Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris demi Ketenteraman Dunia
Segala sesuatu di alam semesta ini tidak terlepas dari empat fase perubahan. Semua materi yang berwujud tak luput dari pembentukan, keberlangsungan, kerusakan, dan kehancuran. Semua makhluk hidup tak lepas dari hidup, tua, sakit, dan mati. Pada akhirnya, segala sesuatu akan kembali kosong.
Karena itulah, Buddha mengajarkan tentang kekosongan sejati dan eksistensi ajaib. Kebenaran yang terkandung di dalamnya sangatlah dalam. Namun, ada orang yang merasa bahwa ajaran Buddha hanyalah takhayul. Ajaran Buddha bukanlah takhayul. Buddha telah sepenuhnya menyadari kebenaran yang terkandung dalam segala sesuatu di alam semesta.
Buddha memahami bahwa segala sesuatu mengalami 4 fase perubahan. Materi mengalami fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Tubuh kita mengalami fase lahir, tua, sakit, dan mati. Pikiran mengalami fase timbul, berlangsung, berubah, dan lenyap. Empat fase perubahan ini bisa dilihat dalam segala sesuatu di dunia ini.
Semua aktivitas manusia disebut Dharma yang berkondisi. Aktivitas-aktivitas manusia selalu menimbulkan kerusakan bagi bumi. Demi mengembangkan teknologi, manusia menciptakan sesuatu yang tadinya tidak ada dan menimbulkan kerusakan karenanya. Proses ini juga dapat menimbulkan bencana akibat ulah manusia yang mendatangkan bencana alam. Buddha berkata bahwa ini merupakan karma buruk kolektif semua makhluk. Semua makhluk yang melakukan, semua makhluk jugalah yang akan menanggung akibatnya.
Kini perubahan iklim sangat ekstrem. Unsur tanah, air, api, dan angin juga tidak selaras. Ini membawa dampak bagi segala sesuatu di dunia ini. Semua materi, baik besar maupun kecil, dikumpulkan untuk mendukung aktivitas manusia. Akibat perbuatan manusia, terjadilah pencemaran dan bencana besar. Sungguh, saat terjadi bencana yang menggemparkan dunia, kita hendaknya memetik hikmah darinya.
Kini saya ingin berkata bahwa bencana yang menggemparkan dunia telah terjadi, tetapi orang-orang belum memetik hikmah darinya. Orang-orang masih hidup di tengah ketidaktahuan. Hal yang mengkhawatirkan sungguh banyak. Masa depan penuh dengan ketidakkekalan dan tidak kita ketahui. Inilah yang Buddha katakan. Saya sangat percaya dan khawatir akan hal ini.
Orang-orang harus memetik hikmah darinya. Saya telah memetik hikmah darinya, tetapi bagaimana saya mengimbau orang lain? Saya merasakan berbagai kesulitan karena kita harus memulai dari menyucikan hati manusia dan membimbing mereka. Tzu Chi telah berdiri setengah abad lebih, tepatnya 54 tahun. Saya merasa bahwa saya telah mengerahkan seluruh kekuatan saya untuk membentangkan jalan hingga kini. Namun, berapa banyak orang yang tersadarkan?
Populasi dunia lebih dari 7,7 miliar jiwa dan terus meningkat setiap hari. Sungguh, kita harus sadar dan mengendalikan nafsu makan kita. Bayangkanlah, populasi dunia yang berjumlah lebih dari 7,7 miliar jiwa mengonsumsi lebih dari 200 juta ekor hewan setiap hari. Setiap hari, lebih dari 200 juta ekor hewan kehilangan nyawa demi memenuhi nafsu makan lebih dari 7,7 miliar orang. Berapa banyak hewan yang dibutuhkan untuk memenuhi nafsu makan manusia?
Jika sudah sepaham dan sepakat, kita hendaknya bertindak secara nyata. Sungguh, saya sangat bersyukur badan misi kita menyediakan makanan vegetaris. Di sekolah kita, kita menyediakan makanan vegetaris. Di rumah sakit kita, kita juga menyediakan makanan vegetaris. Singkat kata, saya sangat bersyukur di badan misi Tzu Chi, kita bisa menyediakan makanan vegetaris. Alangkah baiknya jika semua orang bisa memiliki kesadaran untuk bervegetaris.
Bencana yang menggemparkan dunia telah terjadi, sudahkah kita memetik hikmah darinya? Kita hendaknya mengendalikan nafsu makan. Itu hanya butuh waktu sejenak. Kita tetap bisa makan kenyang dan kesehatan kita terjaga. Bukankah ini sesuai dengan tujuan kita? Rasa makanan hanya bertahan beberapa detik di dalam mulut kita. Makanan vegetaris juga bermanfaat untuk stamina dan terasa sangat lezat.
Setelah mengenal Dharma, saya terus bervegetaris hingga kini. Bukankah saya masih hidup? Berhubung kini saya sudah lanjut usia, tentu fungsi tubuh saya akan menurun. Namun, saya sungguh merasa bahwa bervegetaris bermanfaat untuk kesehatan jiwa dan raga saya.
Bodhisatwa sekalian, harapan saya selalu sama. Saya berharap dunia aman dan tenteram serta empat unsur alam selaras. Saya berdoa semoga pikiran semua orang selaras dan masyarakat tenteram. Saya juga berdoa semoga semua orang dapat menyucikan hati dan bekerja sama dengan harmonis. Inilah kondisi kehidupan yang terbaik.
Di dalam badan misi Tzu Chi, semua orang hendaknya menjadikan diri sendiri sebagai teladan. Kita hendaknya menjadi teladan di tengah masyarakat. Inilah harapan terbesar saya. Waktu terus berlalu. Mari kita menggenggam waktu dan jalinan jodoh untuk bersumbangsih bagi masyarakat. Saya mendoakan kalian dengan tulus.
Mari kita mengantar tahun yang lama dan menyambut tahun yang baru dengan tulus. Semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh kebaikan, berkah, dan kebijaksanaan. Mari kita mengembangkan kekuatan cinta kasih untuk mewujudkan masyarakat yang damai dan harmonis bagi dunia.
Aktivitas manusia menimbulkan karma buruk kolektif
Saat terjadi bencana, kita hendaknya memetik hikmah
darinya
Menjadikan diri sendiri sebagai teladan dan
mengendalikan nafsu keinginan
Bervegetaris dan
bersama-sama bertindak secara nyata
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 13 Januari 2020