Ceramah Master Cheng Yen: Da Ai TV Menghimpun Kekuatan untuk Menjaga Kedamaian Dunia


Waktu tidak akan pernah berhenti untuk menunggu kita. Dalam perjalanan Tzu Chi selama 57 tahun ini, kita telah menyatukan tekad dan mengerahkan kekuatan kita untuk bersumbangsih bagi dunia ini. Berhubung Empat Misi Tzu Chi telah memiliki fondasi, maka kini kita harus menyatukan tenaga dan hati semua orang untuk menunjukkan tindakan nyata kita.

Kita semua berada dalam keluarga besar Tzu Chi. Karena itu, kita memiliki tekad yang sama dalam pengembangan misi Tzu Chi. Kita semua telah mengerahkan kekuatan cinta kasih yang tulus. Kita harus bertekad untuk mewariskan Empat Misi Tzu Chi. Karena itu, kini kita harus sangat bersungguh hati. Da Ai TV menyiarkan kebajikan, keindahan, dan kebenaran dari Empat Misi Tzu Chi. Karena itu, Da Ai TV memiliki tanggung jawab yang besar.

Saya sering berkata kepada kaum muda bahwa kita harus bertekad dan berikrar untuk memikul bakul beras bagi dunia. Kita semua memiliki dua sisi pundak. Pada umumnya, orang-orang hanya memikul dengan satu sisi pundak. Namun, Da Ai TV memikul dengan kedua sisi pundaknya. Satu sisi memikul misi amal dan kesehatan, sedangkan sisi lainnya memikul misi pendidikan dan budaya humanis. Inilah Empat Misi Tzu Chi yang perlu kita pikul bersama.

Marilah kita menyatukan tekad untuk menyebarkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Ada orang yang berkata bahwa tanggung jawab ini sangatlah berat. Da Ai TV sungguh memikul tanggung jawab atas dunia ini. Da Ai TV harus menyebarkan berita ke seluruh dunia, menenteramkan hati semua umat manusia, serta mewujudkan dunia yang harmonis dan damai. Ini bukanlah hal yang mudah. Namun, setiap orang harus memiliki tekad seperti ini. Contohnya semut-semut kecil.


Kalian pasti tahu semut kecil pada jam yang terletak di meja saya ini. Menurut saya, setiap harinya, kita harus berpacu dengan waktu. Meskipun ia hanya seekor semut kecil, tetapi ia mengarah ke atas. Kita tahu bahwa Gunung Sumeru yang hendak didakinya sangatlah tinggi. Karena itu,semut kecil yang mengarah ke atas ini harus berpacu dengan waktu hingga mencapai puncak Gunung Sumeru.

Di zaman kita saat ini, teknologi berkembang dengan pesat. Di zaman Buddha dahulu, menyebarkan Dharma sangat tidak mudah. Namun, lihatlah zaman kita ini. Kalian berada di Taipei, saya berada di Hualien. Meski saya hanya duduk di sini, tetapi dengan teknologi zaman kini, kalian dapat mendengarkan ceramah saya di sana dan saya dapat melihat kalian di sini. Dibandingkan dengan zaman Buddha, ini sungguh luar biasa.

Buddha mengingatkan kita bahwa sesungguhnya setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan dan kekuatan batin. Ya, kita semua memiliki hakikat kebuddhaan. Dengan hati yang bajik, kita berusaha untuk membimbing sesama manusia. Inilah hakikat kebuddhaan kita. Kita mengatasi segala kesulitan dan melatih hati dengan bersumbangsih bagi masyarakat dan dunia. Kita sangat dipenuhi berkah karena kemajuan teknologi telah mempermudah kita dalam melakukan segala hal.

Namun, saat ini pikiran manusia bergejolak dan diselimuti kegelapan batin sehingga menciptakan karma buruk kolektif yang mendatangkan banyak bencana bagi dunia. Selain bencana akibat ulah manusia, manusia juga menimbulkan kerusakan bumi, polusi udara, dan perubahan iklim. Ini sering kali membuat saya merasa tidak berdaya.

Setiap manusia adalah individu yang memiliki pemikiran masing-masing. Kita hendaknya memanfaatkan Da Ai TV agar setiap individu dapat memahami kebenaran sejati.


“Dengan membangkitkan niat baik, kita tidak akan menyimpang,”
kata Ling Xiao-hong relawan Tzu Chi.

“Anak-anak di Afrika kekurangan makanan, sangat memprihatinkan. Karena itu, saya ingin menabung untuk membantu mereka,” kata Zheng Zi-ling Putri Ling Xiao-hong

“Mengapa kamu ingin menabung di celengan bambu?” tanya Ling Xiao-hong.

“Saya ingin membantu anak-anak di Afrika,” kata Zheng Han-ling Putra Ling Xiao-hong

“Agar mereka dapat makan kenyang tiga kali dalam sehari, benar tidak?” tanya Ling Xiao-hong.

“Benar,” ucap Zheng Han-ling

“Tadi, dia menonton siaran Da Ai TV bersama nenek buyutnya di rumah. Setelah menonton siaran berita, mereka mengeluarkan uang jajan sendiri untuk didonasikan. Mereka juga menggalang donasi dari nenek buyut mereka,” kata Chen Bao-yuan warga.

Kita harus menggenggam kehidupan kita yang terbatas dan jalinan jodoh kita dengan sesama. Marilah kita menyatukan hati untuk menjaga kedamaian dunia dan menunjukkan kebenaran sejati dunia ini. Marilah kita mewujudkannya dengan menyebarkan kebenaran sejati agar semua orang dapat menyerapnya ke dalam hati dan mendalami ajaran Buddha dengan pola pikir yang sama.


Sesungguhnya, meski terdapat beberapa agama di dunia ini, tetapi semuanya mengajarkan jalan yang sama, yaitu cinta kasih agung. Oleh karena itu, menghadapi umat agama apa pun, saya sering berkata bahwa kita tidak perlu memandang perbedaan agama.

Semua orang hendaknya berhimpun untuk menapaki jalan cinta kasih agung dan memperpanjang jalinan kasih sayang. Para Bodhisatwa harus memperpanjang jalinan kasih sayang. Cinta dan kasih sayang ini harus sangat tulus. Cinta kasih yang tulus ini disebut cinta kasih berkesadaran. Saya sungguh merasa bahwa cinta kasih kalian adalah cinta kasih yang murni tanpa noda.

Kalian selalu melakukan hal yang ingin saya lakukan. Karena itu, saya yakin bahwa kalian selalu mengingat apa yang ingin saya lakukan. Saya yakin bahwa kalian menuju arah yang sama dengan saya. Inilah yang disebut cinta kasih yang tulus. Dengan cinta kasih yang tulus inilah kalian menjalankan ikrar. Inilah keyakinan, ikrar, dan praktik nyata. Berhubung kalian yakin kepada saya dan saya yakin kepada kalian, marilah kita menjalankan ikrar secara nyata.   

Da Ai TV memikul tanggung jawab atas dunia ini
Menenteramkan hati manusia dan mewujudkan keharmonisan
Menunjukkan kebenaran sehati dan menghimpin cinta kasih
Menjalankan Empat Misi Tzu Chi dan meneruskannya sepanjang masa   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 03 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 05 Mei 2023
Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -