Ceramah Master Cheng Yen: Dharma Mencerahkan Kehidupan Semua Orang di Dunia

Dalam upacara pemandian rupang Buddha pada tahun 2019 ini, mari kita mengenang budi luhur Buddha, orang tua, dan semua makhluk serta bersatu hati untuk membina rasa hormat, rasa syukur, dan welas asih. Setiap tahun, pada hari Minggu kedua dalam bulan Mei, insan Tzu Chi dan umat Buddhis di seluruh dunia akan memperingati Hari Waisak dan Hari Ibu Internasional. Insan Tzu Chi di seluruh dunia juga memperingati Hari Tzu Chi Sedunia.

Semua orang bersama-sama memperingati Hari Tzu Chi Sedunia, Hari Waisak, dan Hari Ibu Internasional dengan penuh sukacita. Peringatan tiga hari besar tersebut merupakan suatu siklus kebajikan. Hari Waisak merupakan hari yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan oleh umat Buddhis.

Selama beberapa tahun ini, kita selalu mengadakan upacara pemandian rupang Buddha di Balai Peringatan Chiang Kai-Shek, Taipei. Kemarin, lebih dari 20.000 orang ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut. Kita bisa melihat bahwa upacara pemandian rupang Buddha berjalan dengan sangat agung dan khidmat.

Para anggota Sangha dari berbagai vihara juga ikut berpartisipasi.

“Semoga keyakinan benar dan ajaran Buddha dapat membimbing orang-orang di dunia untuk memupuk berkah dan kebijaksanaan. Semoga para bhiksu-bhiksuni dan upasaka-upasika dapat berdana secara luas dan membawa keharmonisan bagi dunia. Pada Hari Waisak ini, puluhan ribu orang memberi pujian kepada Buddha dan bermandikan budi luhur Buddha. Mari kita memberi penghormatan kepada Buddha serta berdoa semoga dunia aman dan tenteram. Mari kita berterima kasih kepada orang tua serta menggenggam saat ini untuk berbakti dan berbuat kebajikan. Semoga hati semua orang tersucikan, masyarakat harmonis, dan dunia bebas bencana.”

Para anggota Sangha menunjukkan kekompakan dan kerja sama yang harmonis karena sudah mengikuti latihan. Inilah tingkat tertinggi pelatihan diri. Ada banyak orang yang menyatukan hati dan bergerak dengan serentak. Saya sangat kagum dan bersyukur pada mereka. Berkurang satu anggota Sangha saja, upacara tersebut tidak akan sempurna, tetapi jika bertambah satu anggota Sangha, maka upacara tersebut akan semakin sempurna.

Kita berusaha membuat orang-orang belajar lebih banyak tentang Buddha. Inilah sebabnya kita mengadakan upacara pemandian rupang Buddha. Namun, yang terpenting ialah kita ingin membalas budi luhur Buddha dan orang tua. Kita ingin memperlihatkan kepada semua orang bagaimana kita membalas budi luhur Buddha. Meski bukan umat Buddhis, orang-orang juga dapat melihat upacara pemandian rupang Buddha yang sangat agung dan rapi.

Di Selangor dan Kuala Lumpur, ribuan orang berpartisipasi dalam upacara pemandian rupang Buddha. Mereka mengajak orang untuk bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan. Mereka juga menginspirasi orang-orang untuk bervegetaris guna melindungi kehidupan. Mereka semua berbaris dengan sangat rapi. Para anggota Sangha dari berbagai vihara di Malaysia juga ikut berpartisipasi dalam upacara tersebut. Ini sungguh sangat menyentuh. Melalui upacara tersebut, kita dapat memperlihatkan kepada lebih banyak orang di dunia tentang ajaran Buddha.

Hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Kita juga harus bersyukur bahwa kemarin pagi tidak turun hujan dan cuaca sangat cerah. Di Aula Jing Si Hualien, di tengah tiupan angin sepoi-sepoi, upacara pemandian rupang Buddha juga berjalan dengan sukses kemarin. Mereka bergerak dengan kompak. Di tengah ketenangan, mereka bergerak dengan kompak.

Selain itu, mereka bergerak dengan perlahan sehingga kita mungkin tidak menyadari bahwa mereka bergerak. Ini bagaikan perubahan di dunia ini yang terjadi tanpa kita sadari seiring berlalunya detik demi detik. Insan Tzu Chi selalu menggenggam waktu untuk berbuat baik dan terjun ke tengah masyarakat untuk menyucikan hati manusia. Saya sangat mengagumi dan berterima kasih kepada mereka.

Lihatlah, mereka seperti tidak bergerak, tetapi sebenarnya mereka sedang bergerak. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Mereka tampak sangat agung dan indah. Melalui upacara tersebut, kita membalas  budi luhur Buddha dan orang tua. Kita juga telah menetapkan Hari Tzu Chi Sedunia pada hari Minggu kedua dalam bulan Mei.

Dalam kehidupan sehari-hari, jika tidak giat mempraktikkan jalan kebenaran, bagaimana mungkin insan Tzu Chi bisa begitu kompak dalam menjalankan Tzu Chi dan mengadakan pemandian rupang Buddha? Jadi, ajaran Jing Si ialah giat mempraktikkan jalan kebenaran dan mazhab Tzu Chi ialah Jalan Bodhisatwa di dunia.

Tahun ini, insan Tzu Chi mengadakan upacara pemandian rupang Buddha berskala besar di Pingtung, Kaohsiung, Tainan, dan Taichung. Ribuan orang berpartisipasi dalam upacara pemandian rupang Buddha. Di Taichung, lebih dari 6.000 orang yang ikut berpartisipasi dan di Dajia, lebih dari 3.000 orang yang ikut berpartisipasi. Upacara pemandian rupang Buddha di Dajia lebih spesial. Relawan kita mengumpulkan cakram padat dan meletakkan lampu di tengahnya sehingga terlihat sangat terang pada malam hari. Ini lebih spesial. Upacara tersebut dihadiri oleh lebih dari 3.000 orang.

Kita juga mengadakan upacara pemandian rupang Buddha di Hsinchu. Upacara pemandian rupang Buddha telah diadakan di seluruh Taiwan.

Kemarin malam, kita melihat upacara pemandian rupang Buddha yang dihadiri oleh banyak orang dan sangat agung di Balai Peringatan Chiang Kai-shek. Saya mendengar bahwa para anggota Sangha dari luar negeri secara khusus datang untuk menghadiri upacara pemandian rupang Buddha kita.

Saya berharap kita semua memiliki hati yang tulus dan penuh syukur. Dengan adanya rasa syukur, barulah masyarakat bisa harmonis. Jika kita terus bersumbangsih, tetapi orang yang menerima bantuan tidak memiliki rasa syukur, maka tidak akan tercipta keindahan. Hanya ketika seseorang menerima dengan penuh rasa syukur, itu barulah kehidupan yang indah.

Banyak kata-kata yang tidak habis saya ungkapkan. Singkat kata, saya berterima kasih kepada seluruh anggota Sangha dan insan Tzu Chi di seluruh dunia yang telah berpartisipasi dalam upacara pemandian rupang Buddha. Saya berharap kita semua senantiasa memutar roda Dharma dan Dharma selamanya mencerahkan kehidupan orang-orang di dunia. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

 

Insan Tzu Chi di seluruh dunia mengadakan upacara pemandian rupang Buddha

Memperingati Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia

Membalas budi luhur Buddha dan orang tua

Giat mempraktikkan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Mei 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 15 Mei 2019

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -