Ceramah Master Cheng Yen: Cinta Kasih Universal Diwariskan untuk Selamanya
“Hadirin sekalian, tadinya saya telah menyiapkan naskah, tetapi saat saya mendengar kalian berbagi tentang pentingnya menyucikan hati, saya ingin menyampaikan kata-kata yang tulus dari lubuk hati saya. Kalian melakukan segalanya dengan kemurnian hati dan welas asih tanpa memandang perbedaan keyakinan, perbedaan budaya, dan perbatasan negara. Inilah yang kita butuhkan di dunia ini sekarang.
Sebagai Menteri Pertahanan Kanada, saya sering bepergian. Namun, yang saya datangi adalah wilayah yang penuh konflik dan masalah yang rumit di seluruh dunia. Di tengah tantangan seperti ini, kami melihat cinta kasih penuh kehangatan. Kami melihat Yayasan Tzu Chi segera merespons untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Kalian memberikan bantuan kemanusiaan tanpa memandang perbatasan negara. Kalian tidak memandang perbatasan negara ataupun perbedaan komunitas dan keyakinan.
Pada dasarnya, kita sama-sama manusia. Kalian melakukannya dengan kemurnian hati dan penuh cinta kasih. Kanada termasuk negara yang makmur. Namun, kita juga bertanggung jawab untuk menjaga kedamaian dunia. Kita tidak bisa mengabaikan tanggung jawab kita. Kita harus menciptakan ketenangan untuk menjaga kedamaian dunia. Saya mewakili Perdana Menteri Kanada berterima kasih atas apa yang kalian lakukan. Kalian telah menjaga kedamaian dunia dengan welas asih dan kemurnian hati.”
Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun di Kanada, Menteri Pertahanan Kanada, Harjit Sajjan melihat sumbangsih insan Tzu Chi yang penuh rasa hormat, cinta kasih, dan kehangatan. Beliau sangat tersentuh.
“Ini adalah sebuah pesan. Pesan ini memberi tahu semua orang untuk memperhatikan sesama dengan penuh welas asih dan kemurnian hati. Saya berharap seluruh komunitas dapat memahami pesan ini. Saya dengan bangga berkata bahwa di Kanada, kita memiliki organisasi kemanusiaan seperti Tzu Chi yang memberikan bantuan. Tidak perlu menanyakan apa yang bisa Tzu Chi lakukan untuk Kanada karena Tzu Chi telah banyak berkontribusi. Dengan membantu tunawisma dan komunitas suku asli serta menyediakan pelayanan medis bagi veteran, kalian telah berkontribusi bagi Kanada. Ini adalah hal baik yang kami harap bisa diteruskan. Kami juga berharap kita bisa bekerja sama untuk menolong orang yang membutuhkan di Kanada dan semua orang di seluruh dunia.”
Ada pula seorang perwakilan dari Asia Pacific Strategy and Multiculturalism yang menyatakan bahwa kontribusi insan Tzu Chi di Kanada menunjukkan semangat multikulturalisme. Sesungguhnya, di seluruh dunia ada banyak orang yang menderita. Di berbagai negara, kisah tentang sumbangsih insan Tzu Chi sangatlah banyak. Cinta kasih kita terbentang luas di lima benua. Kita bersumbangsih dengan cinta kasih. Selain memberikan pengobatan, kita juga memberikan dana bantuan. Kita memberikan bantuan dalam berbagai bentuk.
Ada empat jenis pemberian. Empat jenis pemberian yang Buddha babarkan di antaranya adalah pemberian umum, individual, dan khusus. Semua itu merupakan wujud sumbangsih. Kita bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. Kini, kita juga sedang bergerak untuk bersumbangsih bagi pengungsi dan orang yang menderita di seluruh dunia.
Para pengungsi di Yordania tinggal di kamp pengungsi dengan fasilitas medis yang sangat terbatas. Sebagian bayi yang baru lahir perlu menjalani operasi. Di Turki juga terdapat banyak pengungsi. Kita khawatir di dalam hati anak-anak pengungsi tertanam benih kebencian. Karena itu, setelah mereka tiba di Turki, kita berusaha untuk memberikan cinta kasih dan penghiburan kepada mereka agar mereka dapat merasakan kehangatan cinta kasih. Kita juga membantu mereka menerima pendidikan dan berbagi kebenaran tentang cinta kasih dengan mereka.
Selama dua hingga tiga tahun ini, Tzu Chi terus membantu lebih dari 2.000 anak itu bersekolah. Wali kota, profesor, dan kepala dinas pendidikan setempat sangat tersentuh sehingga turut memberikan dukungan. Wali kota setempat menyediakan sebuah gedung bagi Tzu Chi untuk membuka klinik. Dengan begitu, dokter dari Suriah bisa mengobati pengungsi dari Suriah. Sesungguhnya, dokter dari Suriah juga pengungsi. Jadi, kita juga harus memberi upah pada mereka. Demi membantu para pengungsi, inilah yang kita lakukan setiap bulan. Semoga perang di Suriah bisa segera reda agar para pengungsi ini bisa pulang ke kampung halaman untuk membangun kembali rumah mereka.
Meski tidak tahu bagaimana membangun kembali rumah mereka jika pulang ke sana, tetapi jika bisa pulang ke negara dan kampung halaman masing-masing, mereka pasti akan merasa lebih nyaman. Namun, saat ini, mereka sungguh sangat membutuhkan bantuan. Baik orang yang jatuh sakit, hidup dalam kondisi sulit, maupun tidak mampu bersekolah, semuanya membutuhkan bantuan. Berhubung gedung sekolah di Turki terbatas, wali kota setempat telah menyediakan sebidang lahan. Mereka berharap Tzu Chi dapat mendirikan gedung sekolah bagi anak-anak pengungsi dari Suriah.
Kelak, setelah anak-anak itu pulang ke Suriah, sekolah tersebut akan disumbangkan kepada Turki. Kita tidak keberatan karena kita tidak memandang perbatasan negara. Yang terpenting, kita bisa mendampingi anak-anak bertumbuh besar dan membantu mereka menerima pendidikan yang baik. Berhubung banyak orang yang membutuhkan bantuan, maka kita merencanakan “Program Sepuluh Ribu Teratai”. Kita berharap lewat program ini, setiap orang bisa menciptakan berkah dan orang yang membutuhkan bisa tertolong. Ini semua merupakan kekuatan cinta kasih.
Di Jepang, para relawan kita sangat menghormati mazhab Tzu Chi. Para relawan dari berbagai tahapan usia bersedia melepaskan status sosial mereka dan sepenuh hati berlatih memukul genderang dan lonceng. Relawan berusia 60-an hingga 70-an tahun bersedia mengikuti pelatihan. Begitu pula dengan remaja dan anak-anak. Mereka harus menyerap makna Sutra dalam bahasa Mandarin dan menampilkannya lewat gerakan mereka.
Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun yang sangat agung itu, relawan kita juga mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra. Inilah yang terjadi di Jepang. Mereka sungguh pantas dipuji. Doa saya bagi dunia ini adalah semoga hati semua orang tersucikan dan benih cinta kasih tersebar ke setiap negara dan wilayah. Asalkan memiliki tekad, maka tiada yang mustahil.
Menyampaikan isi hati setelah melihat kontribusi insan Tzu Chi
Merencanakan “Program Sepuluh Ribu Teratai” untuk menolong para pengungsi
Melepaskan status sosial dan berlatih memukul lonceng dan genderang
Cinta kasih universal diwariskan untuk selamanya
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 26 Januari 2017