Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Lansia Memiliki Hati yang Murni

“Kakak, selamat pagi,” sapa Lian Cai-xia, relawan daur ulang berusia 76 tahun. “Selamat pagi,” jawab Ke Yuan-yang, relawan daur ulang yang berusia 80 tahun.  “Anda terlambat, saya datang lebih pagi,” sahut Su Zhang Yun, relawan daur ulang lainnya yang juga berusia 76 tahun.

“Nama saya Zhang Yu-ying, namanya Lian Cai-xia. Dia merupakan teman terbaik saya. Cai-xia adalah orang yang murah senyum. Dia sangat jujur,” cerita Zhang Yu-ying, Relawan daur ulang berusia 88 tahun.

“Saya mulai melakukan daur ulang setelah suami saya meninggal dunia. Suami saya telah meninggal dunia 20 tahun,” cerita Lian Cai-xia, relawan daur ulang berusia 76 tahun.

“Nama saya Zhang Yu-ying, namanya Yuan-yang. Dia selalu yang terakhir datang. Sejujurnya, gerakan Yuan-yang paling lambat, tetapi dialah yang paling giat. Gerakannya lambat karena dia menderita suatu penyakit (Parkinson -red). Saya tidak tahu nama penyakitnya. Namun, sumbangsihnya tidak kalah dari yang lain,” tambah Zhang Yu-ying.

“Saya berusia 80 tahun, dia berusia 88 tahun. Saya telah berdonasi selama 30 tahun lebih dan melakukan daur ulang selama belasan tahun. Gemetar seperti ini tidak masalah. Semakin banyak bergerak, tubuh saya akan semakin sehat,” cerita Yuan-yang.

“Namanya A-yun. Dia pun telah bergabung selama belasan tahun. Kondisi lututnya tidak begitu baik. Kami menerima angpau setahun sekali. Jadi, kami bersumbangsih semampu kami. Melakukan daur ulang membuat kami bahagia,” pungkas Zhang Yu-ying. “Kami akan terus melakukan daur ulang hingga kami tidak mampu melakukannya lagi. Jika masih mampu, kami akan terus melakukannya hingga akhir hayat. Amitabha,” ujar A-yun.

Di Taiwan terdapat banyak permata. Lihatlah para Bodhisatwa lansia yang melakukan daur ulang. Mereka merupakan permata terindah.

“Master Cheng Yen dan kakak sekalian, apa kabar? Kami melakukan daur ulang di Nuannuan. Saya naik kereta pertama setiap pagi. Pagi ini juga begitu. Usai melakukan daur ulang, barulah saya datang ke sini. Saya ingin mengenakan seragam biru putih. Jika dapat mengenakan seragam biru putih, saya rela belajar selama apa pun. Kartu relawan ini saya dapatkan 20 tahun yang lalu setelah belajar selama setahun,” Zhang Yu-ying bercerita di hadapan Master Cheng Yen dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun. “Saya adalah Cai-xia. Saya berasal dari Badu. Saat saya ingin melakukan daur ulang, putra saya tidak mengizinkannya. Jadi, saya melakukannya secara diam-diam,” cerita relawan lain.

“Pada bulan Desember, saya menjalani operasi pengangkatan ginjal. Saya meminta dokter untuk menyembuhkan saya secepat mungkin agar saya dapat kembali melakukan daur ulang,” tambah relawan daur ulang lain.

“Master Cheng Yen dan kakak sekalian, apa kabar? Saya adalah Su Zhang Yun, berasal dari Nuannuan. Sudahlah, saya tidak tahu harus bilang apa. Meski kondisi lutut saya tidak baik, tetapi saya sangat merindukan Master Cheng Yen. Saat teringat bahwa saya akan mendengar ceramah Master secara langsung, saya gembira hingga tidak bisa tidur. Sungguh menyenangkan bisa menemui Master Cheng Yen. Meski kaki saya pernah dioperasi dan kondisinya tidak begitu baik, tetapi saya akan terus melangkah hingga akhir hayat saya. Saya juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada Kakak Yu-ying yang telah membimbing saya dengan begitu baik dan begitu memperhatikan saya. Saya sangat gembira, terima kasih,” cerita relawan daur ulang lain.

Di Nuannuan terdapat empat permata. Saya yakin ada banyak tempat yang memiliki permata. Tadi, di lantai atas, seorang relawan berusia 94 tahun berkata kepada saya bahwa dahulu, kondisi kesehatannya tidak begitu baik.

“Nama saya Shen Jian-cheng. Dahulu, saya sering jatuh sakit. Setelah dijemput oleh putri saya ke Taipei, saya mulai melakukan daur ulang. Sekarang tubuh saya sangat sehat. Sejak melakukan daur ulang, saya tidak pernah jatuh sakit,” cerita Shen Jian-cheng, relawan daur ulang berusia 94 tahun.

Dengan melakukan daur ulang, tubuh Anda menjadi sehat dan tidak pernah jatuh sakit lagi. Setelah melakukan daur ulang di Tzu Chi, setiap hari dia merasa sehat dan bebas dari kerisauan. Jadi, dia merasa gembira dan sehat setiap hari.

Ada pula Bodhisatwa  lansia yang berkata, “Master, terima kasih.” “Master telah menyediakan ladang pelatihan ini sehingga ada kegiatan yang bisa kami lakukan.” “Tanpa ladang pelatihan ini, kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan.” “Kami sangat bosan.” “Beruntung, kini ada kegiatan yang bisa kami lakukan.” “Kami merasa sangat gembira.” Saya juga merasa sangat gembira karena kalian merasakan hal yang sama dengan saya.

Sesungguhnya, usia saya Sesungguhnya, usia saya tidak jauh berbeda dengan kalian. Jadi, saya juga sangat bersyukur ada sesuatu yang bisa kita lakukan setiap hari. Kalian selalu melakukan daur ulang demi melindungi bumi. Saya selalu memperhatikan isu global dan kalian mendedikasikan waktu kalian untuk merawat bumi. Jika bumi aman dan tenteram, maka anak cucu kita juga akan aman dan tenteram.

Selain itu, saat kita terlahir kembali di masa mendatang, bumi kita akan tetap sehat, benar tidak? (Benar) Jadi, kita merawat bumi bukan hanya demi generasi penerus kita, tetapi juga demi kehidupan kita yang akan datang. Dengan begitu, saat kita kembali, bumi ini tetap kaya akan sumber daya alam dan tetap sangat sehat.

Jadi, kegiatan daur ulang  merupakan sebuah ladang pelatihan yang dapat dimanfaatkan untuk melindungi bumi. Saya juga sangat bersyukur atas hal ini. Singkat kata, semoga setiap orang panjang umur dan sehat selalu.

Selain memiliki tubuh yang sehat, kita juga harus memiliki pikiran yang sehat. Hati, pikiran, dan tubuh kita harus sehat. Untuk itu, kita harus setiap hari berkumpul bersama orang yang baik, orang yang memiliki kesatuan tekad untuk melindungi bumi, dan orang yang senantiasa bertutur kata baik dan berbuat baik. Dengan begitu, kita akan merasa gembira dan memiliki pikiran yang sehat setiap hari.

Jadi, saya mendoakan kalian. Para relawan daur ulang kita tidak pernah membuat anak cucu mereka mengkhawatirkan mereka. Anak cucu mereka tidak perlu merasa khawatir. Karena itulah, para relawan yang lebih muda dapat menyemangati orang tua mereka mengikuti kegiatan daur ulang. Ini membuat para orang tua sangat gembira dan merasa bahwa diri mereka masih berguna sudah lanjut usia.

Hari ini, ada lebih dari 3.000 orang yang hadir. Selain para relawan daur ulang lansia, juga ada banyak komisaris kehormatan, pengusaha, dan donatur kita yang hadir. Setiap orang bersumbangsih bagi dunia dengan cinta kasih yang sama. Cinta kasih merupakan permata Taiwan.

Saya berterima kasih kepada komisaris kehormatan yang telah menyumbangkan uang dan tenaga dengan penuh cinta kasih. Banyak orang yang bersumbangsih seperti ini. Saya juga berterima kasih kepada relawan daur ulang kita. Para Bodhisatwa  lansia telah bersumbangsih seumur hidup bagi masyarakat dan keluarga mereka. Hingga kini, mereka masih mendedikasikan hidup dan mengerahkan tenaga mereka untuk melindungi bumi. Mereka sungguh merupakan permata dunia.

”Menjaga kebersihan mulai dari sumbernya! Mulai dari sumbernya! Mulai dari sumbernya! Bervegetaris dan berpola hidup hemat agar bebas dari kerisauan! Bebas dari kerisauan! Bebas dari kerisauan! Giat mendengar Dharma setiap hari agar tidak tersesat! Tidak tersesat! Tidak tersesat! Kami mendoakan Master semoga sehat selalu dan panjang umur,” para relawan berikrar.

Saya sangat tersentuh. Para relawan di atas dan di bawah panggung sangat serempak, bahkan relawan lansia pun tidak ketinggalan. Setiap orang sangat bersungguh hati. Kalian semua sangat serempak. Kalian bisa begitu serempak karena memiliki hati yang murni. Berkat kalian, kesehatan bumi bisa terjaga dan setiap orang bisa bebas dari kerisauan. Semoga kalian panjang umur dan sehat selalu. Saya mendoakan kalian. Terima kasih atas kesungguhan hati kalian.

Bodhisatwa  daur ulang melindungi bumi

Memiliki fisik dan batin yang sehat serta bebas dari kerisauan

Setiap orang bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus

Bodhisatwa  lansia memiliki hati yang murni

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Januari 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 16 Januari 2016

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -