Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris Membawa Rasa Sukacita dalam Dharma

Insan Tzu Chi tidak pernah mengatakan bekerja keras, melainkan penuh berkah. Penuh berkah adalah ungkapan tertulus dalam melukiskan kerja keras mereka karena nilai kehidupan manusia terletak pada manfaatnya. Di manakah manfaatnya? Manfaat bagi semua makhluk.

Kita datang ke dunia dengan satu arah dan tujuan. Baik berprofesi sebagai dokter maupun perawat, mulanya Anda masuk perguruan tinggi dan memilih jurusan. Jurusan apa yang Anda pilih? Anda mungkin memilih jurusan kedokteran. Mengapa? Karena ingin menolong orang. Ya, ini adalah tekad yang mulia. Anda lalu berjalan sesuai tekad dan arah ini dengan penuh usaha.

Di dalam ajaran Buddha, ini disebut bertekad. Kita membangkitkan tekad dari lubuk hati. Setelah membangkitkan sebersit niat, kita harus memiliki kekuatan ikrar. Jadi, kita membangun ikrar. Kita berikrar untuk menjadi dokter, perawat, ataupun menjalankan profesi lain. Semua ini pasti memiliki arah. Yang paling mendasar ialah arah ini harus benar. Arah ini harus membawa manfaat bagi diri sendiri, dan yang terpenting membawa manfaat bagi makhluk lain.


Di dunia ini, kadang ada penyimpangan makna bahasa. Yang dimaksud penyimpangan makna bahasa misalnya membawa manfaat bagi diri sendiri dianggap egois. Ini juga tidak benar. Jika kita tidak membangun diri kita sendiri, bagaimana kita bisa membantu orang lain

Membawa manfaat bagi diri sendiri juga tidak salah karena terhadap diri sendiri, kita harus terlebih dahulu menetapkan tekad atau cita-cita kita. Jika kita hanya memikirkan satu kata, yakni "keuntungan", tanpa ada lanjutannya, kita tidak tahu apakah kita menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain atau menguntungkan diri sendiri sekaligus orang lain. Demi membawa manfaat bagi orang lain, kita harus membangun cita-cita kita. Ini membutuhkan tekad. Inilah yang disebut misi.

Di Tzu Chi, yang harus dilakukan harus cepat dilakukan. Yang terpenting ialah kita harus tulus. Bukan demi mencari keuntungan, kita berbuat demi menolong orang. Kita sungguh tidak mencari keuntungan. Kita hanya berusaha untuk melakukan apa yang perlu dan harus segera dilakukan di dunia ini. Inilah yang harus Tzu Chi lakukan. Jadi, saya sangat berterima kasih dengan adanya orang-orang yang berhati bajik dan mulia.

Semuanya berkumpul Bersama baik dalam misi amal, kesehatan, pendidikan, maupun budaya humanis. Kita semua bersumbangsih dengan hati yang tertulus. Meski bergerak dalam bidang yang berbeda-beda, tetapi kita memiliki satu kesamaan, yakni melindungi kehidupan.


Menurut ajaran Buddha, semua kehidupan adalah setara. Jadi, kita harus membawa manfaat bagi semua makhluk. Kita dapat melakukannya mulai dari cara yang mudah. Setelah mampu menghayatinya dalam lubuk hati, kita akan merasa kehidupan kita sangat bernilai. Inilah yang disebut dipenuhi rasa sukacita dalam Dharma. Bagaimana agar dipenuhi rasa sukacita dalam Dharma?

Saya berharap rekan-rekan semua dapat mencoba untuk mulai bervegetaris. Jangan buat diri kita harus menambah utang setiap kali makan. Artinya, jika kita mengonsumsi hewan sekian banyak dalam kehidupan ini, di kehidupan mendatang kita harus membayar utang. Makanan vegetaris saat ini sudah sangat baik. Jadi, tidak ada salahnya mencoba.

Dengan lebih banyak bervegetaris, berarti meminimalisasi utang yang akan terpupuk. Kita akan merasa tenang dan damai. Apakah akan kekurangan protein? Sesungguhnya, sangat cukup.

Belakangan ini saya selalu mengatakan bahwa mudah untuk mengajak orang berbuat baik, tetapi sulit untuk mengajak orang bervegetaris. Saya terus berkata bahwa saya telah menyimpan hal ini di dalam hati selama puluhan tahun.


Dahulu saya tak pernah berbicara secara khusus untuk meminta orang-orang bervegetaris karena tidak ada gunanya. Meski diimbau untuk bervegetaris, orang-orang tidak dapat menjalankannya. Ini akan menjadi beban dalam batin orang-orang. Saya tidak ingin menciptakan beban batin bagi orang lain.

Meski saya sudah mengatakan dengan jelas prinsip kebenarannya hingga mengaitkannya dengan hukum sebab akibat dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang, tetapi tanpa merasakan sendiri dampaknya bagi masyarakat, lingkungan, dan kesehatan, orang-orang tetap tak dapat memahaminya secara mendalam. Percuma saya mengatakannya.

Saat ini, saya tidak boleh tidak mengatakannya. Kita tidak boleh tidak bervegetaris. Namun, saya juga tahu bahwa merupakan tanggung jawab saya untuk mengatakannya.

Selama puluhan tahun ini, saya terus menyimpannya. Saya tahu bahwa percuma saya mengatakannya. Namun, saat ini, saya tak bisa menunda tanggung jawab untuk mengatakannya. Apakah setelah dikatakan ada gunanya? Saya tahu bahwa dampaknya juga tidak besar. Sulit sekali.

 

Saya pun merasa bahwa karena itulah dalam kehidupan manusia begitu penuh penderitaan dan banyak ketidaktenteraman terjadi akibat bencana alam dan ulah manusia di dunia.

Kondisi dunia saat ini sungguh mengkhawatirkan. Saya berharap semua orang di sini dapat menjadi Bodhisatwa. Bodhisatwa dunia memiliki cinta kasih berkesadaran. Setiap orang bisa menjadi Bodhisatwa. Kita hendaknya menyadari dan memahami nilai kehidupan kita.

Kita juga harus memikirkan hewan-hewan yang meratap dan menderita karena manusia ingin membunuh dan memakannya. Jadi, saya tetap berharap kita semua dapat saling mengimbau dan mengajak. Jika masih mengonsumsi daging, kurangilah sedikit. Paling baik jika tidak memakannya sama sekali. Jika belum bisa, kurangilah sedikit.

Lebih banyaklah menyosialisasikan vegetarisme. Tak perlu menghitung sudah bervegetaris berapa kali makan. Lanjutkan saja setiap hari. Terima kasih.

Ini adalah perjalanan cinta kasih. Dalam kehidupan ini, kita harus menyelesaikan perjalanan cinta kasih ini. Inilah kehidupan yang bernilai. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Terus menyosialisasikan vegetarisme meski sulit
Segera membangkitkan ketulusan untuk melindungi kehidupan
Memahami kebenaran dan merasakan sukacita dalam Dharma
Kedamaian lahir batin adalah yang paling membahagiakan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 November 2020      
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 08 November 2020
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -