargai dan melindungi kehidupan.
Membunuh makhluk hidup karena memercayai resep rahasia yang tidak jelas
Bertobat, bervegetaris, dan giat bersumbangsih
Kegiatan daur ulang dapat memperpanjang usia barang
Bervegetaris untuk melindungi kehidupan dan melindungi bumi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina