Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris dan Memupuk Berkah demi Ketenteraman Dunia


Pandemi Covid-19 telah merebak selama dua tahun lebih. Sejak awal pandemi merebak, Tzu Chi sudah mulai memberikan bantuan di berbagai negara dengan menyediakan kebutuhan penanganan wabah bagi rumah sakit dan instansi yang membutuhkan.

Selama dua hingga tiga tahun ini, kita sering mendengar tentang penyaluran bantuan kita di puluhan negara. Saya selalu berkata bahwa kita yang hidup tenteram hendaklah memperhatikan orang-orang di wilayah yang tidak tenteram dan dilanda bencana. Saat ada orang yang membutuhkan, kita hendaknya memberikan bantuan pada mereka dengan penuh cinta kasih.

Orang yang dapat menolong sesama adalah orang yang dipenuhi berkah dan tempat yang ada banyak orang menciptakan berkah adalah tempat yang aman dan tenteram. Karena itu, kita harus senantiasa membina cinta kasih. Dengan adanya cinta kasih, barulah orang-orang dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan kebajikan, belajar berbuat baik, serta berinteraksi dan saling menginspirasi untuk bersumbangsih. Dengan demikian, barulah dunia dapat tenteram.

Saat ini, kita sungguh harus mencegah perebakan pandemi ini. Saya terus mengimbau orang-orang untuk tidak bepergian dan menaati protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dari virus penyakit. Saat setiap orang melindungi diri sendiri, setiap keluarga dan komunitas akan aman dan tenteram. Saat komunitas tenteram, masyarakat juga akan tenteram. Saat masyarakat tenteram, tentu seluruh negara juga akan tenteram.


Kita bisa melihat kondisi pandemi kali ini. Menghadapi virus penyakit yang tidak bisa dilihat dan diraba ini, setiap orang harus menaati protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus rajin mencuci tangan dan saling menjaga jarak fisik. Jadi, mari kita bersungguh hati dalam hal ini. Saat semua orang aman dan tenteram, saya akan merasa lega dan sukacita. Mari kita menyatukan hati kita dan berdoa dengan tulus. Kita hendaknya senantiasa mendoakan satu sama lain serta mendoakan semoga dunia aman, tenteram, dan terbebas dari bencana. Kita hendaklah bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih.

Saat hidup kita aman dan tenteram, kita hendaknya bersumbangsih bagi orang-orang yang membutuhkan. Himpunan tetes-tetes cinta kasih dapat membentuk kekuatan besar. Kita hendaknya bersyukur dan mendoakan satu sama lain. Tidak peduli saling mengenal atau tidak, mari kita berinteraksi dengan rasa syukur dan mendoakan satu sama lain. Inilah pelajaran besar.

Selama dua hingga tiga tahun ini, yang paling sering saya ulas ialah pelajaran besar. Apa yang diajarkan oleh pelajaran besar ini? Perkara makan sangatlah krusial. Ada banyak orang yang memilih-milih makanan. Apakah itu perlu? Jika bisa makan kenyang, kita hendaknya sudah bersyukur. Namun, banyak orang yang masih memilih-milih makanan berdasarkan penampilannya. Mereka membeda-bedakan antara yang disukai dan tidak disukai.


Setelah mencicipi rasa makanan, mereka mungkin makan lebih banyak jika mereka suka dan enggan memakannya jika mereka tidak suka. Mereka memilih-milih seperti ini karena memiliki makanan yang berlimpah. Melihat orang-orang seperti ini, langit mungkin akan murka dan merasa bahwa manusia terlalu boros dan tidak tahu bersyukur. Intinya, agar dunia tenteram dan harmonis, kita harus berpegang pada hati nurani kita.

Saat kita berpegang pada hati nurani kita, bumi akan menopang kehidupan kita. Singkat kata, kita harus berpegang pada hati nurani kita dan membina kebajikan di dalam hati, barulah langit akan melindungi dunia ini. Obat mujarab untuk segala jenis penderitaan di dunia ini ialah himpunan cinta kasih semua orang. Saya bersyukur atas kekuatan cinta kasih Bodhisatwa sekalian. Mari kita lebih bekerja keras lagi.

Saya bersyukur kepada tim medis kita di setiap RS Tzu Chi yang menggantikan saya untuk memberikan imbauan dengan tulus serta membungkukkan badan dengan penuh syukur kepada orang-orang yang telah mencurahkan cinta kasih. Saya bersyukur kepada setiap staf medis kita. Para kepala RS dan dokter kita telah menggantikan saya bertutur kata baik. Sungguh, banyak hal yang saya syukuri. Kita semua bisa melakukannya. Dengan menyatukan hati, kita dapat menunjukkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan di dunia. Bersumbangsih dengan hati yang tulus, inilah hal terindah di dunia.


Hal yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak. Intinya, kita harus mengimbau orang-orang untuk bervegetaris dengan hati tertulus. Selain bersumbangsih dan bersyukur, kita juga harus bervegetaris. Daripada membunuh dan menernakkan hewan, lebih baik kita membiarkan hewan hidup alami dan bebas seperti manusia. Jangan menernakkan hewan untuk disembelih. Jika kita tidak mengonsumsi daging, hewan-hewan tidak akan diternakkan dan disembelih untuk dikonsumsi. Singkat kata, ini merupakan lingkaran buruk. Perubahan iklim dan ketidakselarasan pikiran manusia merupakan akibat dari karma buruk semua makhluk.

Bodhisatwa sekalian, kalian harus ingat bahwa apa yang saya sampaikan sekarang adalah prinsip kebenaran. Dahulu, saya berkata bahwa mengatakannya pun percuma. Namun, kini saya harus mengatakannya. Saya harus menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan. Semoga kalian dapat bersungguh hati menyerap ajaran saya ke dalam hati, senantiasa mengenangnya dalam benak kalian, dan berbagi dengan orang lain begitu ada kesempatan.

Saya berharap setiap orang yang mendengarkan ceramah saya dapat terinspirasi untuk mengerahkan kekuatan cinta kasih. Demikianlah kita menciptakan pahala yang tak terhingga. Banyak yang ingin saya sampaikan untuk bersyukur dan memotivasi orang-orang. Intinya, saya bersyukur kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Mari kita bekerja sama dengan harmonis serta senantiasa membina ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan.

Menghimpun cinta kasih demi menyalurkan bantuan
Memupuk berkah dan kebajikan secara luas demi ketenteraman dunia
Melindungi diri sendiri dengan tulus, benar, yakin, dan sungguh-sungguh
Pola makan vegetaris sangat penting dan harus diterapkan           
                                                               
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 April 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 02 Mei 2022
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -