Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Melenyapkan Penderitaan

Setiap hari saya mengimbau orang-orang untuk mawas diri dan berhati tulus serta sungguh-sungguh membangkitkan cinta kasih. Kini banyak negara yang tengah dilanda bencana. Di Haiti, Badai Matthew mendatangkan kerusakan yang sangat besar. Akan tetapi, bantuan Tzu Chi tidak berhenti. Beberapa relawan Tzu Chi dari Amerika Serikat telah masuk ke lokasi bencana. Barang bantuan dari Taiwan juga sudah dikirimkan kemarin. Bantuan selimut dari Amerika Serikat juga sudah dikirimkan ke Haiti. Semoga dalam waktu 2 hari ini, barang bantuan dapat tiba dengan aman di Haiti untuk dibagikan.

Relawan yang tiba terlebih dahulu di lokasi bencana terus berusaha untuk berkomunikasi dengan pemerintah setempat. Mereka juga berupaya menenangkan hati para korban bencana agar mereka tidak bertindak gegabah dan berebut barang bantuan. Kita berharap mereka dapat menerima barang bantuan dengan hati yang tenang.

Relawan yang berangkat terlebih dahulu menempuh bahaya untuk mempersiapkan pembagian bantuan. Saya sangat bersyukur karena ada begitu banyak orang penuh cinta kasih yang bersumbangsih sebagai Bodhisatwa. Mereka menebarkan benih kebajikan dan mengembangkan kekuatan cinta kasih untuk memberi bantuan dan melenyapkan penderitaan. Inilah yang terus mereka lakukan di Haiti.

Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Melenyapkan Penderitaan

Seorang relawan lokal, Danel Georges juga membantu menyiapkan makanan hangat bersama dengan relawan lain. Meski bantuan mereka masih bersifat terbatas, tetapi telah membawa manfaat yang besar di lokasi bencana. Berhubung barang bantuan dalam jumlah banyak akan tiba, Georges mengajak lebih banyak orang untuk ikut berpartisipasi. Dia terus menebarkan benih cinta kasih di sana.

Kita harus merekrut lebih banyak relawan lokal dan senantiasa memberi bimbingan agar saat terjadi bencana besar, orang yang dilanda bencana juga dapat menjadi relawan. Dengan begitu, saat barang bantuan tiba, tidak akan terjadi kekacauan. Tentu saja, kita sangat berharap jangan ada bencana lagi. Kita harus berusaha membangkitkan cinta kasih setiap orang agar orang-orang dapat menjalani hidup dengan aman dan tenteram. Meski hidup kekurangan, tetapi lewat kerja keras, mereka dapat mengubah kehidupan mereka. Ini merupakan harapan dan usaha kita yang terbesar.

Untuk mengubah kehidupan bukanlah hal yang tidak mungkin. Lihatlah salah satu  penerima bantuan kita, Jixian. Penyakit demam pada saat kecil menyebabkan dirinya menderita keterbatasan gerak. Kesehatan ibunya juga kurang baik. Adiknya menderita keterbelakangan mental. Sang ibu tidak sanggup membesarkan kedua anak ini. Karena itu, sang ibu menyerahkan Jixian kepada ibu mertuanya. Di dalam hatinya, Jixian menyimpan sedikit keluh kesah terhadap ibunya. Akibat menderita keterbatasan gerak, ada beberapa kali dia berpikir untuk mengakhiri hidupnya.

Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Melenyapkan Penderitaan

Relawan Tzu Chi terus mencurahkan perhatian kepadanya. Mengetahui bahwa dia sulit membuka hati, relawan kita memberinya rekaman kaset agar dia dapat mendengar ceramah saya. Setelah mendengarnya, perlahan-lahan dia mulai membuka hati. Relawan Tzu Chi juga memasang televisi di rumahnya agar dia dapat menonton Da Ai TV. Sejak saat itu, dia dapat memahami bahwa di dunia ini ada orang yang lebih menderita darinya. Karena itulah, dia membuka hatinya.

Relawan Tzu Chi juga mengajaknya untuk melakukan daur ulang. “Saat baru mulai melakukan daur ulang, saya merasa malu. Namun, setelah dipikir-pikir, saya tengah melindungi bumi. Jadi, saya tak perlu merasa malu,” ucapnya. Dia mulai berkeliling untuk mengumpulkan botol plastik. Dia dapat mengumpulkan barang daur ulang, melakukan pemilahan, dan lain-lain. Dia sangat bijaksana. Meski menderita keterbatasan gerak, tetapi pikirannya sangat jernih.

Relawan Tzu Chi juga memberinya celengan bambu. Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, dia mulai mendukung semangat celengan bambu. Meski menerima bantuan dari Tzu Chi, tetapi dia juga bersedia membantu sesama. Suatu kali, relawan kita bertanya, “Mengapa kamu membeli selimut listrik untuk Master?” Dia pun menjawab, “Master menjaga banyak orang. Agar Master tidak dingin dan selalu hangat, agar Master panjang umur, dan selalu sehat.” Ucapannya menghangatkan hati saya. Dia sungguh anak yang berbakti.

Ceramah Master Cheng Yen: Bodhisatwa Melenyapkan Penderitaan

Relawan Tzu Chi sering mengunjunginya dan membimbingnya. Mereka membimbingnya untuk berterima kasih kepada nenek. “Ucapkan terima kasih kepada nenek.” / “Terima kasih, Nenek.” / “Apa lagi yang ingin kamu katakan kepada nenek?” / “Nek, terima kasih karena sudah membesarkan dan menjaga saya selama bertahun-tahun.”

Relawan kita juga menyemangatinya untuk bertemu dengan ibunya. Selama lebih dari 30 tahun ini tempat tinggal mereka sangat berdekatan. Ibunya tinggal di sebuah gedung di belakang rumahnya. Akan tetapi, mereka sangat jarang bertemu. Kali ini dia memutuskan untuk bertemu ibunya. Dia merangkak menaiki lebih dari 20 anak tangga untuk bertemu ibunya. “Saya sangat rindu pada Ibu. Ibu tahu bahwa saya sulit untuk datang bertemu Ibu. Tentu saya tahu kamu merindukan saya.”

Lihatlah sepasang ibu dan anak ini memiliki kontak batin. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Ada pula kasus seorang perempuan yang sangat menderita. Perempuan ini meninggalkan kampung halamannya untuk bekerja. Namun, dia menderita kanker tulang. Setelah menjalani beberapa kali operasi, salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi. Dia juga pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Karena itu, relawan Tzu Chi mulai mencurahkan perhatian baginya dan membantunya untuk untuk menapaki jalan spiritual.

Dia mulai bersumbangsih bersama relawan Tzu Chi. Dia juga mengembangkan keterampilannya untuk membantu sesama. Selain itu, dia juga dapat mengedit video. Dia menjadi relawan dokumentasi Tzu Chi. Meski sebagai penerima bantuan Tzu Chi, tetapi dia juga menjadi relawan Tzu Chi. Dia sangat bersungguh hati. Meski telah diamputasi, tetapi dia masih dapat melakukan banyak hal.

Dia telah membangkitkan cinta kasih dan mengembangkan potensi di dalam dirinya. Ini sungguh hal yang mengagumkan. Saya sangat tersentuh. Dia juga sangat terampil dalam mengedit video dan melakukan banyak hal. Karena itu, kita jangan meremehkan potensi sendiri. Setiap orang memiliki potensi masing-masing.

Badai mendatangkan kerusakan parah bagi Haiti

Bodhisatwa  berusaha untuk melenyapkan penderitaan

Menjalin jalinan jodoh Dharma dengan sang penyelamat hidup

Mengembangkan potensi diri untuk memenuhi harapan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Oktober 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 23 Oktober 2016
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -