Ceramah Master Cheng Yen: Bervegetaris untuk Melindungi Bumi


“Tempat ini merupakan puncak dari peternakan sapi. Jumlah produksinya berkembang pesat seiring perkembangan populasi manusia. Penelitian menunjukkan, jika sebelum tahun 2030, pola makan manusia tidak mengalami perubahan besar, maka daging sapi dan produk susu akan menyumbang sekitar 10% emisi karbon. Tepatnya seperti ini, 225 gram daging sapi menghasilkan emisi karbon yang setara dengan 55 mobil yang menempuh jarak sejauh 1,6 kilometer,” Nick Paton Walsh, Jurnalis CNN melaporkan.

“Kita sungguh harus melakukan sesuatu untuk menghindari dampak buruk produk daging terhadap lingkungan yang akan semakin luas. Pada tahun 2050, kebutuhan daging akan meningkat 70 persen,” ujar seorang peneliti.

“Meski ini tidak mungkin terjadi, tetapi jika semua orang menjadi vegan mulai besok, maka emisi karbon akan berkurang 25%,” kata Nick Paton Walsh.

Ini sungguh memprihatinkan. Apa makna kehidupan ini? Buddha berkata bahwa hidup ini penuh dengan penderitaan. Apa yang menimbulkan penderitaan? Pikiran manusia. Akibat pikiran yang bergejolak, manusia menciptakan karma buruk. Akumulasi karma buruk akan mendatangkan penderitaan. Penderitaan di dunia ini sungguh banyak. Hanya saja, manusia selalu tanpa sadar menciptakan karma buruk dan menderita karenanya.


Meski dilanda penderitaan, banyak orang yang tidak tersadarkan. Melihat penderitaan, tetapi tidak merasa takut. Ini sungguh menakutkan. Buddha berkata bahwa semua makhluk yang menciptakan karma buruk kolektif pasti akan menerima akibatnya bersama. Ini tidak bisa dihindari karena kita semua hidup di atas bumi dan di kolong langit yang sama. 

Kini perubahan iklim sangat ekstrem. Setiap orang hendaknya bisa merasakannya. Namun, banyak orang yang tidak bisa mengendalikan nafsu makan mereka. Meski rasa makanan yang dikonsumsi hanya bertahan sekejap di dalam mulut, tetapi banyak orang yang enggan mengubah pola makan mereka. Mereka terus-menerus menciptakan karma buruk. Setiap kali memikirkan hal ini, saya merasa sangat prihatin dan tidak berdaya.

Para ahli sudah menganalisis bagaimana menurunkan temperatur Bumi atau menekan kenaikan temperatur Bumi. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa bervegetaris dapat mengurangi emisi karbon dan menurunkan temperatur Bumi. Asalkan bersedia, setiap orang bisa bervegetaris. Kita harus melihat lebih luas dan merenung lebih dalam. Lihatlah kondisi Bumi saat ini. Siaran berita juga terus membahas tentang sumber pencemaran bumi.


Peternakan merupakan sumber pencemaran bumi yang sangat besar. Peternakan membutuhkan lahan yang luas serta pakan, air, dan rumput dalam jumlah besar. Pohon-pohon ditebang untuk menanam rumput. Ini menimbulkan kerusakan besar bagi Bumi. Bagi kehidupan manusia, ini juga menimbulkan krisis. Kini, semua orang tahu bahwa krisis air terjadi di berbagai tempat. Di sebagian wilayah, hujan tidak turun sehingga terjadi kekeringan hingga tanahnya retak, bahkan rumput pun tak bisa bertumbuh. Bukankah ini merupakan krisis?

Saat dilanda kekeringan, orang-orang tidak bisa bercocok tanam. Namun, saat turun hujan deras, terjadilah banjir dan tanah longsor yang membawa dampak bencana serius. Belakangan ini, saya menerima banyak informasi tentang perubahan iklim yang ekstrem di seluruh dunia. Semuanya sangat menakutkan. Jadi, setiap orang hendaknya tersadarkan. Jangan berkata bahwa kita tidak terkena dampak bencana. Jika kita sudah terkena dampak bencana, maka akibatnya sungguh tak terbayangkan. Sebelum terkena dampak bencana, kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Kita harus bersyukur atas setiap hari yang kita lalui dengan aman dan tenteram. Saya juga sering berkata bahwa setiap hari, begitu membuka mata, yang pertama muncul dalam pikiran saya adalah rasa syukur. Saya bersyukur atas hari sebelumnya yang telah saya lalui dengan tenteram. Tentu saja, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan, mawas diri, dan berhati tulus setiap waktu.


Melihat bencana yang terjadi di seluruh dunia setiap hari, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Terjadi banyak bencana alam, seperti gempa bumi, badai, dan kebakaran. Di Amerika Serikat, kebakaran hutan berlangsung 20 hari lebih dan hampir menghancurkan seluruh Kota Paradise. Lihatlah banyaknya orang yang terkena dampak bencana. Singkat kata, kebakaran sangat menakutkan. 

Gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai terjadi di kolong langit dan di atas bumi yang sama. Manusia hidup di antara langit dan bumi ini. Bumi menjadi tidak tenteram dan iklim menjadi tidak bersahabat akibat perbuatan manusia. Kekuatan karma buruk kolektif sungguh sangat menakutkan. Kini, karma buruk kolektif semua makhluk telah berbuah. Kita harus tahu bahwa semua bencana ini terjadi akibat karma buruk kolektif semua makhluk.

Saat seseorang menciptakan karma, dia akan menerima buah karmanya sendiri. Ini merupakan karma individual. Singkat kata, kita harus yakin dan berpegang pada hukum sebab akibat. Mari kita memperluas pandangan kita dan memperdalam pemikiran kita. Kita harus merenung lebih dalam dan melihat lebih luas. Kalian harus lebih sering menonton Da Ai TV. Da Ai TV sering membahas tentang perubahan iklim. Saya berharap setiap orang dapat lebih bersungguh hati setiap waktu.

 

Menciptakan karma buruk tanpa sadar dan mendatangkan penderitaan

Perubahan iklim yang ekstrem merupakan masalah serius

Menghapus ketamakan dan kemelekatan serta memperbaiki tabiat buruk

Bervegetaris dengan tulus untuk menurunkan temperatur Bumi

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Desember 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 22 Desember 2018

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -