Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris dan Berbuat Baik untuk Menghimpun Berkah
Penanggung jawab Taman Nasional Huaraz mengatakan, “Saat saya datang ke sini pada tahun 2008, ketebalan gletser yang menyelimuti batu-batu ini sekitar 10 hingga 20 meter, bahkan mungkin lebih dari itu. Jadi, saat itu saya duduk di atas tumpukan es. Dilihat dari jangka panjang, menyusutnya gletser di seluruh dunia yang terjadi dari abad ke-19 hingga sekarang diakibatkan oleh pemanasan global.” Pengembangan Negara menghasilkan banyak gas rumah kaca yang memicu pemanasan global sehingga gletser terus mencair. Mencairnya gletser menimbulkan banyak bencana. Konservasi tanah menjadi tidak stabil sehingga menimbulkan tanah longsor yang menghancurkan seluruh kota.
Kini kondisi iklim sangat tidak bersahabat. Para ilmuwan juga menyatakan bahwa akibat pencemaran lingkungan, temperatur Bumi terus meningkat. Menurut Profesor Chen Wei-hua, anggota Vegan is Peace, Pemanasan global dan perubahan iklim terjadi akibat manusia yang menghasilkan terlalu banyak gas rumah kaca. Sesungguhnya, sumber terbesar gas rumah kaca adalah makanan. Peternakan berkontribusi 17,5% dari jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan di seluruh dunia, lebih tinggi dari lalu lintas yang hanya 13%.
Para ilmuwan juga menganalisis berapa banyak gas rumah kaca yang dihasilkan dari setiap makanan hewani yang dikonsumsi. Kita bisa melihat hasil analisis tersebut. Selain itu, para ilmuwan juga menganalisis berapa banyak bahan pangan dan energi yang dihabiskan untuk peternakan. Meski demikian, manusia tetap tidak tersadarkan. Bayangkanlah hal-hal yang kita lihat. Bumi yang terus dirusak, kondisi alam yang tidak selaras, dan tanah longsor yang begitu parah.
Selama
dua minggu terakhir ini, Taiwan
diterjang tiga topan berturut-turut sehingga
terus turun hujan deras, terjadi
tanah longsor, dan akses jalan terputus. Kondisi
di Lidao juga sangat mengkhawatirkan. Tim
medis RS Tzu Chi Guanshan sering
memberi pelayanan di
wilayah pegunungan Lidao. Meski
kini akses jalan telah terputus, para
dokter dari RS Tzu Chi Guanshan tetap
menerjang hujan untuk pergi
ke wilayah pegunungan. Mereka
melakukan semua itu demi warga. Para
staf medis kita tahu bahwa di
wilayah pegunungan ada banyak warga yang
tidak bisa keluar dan
menderita penyakit kronis, seperti
hipertensi dan penyakit lainnya. Mereka
membutuhkan perhatian jangka panjang dan
harus menerima pengobatan tanpa terputus.
Kali ini, sirkulasi atmosfer Topan Aere telah mendatangkan curah hujan tinggi. Akibatnya, seluruh akses jalan di wilayah pegunungan terputus. Beruntung, di desa masih ada beras yang dapat digunakan untuk beberapa hari. Namun, setiap warga desa hanya bisa memperoleh satu mangkuk nasi per hari. Kepala Desa berkata bahwa jika tidak mendapatkan bantuan bahan pangan, maka mereka akan kekurangan makanan. Kemarin, saat hujan berhenti, sebuah helikopter digunakan untuk mengirimkan bahan pangan dan obat-obatan ke sana sekaligus mengantarkan seorang pasien stroke keluar berobat.
RS Tzu Chi Guanshan memberikan resep obat-obatan yang dibutuhkan warga di wilayah pegunungan itu. Ini semua terjadi akibat ketidakselarasan iklim. Topan Aere tidak mendarat di Taiwan, tetapi sirkulasi atmosfernya tetap mendatangkan curah hujan tinggi. Sirkulasi atmosfernya bergerak dari Filipina ke Taiwan, lalu berbalik lagi.
Menurut Cheng Ming-dean, Kepala pusat prakiraan cuaca, Aliran udara barat daya yang sering kita bahas sebelumnya bergerak ke permukaan laut Filipina bagian timur, lalu berbalik arah. Jadi, ini merupakan angin tenggara yang sangat lembap dan tidak stabil. Sebelumnya, yang kita khawatirkan adalah pemanasan global akan membawa perubahan bagi sirkulasi atmosfer. Yang dimaksud dengan perubahan sirkulasi atmosfer adalah kondisinya berbeda dengan sebelumnya. Dengan kata lain, cuaca akan menjadi tidak bersahabat.
Kondisi
seperti ini jarang terjadi. Karena
itu, setiap orang hendaknya tersadarkan. Jika
tidak, ketidakselarasan unsur alam akan menimbulkan semakin banyak
bencana. Ini sungguh membuat orang merasa
khawatir. Intinya, kita harus menggunakan hati yang paling tulus untuk berdoa bagi seluruh dunia. Berdoa saja tidaklah cukup, kita juga harus bersumbangsih secara
nyata dengan penuh cinta kasih. Kita membutuhkan sumbangsih yang
sepenuh hati dan penuh cinta kasih dari setiap
orang.
Warga
Taiwan hendaknya segera mengembangkan
cinta kasih. Kita harus terus bersumbangsih secara
nyata dan berdoa dengan hati yang tulus. Dengan kontribusi setiap orang, barulah dunia ini bisa terbebas dari
bencana. Saya sangat berharap dengan sedikit demi sedikit sumbangsih penuh cinta kasih, orang-orang dapat membina kebiasaan untuk berbuat baik. Saat memberikan cinta kasih, kita telah membangkitkan ketulusan. Inilah yang paling dibutuhkan sekarang. Semua orang di seluruh dunia hendaknya bersumbangsih dengan kekuatan cinta
kasih.
Suatu kali, saat pergi ke RS Tzu Chi Taichung dan tiba di lobi, saya melihat banyak celengan bambu dan bakul-bakul yang sangat berat. Bakul-bakul itu berisi koin-koin yang terakumulasi seiring berjalannya waktu. Namun, bisakah kita terus bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih dan ketulusan setiap hari? Melihat Taiwan dilanda bencana, saya selalu mengimbau orang-orang untuk bersumbangsih dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih. Ini merupakan tindakan nyata yang terbaik. Saya berdoa dengan tulus semoga dunia terbebas dari bencana. Saya juga berharap orang-orang dapat memahami besarnya konsekuensi dari mengonsumsi daging. Jika ingin hidup aman dan tenteram, kita harus bervegetaris dalam keseharian.
Para ilmuwan melakukan analisis dan mengimbau orang-orang bervegetaris
Memberi pengobatan tanpa takut bahaya dan rintangan
Bersumbangsih dengan cinta kasih yang tak terputus
Memiliki keyakinan benar dan bervegetaris untuk mengurangi pencemaran
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 Oktober 2016
Ditayangkan tanggal 13 Oktober 2016