Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris demi Semua Makhluk dan Menyebarkan Kebajikan


“Kami akan membuat situs web terkait penelitian ilmiah tentang pola makan vegetaris dan wacana budaya humanis. Kita berharap dapat mengunggah video dan hasil penelitian terkait untuk memberikan pengaruh secara luas. Semoga dampak dari penggalakan vegetarisme dapat mendorong pertukaran pendapat tentang ilmu pengetahuan dan budaya humanis. Menggalakkan vegetarisme adalah bagian dari misi kami. Ini juga merupakan prinsip penting bagi Master. Kami berharap ini dapat dilakukan dalam jangka Panjang,”
kata Lin Jian-de Dekan Institut Agama dan Budaya Humanis Universitas Tzu Chi.

Semuanya telah bersama-sama melakukan penelitian. Ini perlu dilakukan sekarang dan di masa mendatang. Saya juga sangat khawatir dengan masalah pangan. Selain itu, juga ada masalah perubahan iklim dan terus meningkatnya jumlah penduduk.

“Kita sebaiknya menerapkan pola makan vegetaris karena kita tahu bahwa mengonsumsi daging akan berdampak pada perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca pun akan meningkat tinggi,” kata Lin Ming-nan Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin.

“Napas dan kotoran hewan ternak akan menyebabkan kerusakan Bumi. Jika kita tidak makan daging, orang-orang tidak perlu menernakkan begitu banyak hewan,” kata Lin Jun-long Ketua badan misi kesehatan Tzu Chi.

Hendaklah kita menggalakkan vegetarisme. Semuanya telah menjalankan ini. Saya merasa sangat bersyukur. Janganlah kita hanya membicarakan dan menulisnya dalam artikel. Kita harus menggarap ladang dengan kemampuan kita. Saya sering mengatakan bahwa menulis artikel adalah menggarap dengan pena. Kita harus mampu menganalisis bagaimana cara menggalakkan vegetarisme.

“Penyakit jantung erat kaitannya dengan pola makan. Jika kita mengonsumsi makanan yang benar, risiko terkena penyakit jantung akan berkurang. Pola makan vegetaris tak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat bagi Bumi dan batin kita,” kata Lin Jun-long Ketua badan misi kesehatan Tzu Chi.

Hendaklah kita memadukan tubuh, materi, dan pikiran. Saya sering membicarakan tentang empat fase dari tiga fenomena. Tiga fenomena mencakup tubuh, pikiran, dan materi. Semua yang ada di Bumi termasuk dalam tiga fenomena. Empat fase perubahan adalah terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Semua benda mengalami empat fase perubahan. Bahkan, untuk materi yang bertahan lama, seperti bangunan rumah yang indah, setelah 100 tahun pun akan tetap rusak. Intinya, kita harus mendidik semua orang dengan kebenaran agar memiliki kasih sayang dan memahami kebenaran. Kasih sayang yang dimaksud adalah kasih sayang Bodhisatwa.


Belakangan ini, saya sering mengatakan tentang memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Inilah kasih sayang Bodhisatwa yang tidak membeda-bedakan agama. Belas kasih dan cinta kasih agung sama-sama adalah cinta kasih yang tidak membeda-bedakan agama. Hendaklah kita memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung.

Kita dapat meneliti tentang empat fase dari tiga fenomena dan mencatatnya. Pola makan vegetaris berkaitan dengan empat fase dari tiga fenomena ini. Hendaklah kita memikirkan dengan baik bagaimana kita menulis sebuah artikel yang mendalam, tetapi mudah dipahami. Artinya, kita dapat menunjukkan manfaat bervegetaris.

Kita dapat memulai dari apa yang orang-orang pahami dengan memberi tahu mereka bahwa pola makan vegetaris menyehatkan dan menjelaskan mengapa demikian. Selain bermanfaat bagi kesehatan, bervegetaris juga merupakan wujud mengasihi Bumi. Apakah pengaruhnya bagi Bumi? Kita dapat menjelaskan lebih dalam lagi bahwa bervegetaris dapat mengurangi polusi. Bagaimana polusi dapat berkurang? Melalui apa yang kita makan.

Jika semua orang bervegetaris, tidak perlu ada peternakan. Semua hewan dapat hidup secara alami dan bebas. Inilah kehidupan di Bumi. Hendaklah kita membuat segala sesuatu di Bumi berlangsung secara alami. Orang-orang bercocok tanam untuk menyediakan tanaman pangan bagi manusia. Inilah kehidupan yang alami. Jika bisa demikian, kita dapat menyucikan dunia.

Kebenaran tentang empat fase dari tiga fenomena juga dapat tersebar luas. Kita memiliki misi pendidikan, misi budaya humanis, dan sekelompok orang yang mendukung hal ini. Hendaklah kita semua menggalakkan vegetarisme. Kita dapat menggalakkannya di televisi dan sekolah kita dari sudut pandang ilmu gizi. Kita memiliki murid dan para orang tua yang dapat turut menjalankan ini.


“Kami juga bertanya tentang sayur yang dapat mengurangi kolesterol dan sayur yang baik bagi penderita diabetes,”
kata Liang Jia-yu Anggota Tzu Ching.

“Pada dasarnya, semua ini kami lakukan agar semua orang tahu bahwa sayur dan buah bermanfaat bagi kesehatan tubuh,” kata Hu Shu-min Anggota Tzu Ching.

Dengan bervegetaris, kita dapat menjaga kesehatan tubuh, pikiran, dan bumi. Selain itu, kita juga dapat menyucikan Bumi dan hati manusia. Ini semua berkaitan dengan pola makan vegetaris. Saat ini, teknologi telah berkembang pesat dan kita dapat memanfaatkannya. Bervegetaris tidak dikhususkan untuk suatu agama. Ini semua demi menghargai kehidupan.

Ajaran Buddha berkata bahwa pola makan vegetaris bermanfaat bagi kesehatan makhluk hidup dan segala sesuatu di dunia ini. Jika kita dapat menganalisis kebenaran di balik pola makan vegetaris, secara alami, semua orang akan bervegetaris. Jika tidak, sebagian orang akan berkata, "Kalian bervegetaris. Apakah kalian mengucapkan 'Amitabha'?" Kita harus segera menjelaskan bahwa Amitabha adalah perkataan baik yang berisi doa. Kita mendoakan semoga orang-orang sehat, tenteram, dan panjang umur.

Mengucapkan "Amitabha" berarti mendoakan orang lain. Jadi, hendaklah kita mengubah kata-kata khusus dalam agama Buddha menjadi kata-kata yang mudah dipahami oleh orang-orang pada umumnya. Saya sering mengatakan bahwa bersyukur tidaklah membedakan agama. Sesungguhnya, "Amitabha" berarti mengucap syukur dan mendoakan. Jadi, kita perlu tahu bagaimana cara menulis artikel dengan bahasa yang mudah dimengerti. Kita juga perlu menganalisis isinya. Inilah yang disebut dengan pendidikan.

Banyak hal yang tidak diketahui oleh orang-orang. Pendidikan disebut juga dengan memberi pencerahan. Meski seseorang sangat berpengetahuan, dia masih memiliki titik buta. Hendaklah kita mengubah titik buta ini dan membuka pikiran mereka. Ini akan membawa harapan.


“Di sekolah ini, kami menggalakkan pendidikan budi pekerti dan program pengurangan sisa makanan. Ini mencegah adanya banyak makanan yang terbuang dan agar siswa lebih menghormati makanan. Pada kenyataannya, setelah memulai program ini di sekolah dasar, kami telah melakukan pendataan. Dalam 1 tahun, kami telah mengurangi 5,6 ton pemborosan makanan,”
kata Yao Zhi-hua Kepala SMA Tzu Chi Tainan.

“Saya juga telah memberi tahu staf dapur bahwa tidak perlu khawatir para siswa akan kekurangan makan sehingga menyiapkan makanan yang terlalu banyak. Saya juga meminta setiap wali kelas untuk menghitung jumlah makanan yang dibutuhkan di kelas mereka dan memberi tahu para siswa tentang konsep makan cukup 80 persen kenyang dan menyisihkan 20 persen untuk membantu orang lain,” lanjut Yao Zhi-hua.

“Kita tidak perlu makan hingga sangat kenyang. Makan cukup 80 persen kenyang sudah baik. Ini juga lebih sehat bagi tubuh. Oleh karena program ini sukses dijalankan di sekolah dasar, kami akan melaksanakan program ini di tingkat sekolah menengah,” pungkas Yao Zhi-hua.

Saya selalu merasa bahwa kita harus mulai memulai kembali hal-hal yang bermanfaat. Jangan biarkan konsep yang baik hilang begitu saja. Di dalam otak kita, ada satu bagian untuk welas asih. Jika kita tidak menggunakannya, ia bagaikan tertidur. Oleh karena itu, kita harus membangunkannya. Dengan mengajarkan kepada orang lain, sel-sel otak di bagian itu akan terus aktif.

Di masa lalu, kita telah melakukan banyak hal baik. Di masa mendatang, ada lebih banyak hal yang bisa kita lakukan. Dahulu, saya sendiri saja bisa menginspirasi begitu banyak orang untuk berbuat baik. Saat ini, kita memiliki Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi yang sangat kokoh. Hendaklah kita bertekad untuk menginspirasi lebih banyak orang. Apakah kita bisa melakukannya? (Bisa) Terima kasih.

Meneliti pola makan vegetaris dan menyebarkan kebajikan
Menyadari empat perubahan dari tiga fenomena dan memperpanjang jalinan kasih sayang
Menjaga kesehatan tubuh dan pikiran serta menghargai Bumi
Mempraktikkan welas asih demi membawa manfaat bagi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 April 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 23 April 2024
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -