Ceramah Master Cheng Yen: Ceramah Master Cheng Yen: Memahami Hukum Sebab Akibat dan Menciptakan Berkah


Sungguh, dunia ini penuh dengan penderitaan. Buddha membabarkan tentang penderitaan, sebab penderitaan, lenyapnya penderitaan, dan jalan menuju lenyapnya penderitaan.

Ajaran pertama yang dibabarkan oleh Buddha ialah kebenaran tentang penderitaan. Dari mana penderitaan berasal? Dari akumulasi berbagai sebab dan kondisi.

Ada orang yang berbuat baik dan mengakumulasi berkah, ada pula orang yang pikirannya tidak selaras serta diliputi ketamakan dan nafsu keinginan sehingga selalu mengejar keuntungan pribadi meski harus merugikan orang lain, merusak bumi, dan sebagainya. Semua ini terjadi di dunia ini.

Saat ini, populasi dunia sungguh sangat tinggi, hampir mencapai 8 miliar. Kekuatan pikiran sangatlah besar dan tidak terbatas. Jika ada seseorang yang pikirannya bergejolak dan menyimpang, dia dapat menimbulkan pergolakan antarmanusia serta berbagai bencana akibat ulah manusia.

Contohnya Afganistan. Kondisi di sana sungguh memilukan sekarang. Banyak orang yang terpisah dari anggota keluarga mereka. Bayangkanlah kondisi kehidupan mereka. Mereka mengalami penderitaan yang tak terkira. Mereka tidak tenang siang dan malam. Mereka terlahir di lingkungan seperti itu di luar kendali mereka.

Dengan terjadinya pergolakan seperti ini, bagaimana warga bisa hidup bahagia? Mereka sungguh sangat menderita dan rela menerjang bahaya untuk melarikan diri. Bagaimana mereka melarikan diri?


Karena tak bisa masuk ke dalam pesawat terbang, sebagian orang memanjat ke atas sayap pesawat terbang dengan harapan pesawat terbang itu dapat membawa mereka ke tempat yang aman. Betapa berbahayanya tindakan mereka. Saat pesawat lepas landas, mereka pun terjatuh. Meski terancam kehilangan nyawa, mereka tetap berusaha untuk meninggalkan negara yang dilanda peperangan dan tidak damai itu.

Sesungguhnya, apa nilai kehidupan kita? Orang-orang yang hidup aman dan tenteram hanya berpikir untuk menikmati hidup. Di seluruh dunia terdapat banyak penderitaan. Bagaimana bisa kita memikirkan kenikmatan hidup?

Kita hendaknya tahu berpuas diri. Dengan berpuas diri, kita akan senantiasa merasa bahagia. Bisa menjalani hidup dengan aman dan tenteram, kita hendaknya bersyukur dan berpuas diri. Hati kita akan senantiasa dipenuhi sukacita jika kita memahami kebenaran bahwa kehidupan tidaklah kekal.

Kehidupan tidak kekal dan segala materi mengalami fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Lalu, apa lagi yang ingin kita miliki?

Segala sesuatu tidaklah kekal. Kita hendaknya berpuas diri. Kehidupan tidaklah kekal. Seseorang mungkin saja meninggal dunia saat tidur. Inilah ketidakkekalan hidup. Kehidupan bisa berakhir dalam satu tarikan napas. Saat seseorang sekarat dan sulit untuk bernapas, itu juga sangat menderita.

Singkat kata, dunia ini penuh dengan penderitaan.


Tubuh ini tidaklah kekal. Usia tua dan penyakit mendatangkan penderitaan tak terkira. Saat membicarakan kematian, semua orang merasa takut. Sesungguhnya, itu adalah sesuatu yang alami. Segala materi mengalami fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur, sedangkan tubuh ini mengalami fase lahir, tua, sakit, dan mati.

Adakalanya, saya sangat mengkhawatirkan ketidakselarasan empat unsur alam di dunia ini serta kerusakan yang terjadi di mana-mana. Bagaimana kondisi Bumi di masa mendatang? Meski memahami kondisi Bumi, saya tetaplah makhluk awam. Saya berpikir, "Sisa waktu saya tidaklah banyak. Kondisi Bumi ini tak lagi berkaitan dengan saya."

Namun, saya juga memikirkan kelahiran kembali. Saat waktu saya tiba, tubuh ini memang akan istirahat untuk selamanya, tetapi karma saya akan selalu mengikuti. Ke mana kekuatan karma akan membawa kita?


Dalam kelahiran kembali, kita tidak tahu pasti ke mana kita akan pergi. Karma yang diciptakan di kehidupan sekarang menentukan buah karma di kehidupan mendatang. Inilah kekuatan hukum sebab akibat.

Jadi, membahas kehidupan mendatang, kita harus memahami prinsip kebenaran tentang hukum sebab akibat. Kita harus yakin bahwa hukum sebab akibat adalah kebenaran sejati. Kita harus meyakininya.

Kita juga harus yakin bahwa ketidakkekalan bisa datang kapan saja. Cepat atau lambat, kehidupan ini akan berakhir suatu hari nanti. Namun, perlu diketahui bahwa saat jalinan jodoh matang, kita akan terlahir kembali dengan membawa karma kita.

Jadi, jika kita tidak menciptakan berkah dan menjalin jodoh baik di kehidupan sekarang, di kehidupan mendatang, kita mungkin akan menuai buah dan akibat yang buruk.

Jadi, kita hendaknya mengingat hukum sebab akibat setiap hari agar tidak menyimpang sedikit pun. Janganlah kita menyimpang atau melakukan kesalahan sedikit pun.   

Dunia ini penuh dengan ketidakkekalan dan penderitaan
Ketidakkekalan yang datang dalam sekejap memisahkan orang-orang yang saling mengasihi
Merasakan kebahagiaan dengan berpuas diri dan menghargai ketenteraman
Membangkitkan niat dan pikiran untuk menciptakan berkah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Agustus 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 26 Agustus 2021
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -