Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris dan Membangkitkan Cinta Kasih Berkesadaran

Yang paling dikhawatirkan orang-orang sekarang adalah pemanasan global yang membuat kondisi iklim menjadi ekstrem. Kita juga sangat khawatir. Sesungguhnya, yang harus kita tingkatkan adalah kehangatan antarmanusia.

Dalam interaksi antarsesama, kita hendaknya bersikap bersahabat. Kita jangan bersikap dingin pada orang. Kita hendaknya memperlakukan setiap orang dengan penuh kehangatan.  Kehangatan ini bersumber dari rasa syukur terhadap segala hal,  baik hal besar maupun kecil.  Kita harus bersyukur terhadap segala hal.

 

Saat berkunjung ke Xizhi, saya sangat berterima kasih kepada para Bodhisattva yang telah menjaga tempat itu dengan baik. Begitu masuk ke dalam, kita dapat merasakan kebesihan dan keagungan tempat pelatihan tersebut. Di sana kita dapat merasakan kehangatan dan sikap bersahabat setiap orang.

Cinta kasih adalah sumbangsih tanpa memiliki pamrih. Kehangatan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat dirasakan saat kita membutuhkan bantuan. Lihatlah, di negara pun berada, saat terjadi bencana, relawan Tzu Chi segera  membentangkan kedua tangan mereka untuk merangkul orang-orang yang menderita. Relawan Tzu Chi menenangkan dan mencurahkan cinta kasih kepada mereka.

Meski tidak memiliki hubungan  dan tidak mengenal mereka, tetapi saat ada orang yang menderita, relawan Tzu Chi di negara mana pun berada bergerak untuk mencurahkan kehangatan dan memberi rangkulan. Di mana pun ada orang yang membutuhkan, relawan Tzu Chi bergerak untuk bersumbangsih bagi mereka.

 

Perasaan dipercaya ini sungguh membawa kenyamanan. Orang-orang tidak bersikap dingin kepada para relawan, malah sangat memercayai mereka. Tzu Chi bermula dari semangat celengan bambu. Dimulai dari tidak ada apa-apa, hingga seperti hari ini. Terlebih lagi, kita mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk turut memberikan bantuan.

Relawan Tzu Chi di seluruh dunia turut bergerak untuk menggalang dana. Relawan Tzu Chi di seluruh penjuru dunia semuanya bergerak  untuk menghimpun tetes demi tetes kekuatan demi membantu negara yang dilanda bencana.  Tzu Chi lahir di Taiwan, tetapi orang-orang di seluruh dunia menghimpun tetes demi tetes kekuatan untuk menyalurkan bantuan.

 

Kini kantor cabang, kantor perwakilan, atau kantor penghubung Tzu Chi telah tersebar di 57 negara dan wilayah. Jumlah relawan di setiap negara juga terus bertambah. Ini membutuhkan kehangatan setiap orang. Kehangatan ini berasal dari cinta kasih yang penuh kesadaran. Orang yang memiliki cinta kasih berkesadaran disebut dengan Bodhisattva. Terjemahan Bodhisattva di dalam Sutra  adalah seseorang yang memiliki cinta kasih berkesadaran.

Kita dapat memahami prinsip kebenaran karena ajaran yang Buddha babarkan bukan hanya tentang sains, tetapi Buddha juga memprediksi masa depan. Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha sudah menceritakan tentang zaman kita sekarang. Pada saat itu, Buddha memprediksikan bahwa di zaman kita sekarang, dunia akan dipenuhi oleh Lima Kekeruhan. Selain itu, ketidakselarasan unsur alam dan ketidakseimbangan pikiran manusia bisa menyebabkan terjadinya banyak bencana.

Kita bisa melihat masalah sampah sekarang. Banyak orang bertekad untuk melakukan pelestarian lingkungan. Dalam melakukan pelestarian lingkungan, kita bukan mengumpulkan sampah.  Setelah mengumpulkan barang daur ulang,  kita melakukan pemilahan. Dalam melakukan daur ulang, kita melakukan pemilahan dengan bersih.

 

Lihatlah para relawan menggunting cincin pada leher botol. Setelah itu, mereka memilah tutup botol sesuai dengan jenisnya dan mencucinya hingga bersih. Mereka memisahkan warna dan jenis botol dengan cermat. Kita memiliki DA.AI Technology. Relawan daur ulang memilah dan membersihkam barang daur ulang hingga sangat bersih.

Jika kita menjualnya ke pabrik daur ulang, maka meski sebersih apa pun juga tidak ada gunanya. Untungnya, di DA.AI Technology  ada sekelompok anak muda yang ahli. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan dan menemukan hal baru. Botol-botol plastik yang sudah dibersihkan dapat diolah menjadi serat sintetis dan lain-lain. Produk pertama yang mereka buat adalah selimut. Hingga sekarang, selimut sangat penting.

 

Lokarkarya di sebelah adalah tempat pengguntingan selimut. Bahan material pembuatan selimut berasal dari posko daur ulang. Para relawan daur ulang mengumpulkan, memilah, dan membersihkan barang daur ulang hingga bersih. Setelah itu, DA.AI Technology akan menghancurkan botol-botol itu untuk diolah menjadi biji plastik, kemudian diolah lagi menjadi benang.

Singkat kata, setelah dipilah, botol-botol itu kemudian diolah  hingga menjadi selimut atau kain. Kain hasil daur ulang dapat digunakan untuk membuat pakaian yang cantik. Sementara itu, selimut hasil daur ulang dapat disalurkan ke tempat-tempat yang tengah dilanda bencana. Saat memberikan bantuan selimut kepada orang yang kekurangan, mereka selalu sangat bersyukur.

Di musim dingin, saya selalu memakai selimut tambahan baru merasa cukup hangat. Jadi, selimut sangat berguna bagi orang yang hidup kekurangan dan orang yang dilanda bencana. Inilah cara kita menciptakan berkah bagi dunia. Selimut sangat berguna bagi orang yang dilanda bencana dan orang yang hidup kekurangan.

 

Bodhisatwa sekalian, singkat kata, ada banyak cara untuk bersumbangsih. Kita harus bersyukur, menghormati kehidupan, dan mengasihi sesama. Selain melakukan daur ulang,  kita juga harus melindungi kehidupan hewan. Karena itu, saya selalu mengimbau orang-orang untuk bervegetaris.

Kondisi iklim sekarang sangat ekstrem. Di dalam rapat PBB juga dibahas bahwa untuk mengatasi kondisi iklim yang ekstrem, orang-orang harus bervegetaris. Ini sangatlah penting. Jadi, selain melakukan daur ulang, kita juga harus menghormati kehidupan.

 

Merangkul semua makhluk dengan penuh kehangatan

Bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih

Menggunakan kebijaksanaan  dalam melakukan daur ulang

Menghormati kehidupan dengan cara bervegetaris

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 Maret 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 10 Maret 2019

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -