Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris dan Menyebarkan Kebajikan

“Penyebaran virus penyebab COVID-19 lebih cepat daripada saat musim semi. Kami memperkirakan bahwa lama-kelamaan, saat cuaca semakin dingin, penyebarannya akan semakin cepat. Kita sudah melihat virus penyakit ini menyebar di seluruh Prancis,” kata Arnauds Fontanet pakar epidemiologi Prancis.

“Penyebaran pandemi COVID-19 sudah berminggu-minggu lepas kendali. Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan telah mengakui tentang hal ini,” kata Eric Caumes dokter spesialis penyakit menular Prancis.

“Mungkin pada pertengahan atau minggu ketiga November, kondisi ruang perawatan intensif akan sangat genting meski tidak tumbang,” kata Fernando Simon Direktur Pusat Koordinasi Darurat Kesehatan Spanyol.

“Saat ini, kita sangat dekat dengan level ‘tsunami’ COVID-19,” kata Frank Vandenbroucke Menteri kesehatan Belgia.

“Mengapa Anda menggunakan kata ‘tsunami’?” tanya pembawa acara.

“Karena ia tidak bisa dikendalikan,” jawab Frank Vandenbroucke.

“Hingga akhir pekan, jika perilaku orang-orang tidak berubah, maka dalam 15 hari yang akan datang, pasien di ruang perawatan intensif akan mencapai 2.000 orang. Itu merupakan kapasitas maksimal kita,” kata Yves van Laethem juru bicara pusat krisis COVID-19 Belgia

“Warga harap menghindari bepergian jika tidak ada kepentingan, termasuk mengunjungi saudara. Bermalam hanya dibolehkan jika ada kepentingan, bukan sekadar untuk berwisata. Aktivitas waktu senggang akan dibatasi dalam skala besar, termasuk aktivitas di teater, lokasi konser, gedung pameran, biskop, taman hiburan, dll,” kata Angela Merkel Kanselir Jerman.

 

Pandemi COVID-19 sungguh merupakan masalah yang serius dan entah kapan akan berakhir. Karena itu, bukankah kita harus bermawas diri dan berhati tulus?

Bermawas diri berarti meningkatkan kewaspadaan. Janganlah kita merasa tidak takut dan tidak menaati protokol kesehatan. Ini tidak boleh kita lakukan. Kita harus memandang penting masalah ini. Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan menaati protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan. Semua orang harus menaati protokol kesehatan.

Kita hendaknya selalu bersyukur atas hidup kita yang tenteram. Untuk mewujudkan ketenteraman, kita harus bermawas diri dan bervegetaris.

Beberapa hari ini, saya selalu menekankan hal ini. Meski demikian, bagi orang-orang, bervegetaris sungguh bukan hal yang mudah.

Dahulu, saya telah menyerukan vegetarisme. Akibat pandemi COVID-19, kini saya kembali menyerukannya. Banyak orang yang mendengar seruan saya. Namun, tidak banyak yang benar-benar menjadi seorang vegetarian. Sulit bagi orang-orang untuk bervegetaris.

Saya sangat berharap pelajaran besar yang didatangkan oleh pandemi ini dapat membuat orang-orang paham tentang karma buruk kolektif semua makhluk.

Saat karma buruk kolektif terus terakumulasi, bencana besar yang menggemparkan dunia akan terjadi silih berganti. Bukankah pandemi COVID-19 yang kini menyelimuti seluruh dunia merupakan bencana yang menggemparkan dunia? Ini sungguh menakutkan. Jadi, atas hidup kita yang tenteram, kita harus senantiasa bersyukur dari lubuk hati kita.

 

Selain bersyukur, kita juga harus mengembangkan cinta kasih dan niat baik kita untuk melindungi semua makhluk. Kita harus mengasihi dan melindungi semua makhluk, bukan hanya manusia. Kita harus mengasihi hewan. Jangan membiarkan lebih dari 200 juta ekor hewan dijagal setiap hari demi nafsu makan kita.

Saya pernah mengulas tentang seorang pengusaha di Malaysia. Pesta pernikahan putranya dihadiri oleh banyak orang.

“Saya berkata pada putra saya, ‘Kita mengadakan acara pernikahan, bukan acara pemakaman. Jangan melukai begitu banyak hewan. Kita mengadakan jamuan 100 meja. Seratus meja berarti seribu orang. Jika menyediakan jamuan nonvegetaris, banyak hewan yang akan kehilangan nyawa.’ Saya berkata begitu pada putra saya. Setelah memikirkannya, dia menerima saran saya,” kata Ngo Yok Hua relawan Tzu Chi.

“Kakak Yoh Hua beserta istrinya telah mengambil keputusan yang sangat bermakna. Mereka memutuskan untuk menyumbangkan semua angpau yang diterima hari ini kepada misi pendidikan Tzu Chi Malaysia. Mari kita berikan tepuk tangan yang meriah untuk pasangan suami istri ini,” kata pembawa acara pernikahan putra Ngo Yok Hua.

Beliau menyumbangkan angpau yang diterima untuk berbuat baik. Beliau sangat bijaksana. Saya memujinya karena bisa mengadakan acara pernikahan dengan bijaksana seperti ini. Ini sungguh tidak mudah. Ini bukanlah hal yang mustahil. Orang-orang juga memberikan doa dan pujian.

 

Ini merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan acara pernikahan sekaligus menggalakkan kebajikan. Singkat kata, kita harus senantiasa mengajak orang-orang untuk bervegetaris dan menyebarkan kebajikan.

Saya berharap setiap orang dapat menginspirasi kebajikan orang-orang setiap hari. Bukankah Sutra Teratai mengajari kita untuk mendengar, menyebarkan, dan mewariskan Dharma? Setidaknya, setelah mendengar ceramah saya, kalian dapat berbagi dengan orang-orang. Jika satu orang dapat berbagi dengan 50 orang.

Dalam Sutra Teratai dikatakan bahwa seseorang dapat menciptakan pahala jika dia berbagi Dharma dan membimbing 50 orang. Bukankah komite kita dahulu juga demikian? Banyak relawan yang pernah berbagi bagaimana induk ayamnya membimbingnya dahulu. Kini kalian hendaknya melakukan hal yang sama.

Saya berharap setiap orang dapat bervegetaris. Jangan hanya menyediakan makanan vegetaris. Jika kita tidak menyediakannya lagi, mereka mungkin akan mengonsumsi daging lagi.

 

Penyebaran pandemi COVID-19 sangat serius. Semoga setiap orang dapat memahami hal ini dan lebih bersungguh hati. Kini kita harus membimbing orang-orang untuk berbuat baik dan bervegetaris. Kita harus sungguh-sungguh menggalakkannya.

“Saya mulai vegetarian itu tahun 2010, satu yang dikatakan Master memang perlu tekad yah, memang perlu tekad dan itu tidak mudah. Memang saya akui tidak mudah tapi kita memang satu kata, tekad. Agar mempermudah orang untuk mendapatkan atau mencoba mendapatkan makanan vegetarian, mungkin kedepannya mereka bisa mencoba sendiri di rumah bagaimana memasak vegetarian,” kata Elly Chandra relawan Tzu Chi.

“Terima kasih untuk Shijie atau Shixiong gitu karena enak banget, terus juga untuk kedepannya berharap catering vege ini tetap ada sih atau misalnya udah ga ada pun mungkin dari diri kita masing-masing atau aku juga mengajak yang lain juga supaya bisa vegetarian juga sih,” kata Khanti Paramita warga.

Pandemi ini merupakan masalah serius bagi seluruh dunia.

Bodhisatwa sekalian, kita harus bersungguh hati menciptakan berkah bagi dunia dan berdoa dengan tulus semoga dunia tenteram dan bebas dari bencana. Dengan demikian, barulah kita bisa melewati pandemi ini dengan selamat. Untuk itu, mari kita lebih bersungguh hati.

Bermawas diri dan menaati protokol kesehatan
Bervegetaris dan menyebarkan kebajikan demi melindungi semua makhluk
Membimbing dengan bijaksana untuk mengikis karma buruk kolektif
Menciptakan berkah bersama untuk meredam bencana

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Oktober 2020
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 31 Oktober 2020

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -