Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Bertekad untuk Mendukung Segala Kebajikan
Selama 20-an hari ini, sungguh banyak hal yang patut disyukuri. Dalam perjalanan saya dari wilayah utara ke selatan, lalu kembali ke wilayah utara Taiwan lagi, saya melihat para insan Tzu Chi yang sangat tekun menjalankan Tzu Chi. Para anggota TIMA kita juga berhimpun untuk berbagi pengalaman. Saya sungguh sangat bersyukur kepada mereka.
Selama lebih dari 20 tahun ini, para anggota TIMA rela melintasi gunung dan mengarungi lautan demi mengadakan baksos kesehatan. Meski jalan pegunungan sangat terjal dan sulit dilalui, tetapi mereka tetap melakukannya dengan gembira demi menjangkau orang-orang yang jatuh sakit di pegunungan. Jadi, sesulit apa pun, asalkan dapat menjangkau warga lansia yang jatuh sakit, mereka merasa bahwa kehidupan mereka bernilai.
Meski harus bekerja keras untuk bersumbangsih, tetapi dengan menjangkau dan membantu orang-orang kurang mampu yang tak dapat keluar berobat, hati mereka dipenuhi rasa sukacita. Inilah yang disebut dipenuhi sukacita dalam Dharma. Dharma sangatlah dalam, tetapi saat mendengarnya, mereka merasa sukacita. Apakah yang membuat mereka sukacita? Dharma mengajarkan banyak prinsip kebenaran. Mereka telah mempraktikkan prinsip kebenaran yang mereka pelajari. Setelah mendengar Dharma, mereka benar-benar menyerapnya ke dalam hati. Jadi, mereka meyakini dan mempraktikkannya sehingga dipenuhi rasa sukacita.
Segala sesuatu harus dimulai dari langkah pertama. Tanpa memulai langkah pertama, kita selamanya tidak akan mencapai tujuan kita. Di mana pun berada, semua orang bisa memulai langkah secara bersamaan untuk berhimpun bersama. Belakangan ini, saya sering berkata bahwa saat setetes air jatuh ke dalam sebaskom air yang tenang, di permukaan air dalam baskom tersebut akan muncul riak-riak air yang terus meluas. Demikianlah hendaknya kita menginspirasi orang-orang.
“Pascatopan Morakot, wilayah selatan sangat membutuhkan alat berat. Kakak Chen Sheng-xiong pun bergerak dari wilayah utara untuk memberikan bantuan kepada wilayah selatan. Saat wilayah selatan membutuhkan bantuan, kami para relawan di wilayah utara selalu membantu. Selain naik kereta ke wilayah selatan untuk bersumbangsih dengan tenaga, kita juga memberikan bantuan dengan materi. Melihat hal-hal seperti ini, kami selalu termotivasi,” kata Huang Qiu-liang relawan Tzu Chi.
Kekuatan bencana alam ini sangatlah besar dan menimbulkan dampak yang sangat serius. Saat itu, para relawan Tzu Chi menyalurkan bantuan dengan kesatuan hati dan tekad. Entah kata-kata apa yang harus saya gunakan untuk mendeskripsikan bagaimana mereka bersumbangsih dengan sukarela dan sukacita. Jika saya berkata bahwa mereka telah bersusah payah, mereka menjawab bahwa mereka sangat berbahagia. Demikianlah insan Tzu Chi.
Meski kekuatan setiap individu sangat terbatas, tetapi saat semua orang bekerja sama, hasilnya sungguh membuat orang tercengang. Inilah yang mereka lakukan. Jadi, genggamlah jalinan jodoh dan lakukanlah hal yang benar. Demikianlah kita mengembangkan nilai kehidupan. Ini tidak bisa dilakukan oleh orang biasa. Meski kita yang kini duduk di sini tidak merasa bahwa kita luar biasa, tetapi saat mengenang perjalanan kita dahulu, kita sungguh harus memuji satu sama lain. Saya berharap semua orang dapat mengenang perjalanan di masa lalu dan menyatukan potongan demi potongan sejarah.
Kali ini, saat berkunjung ke gedung Da Ai TV, saya sungguh sangat tersentuh. Setiap area membuat saya sangat tersentuh. Terlebih lagi, saat berjalan di dalam gedung itu, saya teringat akan lahan berdirinya gedung itu yang lebih dari 20 tahun yang lalu agak menjorok ke dalam. Bagi relawan yang lebih senior, saya berharap kalian dapat mengenang masa lalu.
Lahan berdirinya gedung Da Ai TV sekarang, dahulu lebih rendah dari jalan di sekitarnya. Selain itu, saya juga ingat bahwa saat itu, Xing-juan mendampingi saya menyurvei lahan tersebut. Semua itu masih sangat jelas dalam ingatan saya. Xing-juan adalah salah satu relawan perempuan yang memberikan dukungan besar pada saya. Selain itu, juga ada Bao-zu.
Di atas lahan inilah, gedung Da Ai TV didirikan. Ini berkat sebersit niat yang timbul pada saat itu. Saat itu, mereka membangkitkan cinta kasih dan saya menyurvei lahan tersebut. Berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi, kini di atas lahan tersebut berdiri gedung Da Ai TV yang menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia. Sungguh, janganlah kita meremehkan niat yang kita bangkitkan setiap detiknya. Saya sungguh sangat bersyukur.
Saya mendengar para anggota komite kita berbagi tentang tekad awal mereka. Saya sering berkata bahwa para relawan perempuan kita selalu menjangkau orang-orang yang membutuhkan dan berbagi tentang Tzu Chi dengan orang yang ditemui. Dengan semangat seperti inilah, mereka mendukung saya membangun satu demi satu rumah sakit.
Kita memulai penyaluran bantuan di Taiwan dan memperluasnya hingga dunia internasional. Ini berkat para relawan perempuan yang membangkitkan sebersit niat untuk bersumbangsih dengan kesungguhan hati saat itu. Mereka juga terus menginspirasi relawan baru. Kini, kita bisa melihat sekelompok relawan muda. Langkah kaki mereka sangatlah mantap. Saat duduk di sini, kita merasa bahwa lantai seakan-akan bergetar. Asalkan memiliki kesatuan hati, mereka bisa menunjukkan kekompakan, kekuatan, dan keindahan.
Kita harus menyebarluaskan prinsip kebenaran. Karena itulah, saya selalu berkata bahwa kita harus menggalang Bodhisatwa dunia. Hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Selama berhari-hari melakukan perjalanan keliling Taiwan, saya bisa melihat bahwa insan Tzu Chi di wilayah tengah, selatan, dan utara Taiwan memiliki kesatuan hati. Kita menghimpun kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih bagi dunia. Inilah tekad dan ikrar kita semua. Kita mempraktikkan sila, samadhi, dan kebijaksanaan.
Jumlah insan Tzu Chi sangatlah banyak. Dengan menaati aturan, berarti kita mempraktikkan sila. Dalam berjalan dan melakukan berbagai hal lainnya, kita harus memiliki tata krama. Inilah kedisiplinan insan Tzu Chi. Inilah yang disebut sila. Hal yang harus dilakukan sangatlah banyak. Namun, kita harus memiliki hati yang tenang dan menapaki Jalan Bodhisatwa dengan teguh.
Untuk mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dan segala prinsip kebenaran, kita harus mengembangkan kebijaksanaan. Kita harus memahami prinsip kebenaran yang terkandung dalam segala sesuatu di alam semesta. Dapat melakukan segala hal sesuai prinsip kebenaran, inilah yang disebut bijaksana.
Mengadakan baksos kesehatan di wilayah terpencil untuk meringankan penderitaan pasien
Anggota TIMA mendengar dan mempraktikkan Dharma
Bodhisatwa bertekad untuk mempraktikkan sila, samadhi, dan kebijaksanaan
Menghimpun tetes demi tetes cinta kasih untuk mendukung segala kebajikan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 26 Agustus 2023