Ceramah Master Cheng Yen: Cinta Kasih dan Welas Asih sebagai Penuntun agar Tidak Tersesat

Wabah COVID-19 kali ini memiliki sebuah berita baik dan sebuah berita buruk. Berita baiknya ialah jumlah kasus di Tiongkok telah berkurang perlahan-lahan. Berita buruknya ialah virus terus meluas di dunia internasional. Kini virus telah meluas ke 70-an negara atau wilayah. Inilah berita buruknya.

Jadi, kita harus segera menggalakkan pola hidup vegetaris. Bervegetaris adalah bagian dari menaati sila. Pola hidup vegetaris harus kita galakkan. Sebenarnya, dari mana asal wabah COVID-19? Kabarnya ia berasal dari hewan liar. Apakah hanya berasal dari hewan liar? Apa itu hewan liar? Apa itu hewan ternak? Semua hewan merupakan makhluk hidup. Semua makhluk hidup harus kita kasihi.

Manusia adalah makhluk tercerdas di dunia. Banyak orang berkata bahwa manusia dapat menang dari alam. Jika manusia dapat menciptakan berbagai hal, mengapa manusia tidak dapat melindungi semua makhluk? Berhubung sifat hakiki manusia penuh kebajikan, manusia seharusnya melindungi semua makhluk di dunia.

 

“Saya tidak makan daging. Karena hewan akan merasa kesakitan. Jika kita menyakiti banyak hewan, nanti kita tidak dapat melihat hewan lagi. Hewan adalah teman baik kita. Mari kita bervegetaris dan mengasihi hewan sehingga dunia tenteram dan jauh dari virus,” kata  seorang murid TK Cinta Kasih Singapura.

Mereka terus mendorong kita untuk mengasihi hewan dengan tidak membunuh hewan demi memenuhi nafsu makan. Anak-anak pun menghargai kehidupan. Bagaimana dengan kita yang dewasa? Bukankah seharusnya kita lebih menghargai kehidupan?

Manusia melahirkan anak dan sangat mengasihi anaknya. Mengapa manusia mengasihi anaknya? Karena anak hidup sejak masih dalam kandungan. Manusia mengasihi, merawat, dan mendidik anaknya. Bukankah semua makhluk hidup juga sama? Semuanya sama. Hanya saja, semua makhkuk mengalami jenis kelahiran yang berbeda-beda. Ada yang mengalami kelahiran lewat telur, kelahiran lewat kelembapan, kelahiran lewat rahim, dan kelahiran spontan.


Makhluk hidup tidak luput dari empat jenis kelahiran. Manusia mengalami kelahiran lewat rahim. Sapi, kambing, dan kuda juga sama. Ayam, bebek, dan burung mengalami kelahiran lewat telur. Ikan dan udang mengalami kelahiran lewat kelembapan. Artinya, mereka lahir di tempat yang basah. Ada juga yang mengalami kelahiran spontan, seperti bakteri yang sangat kecil.

Meski makhluk hidup mengalami jenis kelahiran yang berbeda, tetapi semuanya hidup di dunia yang sama. Semua manusia harus hidup berdampingan dengan semua makhluk di alam serta mengasihi dan menghargai mereka. Alam menyediakan segala kebutuhan manusia dengan tanaman pangan dan kebutuhan lainnya, seperti tanah, air, matahari, dan sebagainya yang seimbang sepanjang tahun. Alam menyediakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup sehingga dapat hidup berdampingan.

Semua makhluk hidup saling terhubung dan saling membutuhkan. Semuanya hidup dengan saling bergantungan. Kita harus melindungi kehidupan dan saling mengasihi. Mengembangkan cinta kasih dan melindungi kehidupan akan berbuah karma baik. Tanpa kita sadari, hukum sebab akibat terus berjalan.


Seperti kali ini, sepertinya bencana wabah ini membuat orang-orang panik. Orang-orang hanya merasa panik dan takut tanpa memiliki solusi untuk mencegah virus. Jadi, kita harus mencari cara untuk membantu sehingga batin semua orang dapat tenang. Tenanglah dan pikirkanlah. Kita hendaknya memiliki arah dengan cinta kasih dan welas asih  sebagai penuntun arah sehingga orang dengan arah menyimpang dapat kembali ke jalan yang lurus.

Tenanglah dan pikirkanlah tentang cinta kasih dan welas asih. Apa upaya yang dapat dilakukan agar masyarakat dapat tenang dan penuh berkah? Beginilah cinta kasih. Saat melihat penderitaan di dunia, kita bertekad untuk bersumbangsih. Beginilah welas asih. Kita hendaknya peduli terhadap penderitaan orang lain. Saat melihat orang lain menderita, kita harus berpikiran bahwa jika kita tidak membantunya, mungkin saja penderitaannya dapat meluas dan berdampak pada kita.

Intinya, gunakanlah cinta kasih dan welas asih sebagai penuntun arah. Jangan biarkan orang-orang kehilangan arah. Kita harus mempraktikkannya dengan giat. Bukan hanya tahu dan paham, kita harus mengambil tindakan nyata untuk menghimpun kebajikan. Jangan batasi cinta kasih. Semua orang dapat bersumbangsih. Inilah arah yang benar dalam kehidupan.

Anak-anak menyerukan pola hidup vegetaris
Semua makhluk hidup saling berdampingan dan saling menghargai
Menghimpun kebajikan di tengah penderitaan
Cinta kasih dan welas asih sebagai penuntun agar tidak tersesat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 3 Maret 2020  
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 5 Maret 2020
Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -