Ceramah Master Cheng Yen: Cinta Kasih Universal Tersebar ke Seluruh Dunia
Badai salju sungguh membuat orang sangat menderita. Akibat cuaca yang sangat dingin, aktivitas orang-orang terganggu dan warga kurang mampu semakin menderita. Namun, kita melihat ada sekelompok orang yang penuh cinta kasih membagikan barang bantuan kepada tunawisma dan warga kurang mampu. Contohnya insan Tzu Chi di Kanada. Mereka secara rutin menyediakan makanan hangat bagi tunawisma.
Pada saat yang sama, relawan kita juga membagikan pakaian dan meminta mereka mengambil Kata Renungan Jing Si. Kita berharap kalimat-kalimat yang singkat itu bisa menginspirasi mereka untuk meninggalkan kehidupan sebagai tunawisma dan segera mencari pekerjaan agar hidup mereka tidak begitu menderita. Kita bisa melihat bahwa kehidupan tunawisma sangat menderita.
Kita juga melihat ketidakselarasan unsur tanah mengakibatkan gempa bumi kerap terjadi. Ini sungguh mengkhawatirkan. Meski lokasi gempa bumi jauh dari kita, tetapi kita semua hidup di kolong langit yang sama, di satu planet yang sama, dan di atas bumi yang sama. Karena itu, kita harus memperhatikannya.
Selain memperhatikan masalah gempa bumi, kita juga harus lebih tulus dan memperhatikan sesama manusia. Kalian pasti masih ingat tentang gempa bumi yang mengguncang Italia pada bulan Mei 2012. Saat itu, insan Tzu Chi pergi untuk membantu dan menjalin hubungan yang erat dengan warga setempat. Tahun ini, relawan kita juga mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun di sana. Pejabat pemerintah dan wali kota setempat juga mengikuti acara tersebut.
“Saya lahir di sini. Saya adalah wali kota ini dan tumbuh besar di sini. Saya masih ingat saat gempa bumi terjadi, saya terbangun karena mendengar keributan,” kata Sandro Palazzi, Wali kota Emilia.
“Saya masih ingat pascagempa 4 tahun yang lalu, organisasi kalian berkali-kali datang ke sini. Saya masih ingat foto Master Cheng Yen. Saya juga masih ingat Bapak Pfaff dan relawan-relawan yang mengenakan seragam,” kata Filipino, Warga Emilia.
Meski kini kondisi kesehatan Relawan Pfaff dari Jerman tidak begitu baik dan harus duduk di kursi roda, tetapi dia tetap pergi ke Italia untuk membagikan angpau dalam rangka Pemberkahan Akhir Tahun. Wali kota setempat sangat bersyukur dan tersentuh. Beliau berkata bahwa beliau akan selamanya mengingat persahabatan dengan Tzu Chi.
Pada tahun 2015, beliau menganugerahkan status warga kehormatan kepada Tzu Chi. Saya sangat bersyukur. Insan Tzu Chi dari Eropa-lah yang pergi ke Italia untuk memberikan bantuan, tetapi mereka membawa penghargaan itu kembali ke Taiwan dan memberikannya pada saya sebagai wakil Tzu Chi. Saya sungguh sangat bersyukur. Ini berkat himpunan cinta kasih dari para insan Tzu Chi. Relawan kita tidak melekat pada penghargaan.
Singkat kata, wali kota dan warga setempat bersyukur kepada para insan Tzu Chi. Mereka bersyukur ada organisasi seperti Tzu Chi di negara mereka. Saat bencana terjadi, insan Tzu Chi tak pernah melupakan mereka dan selalu menjangkau mereka. Pada bulan Juli dan Agustus tahun ini, wilayah tengah Italia kembali diguncang gempa bumi. Insan Tzu Chi di Eropa kembali berkumpul untuk mencurahkan perhatian dan melakukan survei di lokasi bencana.
Kali ini, kita kembali membagikan barang bantuan. Kemarin, insan Tzu Chi dari 10 negara mulai membagikan barang bantuan di Italia. Semua orang bekerja sama dengan harmonis. Insan Tzu Chi dari 10 negara berkumpul untuk mencurahkan perhatian di satu negara. Jadi, saat satu wilayah dilanda bencana, orang-orang dari berbagai wilayah akan membantu.
Lihat, inilah yang dilakukan insan Tzu Chi. Melihat insan Tzu Chi dari 10 negara pergi ke Italia untuk memberikan bantuan, saya sungguh tersentuh dan bersyukur. Kekuatan cinta kasih bisa bertahan selamanya. Barang bantuan memang terbatas, tetapi jalinan kasih sayang ini akan bertahan untuk selamanya di dalam hati para korban bencana.
Lihatlah korban bencana pada 4 tahun yang lalu yang berkumpul bersama insan Tzu Chi tahun ini, hubungan mereka masih begitu erat. Dengan membantu sesama, kita bisa mengembangkan nilai hidup kita dan merasa dipenuhi berkah dan kebahagiaan. Saat bencana terjadi, relawan kita menjangkau para korban bencana. Dengan adanya begitu banyak orang dari negara yang jauh dan berbeda-beda yang memberikan penghiburan dan kehangatan kepada mereka, mereka juga merasa sangat bahagia.
Singkat kata, baik yang memberi maupun yang menerima, semuanya merasa bahagia. Sungguh, kekuatan cinta kasih harus dipraktikkan secara nyata. Setiap orang melakukan hal yang harus dilakukan. Saya sungguh sangat tersentuh. Saya berharap kita semua dapat bersumbangsih dengan penuh sukacita dan secara sukarela.
Kita bisa melihat insan Tzu Chi Amerika Serikat mengantarkan kehangatan pada musim dingin bagi orang-orang yang menderita.
“Ini sangat dibutuhkan karena ada banyak orang yang menderita. Kami sangat terpukul oleh Topan Sandy. Banyak orang yang kehilangan banyak benda,” kata seorang warga Brooklyn.
“Ini sangat dibutuhkan. Kami baru pulih dari Topan Sandy. Di luar sangat dingin. Banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan mantel. Kalian datang hari ini dan memberikan pelayanan yang luar biasa. Ada banyak orang yang membutuhkan bantuan karena musim dingin tahun ini sangat dingin,” kata warga lainnya.
Kini insan Tzu Chi di Tiongkok juga mulai membagikan bantuan musim dingin. Insan Tzu Chi di berbagai wilayah membentuk tim untuk membagikan barang bantuan. Para insan Tzu Chi di Tiongkok bekerja sama dengan harmonis. Sikap mereka dalam membagikan barang bantuan sungguh penuh kehangatan. Kita bisa melihat mereka bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih tanpa membeda-bedakan kabupaten, provinsi, dan negara. Kita harus membina kekuatan cinta kasih di seluruh dunia. Semoga para penerima bantuan di wilayah pedesaan dapat merasakan kehangatan di musim dingin dan melalui Tahun Baru dengan gembira. Saya mendoakan mereka.
Memperhatikan tunawisma dan memberikan Kata Renungan Jing Si
Waspada terhadap gempa bumi yang kerap terjadi
Menganugerahkan status warga kehormatan untuk mempererat hubungan
Cinta kasih universal tersebar ke seluruh dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Desember 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 Desember 2016