Ceramah Master Cheng Yen: Cinta Kasih Bertumbuh Menjadi Tak Terhingga


Saya selalu berkata bahwa saya berharap semua orang dapat sungguh-sungguh mendalami ajaran Buddha.

Pada zaman Buddha, setelah mencapai pencerahan, Buddha berbagi prinsip kebenaran dengan semua makhluk. Saat itu, Buddha membabarkan Sutra Teratai di Puncak Burung Nasar. Berapa luas Puncak Burung Nasar? Puncak Burung Nasar tidaklah luas dan tidak bisa menampung banyak orang.

Kita hendaknya bersungguh hati mengamati populasi, transportasi, dan lokasi pada masa itu. Saya sering berkata bahwa kita harus bersungguh hati terhadap waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia. Kita hendaklah terlebih dahulu memahami tentang "waktu".

Benar yang dikatakan oleh orang-orang, Buddha Sakyamuni memang lahir di dunia ini pada lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Kita bisa mengetahui tempat dan sejarah hidup-Nya. Jadi, kita hendaknya yakin pada ajaran Buddha. Kita harus yakin bahwa semangat dan filosofi Buddha merupakan kebenaran sejati.

Pada zaman Buddha, populasi manusia tidaklah besar. Kini populasi manusia sangat besar dan orang yang mendalami ajaran Buddha juga tidak sedikit. Kita bisa melihat negara yang jauh dari Taiwan, seperti Paraguay. Tzu Chi telah menjangkau Paraguay selama 25 tahun.

Dua puluh lima tahun yang lalu, Paraguay dilanda banjir akibat guyuran hujan deras. Setelah mendapat informasi tentang bencana ini, kita segera menyalurkan bantuan. Meski Paraguay berada jauh dari Taiwan, tetapi para relawan kita bersungguh hati mengajak warga setempat untuk bersumbangsih bersama tanpa memandang perbedaan ras. Relawan Mei-ping juga mengadakan baksos kesehatan di sana.


Seorang dokter setempat, Dokter Meza, turut berpartisipasi untuk membantu dan bergabung dengan TIMA. Beliau sangat berjodoh dengan Tzu Chi. Beliau kembali ke Taiwan setiap tahun untuk mengikuti Konferensi Tahunan TIMA. Beliau juga menyatakan berguru pada saya. Banyak anggota keluarganya yang merupakan dokter dan bergabung dengan Tzu Chi. Mereka semua menyatakan berguru pada saya.

Namun, kehidupan tidaklah kekal. Dokter Meza telah meninggal dunia karena sakit. Setelah beliau meninggal dunia, saya berkata pada istrinya, "Mulai sekarang, Anda harus mengemban tanggung jawab dua orang. Murid-murid saya di Paraguay hendaklah lebih teguh dan tekun." Mereka telah melakukan yang saya katakan.

Dalam sumbangan kali ini, kita juga membawa cinta kasih Master Cheng Yen. Selain delapan ranjang pasien, kita juga menyumbangkan alat pelindung diri, yakni masker medis, pakaian dekontaminasi, sarung tangan, dan masker KN95,” kata Marta Meza relawan Tzu Chi.

Relawan Tzu Chi di Paraguay telah mempraktikkan semangat dan filosofi Tzu Chi untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Saya sungguh sangat bersyukur kepada relawan Tzu Chi di Paraguay, seperti Xiu-yun, Mei-ping, dan Miao-ru. Beberapa relawan ini sangat berdedikasi dan bersungguh hati menjalankan Tzu Chi di sana.

Meski belum ada jalinan jodoh untuk menginspirasi banyak relawan, mereka tetap bersungguh-sungguh mengerahkan kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih dalam jangka panjang bagi orang-orang yang menderita di sana. Hanya saja, warga setempat butuh penerjemahan karena terdapat perbedaan bahasa.


Meski relawan kita sangat bersungguh hati, tetapi warga setempat tak mengerti bahasa Mandarin. Anggota komite kita di Kaohsiung, Mei-yun, juga menerjemahkan secara lisan dan merekrut relawan untuk menerjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Saya berkata padanya, "Selain menerjemahkan secara lisan, kalian juga hendaknya menerjemahkan secara tertulis." Penerjemahan secara lisan akan berlalu begitu saja.

Dalam kegiatan Tzu Chi, sering kali ada penerjemahan lisan ke dalam berbagai bahasa. Kita hendaknya merekam semua itu, menuangkannya ke dalam bentuk tulisan, dan melakukan dokumentasi. Dengan demikian, barulah semangat Tzu Chi bisa tersebar luas hingga selamanya. Jadi, kita hendaklah bersungguh-sungguh melakukan dokumentasi.

Saat ini, ada begitu banyak Bodhisatwa dunia yang bersama-sama menuju arah yang benar. Kita hendaklah melakukan dokumentasi terkait semangat dan filosofi para Bodhisatwa dunia. Inilah kebenaran dan keindahan.

Lihatlah para Bodhisatwa di tempat yang jauh. Paraguay dan Taiwan terletak di belahan Bumi yang berlawanan. Meski terpisah oleh jarak yang jauh, tetapi murid-murid saya di sana sangat dekat di hati saya. Mereka teguh menjalankan misi Tzu Chi selama bertahun-tahun.

Meski Dokter Meza telah tiada, tetapi ada istrinya beserta putra, putri, menantu laki-laki, dan menantu perempuan mereka yang terus mengemban misi Tzu Chi. Semangat Tzu Chi diwariskan dari generasi ke generasi.


Mereka juga mengajak teman-teman mereka untuk bergabung dengan Tzu Chi, bagai sebutir benih yang bertumbuh, berbunga, berbuah, dan menghasilkan benih yang tak terhingga. Inilah yang disebut membabarkan Dharma. Manusialah yang dapat membabarkan Dharma, bukan sebaliknya. Jadi, relawan Tzu Chi merupakan Bodhisatwa zaman sekarang.

Jalan Bodhisatwa terdapat di dunia ini karena dunia ini penuh dengan penderitaan dan bencana. Jadi, Bodhisatwa dibutuhkan di dunia ini. Semua orang hendaklah bertekad untuk menjadi Bodhisatwa dunia, baik saya maupun kalian semua.

Kita hendaknya menghormati orang lain sebagai Bodhisatwa dunia dan orang lain juga menghormati kita sebagai Bodhisatwa dunia. Semua orang hendaklah saling menghormati dan memuji.

Bodhisatwa dunia bagaikan kunang-kunang yang bersinar cemerlang. Tidak peduli betapa gelapnya dunia ini, kunang-kunang yang bersinar cemerlang tetap bisa mewujudkan keindahan dan membawa harapan bagi dunia ini.   

Melihat kebenaran, kebajikan, dan keindahan dari dokter terampil
Satu benih bertumbuh menjadi tak terhingga dari masa ke masa
Bodhisatwa dunia bagai kunang-kunang yang bersinar cemerlang
Cinta kasih tersebar luas ke seluruh dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 Oktober 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 30 Oktober 2021
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -