Ceramah Master Cheng Yen: Dokter yang Terampil Berikrar Mengemban Misi
Pada perjalanan kali ini, setiap kali saya mendengar dan melihat laporan insan Tzu Chi, saya selalu berkata, “Kalian telah mengembangkan nilai hidup kalian.” Kita bukan hidup tanpa tujuan. Jika kita bekerja hanya demi hidup, hidup kita akan hampa. Namun, bila kita hidup untuk bekerja, hidup kita akan sangat bernilai. Saya juga hidup untuk bekerja.
Saya berpikir, apakah saya hidup di dunia ini hanya untuk memperhatikan keluarga sendiri? Saya hendaknya menggunakan tangan saya untuk menyebarkan Dharma. Dharma mengandung prinsip kebenaran. Apabila kita dapat memahami Dharma, kita akan menuju arah yang benar, semua perbuatan kita akan membawa manfaat bagi semua makhluk, dan di setiap tempat yang kita jangkau, orang-orang akan terselamatkan. Contohnya misi kesehatan.
Tzu Chi telah berdiri selama 54 tahun dan misi kesehatan kita boleh dibilang telah berdiri 48 tahun karena pada tahun ke-6 Tzu Chi berdiri, kita mulai mengadakan baksos kesehatan. Saat itu, saya melakukan perjalanan keliling Taiwan 2 kali dalam setahun. Kita berkunjung ke rumah-rumah penerima bantuan untuk menyurvei dan memahami kondisi mereka.
Saya pernah berkata, “Orang-orang mendapat pengetahuan dari hasil penelitian, sedangkan saya mendapat pengalaman dari berkeliling Taiwan untuk berkunjung ke rumah-rumah penerima bantuan sehingga saya dapat memahami sumber penderitaan mereka. Mengapa sebagian orang yang masih muda bisa mengalami keterbatasan fisik dan membutuhkan bantuan?” Jadi, saya terus mencari tahu dan memahami bahwa ada orang yang miskin karena sakit dan sebaliknya.
Apabila kita hanya menolong mereka yang kekurangan, tidak cukup. Kita harus membantu mereka yang sehat agar tetap terjaga kesehatannya dan dapat mandiri. Berhubung Hualien sungguh kekurangan fasilitas medis, maka kita berusaha mengatasi masalah itu dengan memberikan pelayanan medis. Sejak itu, kita mengadakan baksos kesehatan dan akhirnya membangun rumah sakit. Tentu saja, kita melalui proses yang sulit.
Membangun rumah sakit di Taichung juga sama sulitnya dan perlu melalui banyak rintangan. Semuanya membutuhkan kerja keras. Mengilas balik perjalanan kita, sungguh merupakan eksistensi ajaib. Namun, eksistensi ajaib ini tetap tergerus seiring berjalannya waktu.
“Saat kami datang ke RS Tzu Chi Taichung, rumah sakit tidaklah besar. Berhubung kami sama-sama datang dari pusat medis, maka kami berpikir bahwa walau rumah sakit ini kecil, tetapi kami harus melakukan sesuatu. Pada bulan pertama dan kedua setelah RS beroperasi, hanya ada saya dan dr. Fu Chin-hua. Saat itu, kami paling kasihan. Kami masuk sif malam secara bergilir. Pada bulan ketiga, 2 dokter bergabung. Jadi, secara keseluruhan ada 4 dokter. Kami dapat membentuk satu tim di departemen neurologi,” kata Zeng Qi-yu Kepala Departemen Neurologi.
“Hingga kini, departemen neurologi masih perlahan-lahan berkembang. Kini, kita menjadi departemen terbesar dalam pengobatan Barat. Pasien yang datang selama sebulan melebihi 6.000 orang. Saya beri tahu sebuah rahasia. Saat saya datang ke RS Tzu Chi Taichung pada tahun 2007, saya baru berusia 40 tahun. Kini, saya sudah berusia 54 tahun. Saya sudah berumur. Saya sudah tidak muda lagi,” pungkasnya.
Penampilan saya sejak 10 tahun lalu berubah sangat banyak karena kondisi fisik saya sedang mengalami penurunan. Ini merupakan hukum alam. Sejak masa kanak-kanak, kehidupan kita terus menanjak hingga mencapai puncak. Kemudian, pada tahap tertentu, sesuai hukum alam, kehidupan kita terus menurun hingga akhirnya kembali ke nol. Inilah keajaiban kehidupan.
Membahas tentang keajaiban kehidupan, kita mendengar Kepala Departemen Xie dan Kepala Departemen Yu berbagi pengalaman. Pasien dengan penyakit hati dan pankreas merupakan kasus yang sulit ditangani. Namun, para dokter kita sangat terampil. Dengan tangan yang terampil, mereka melakukan pembedahan, pengangkatan, penambalan, dan penjahitan. Mereka mengangkat bagian yang harus diangkat dan menambal bagian yang harus ditambal bagaikan sebuah karya seni.
Tubuh manusia bagaikan alam semesta. Alam semesta terdiri atas gunung, sungai, daratan, dan sumber daya yang lengkap. Tubuh kita juga terdiri atas banyak bagian dan sangat indah. Namun, orang yang menjalankan operasi harus bersusah payah.
“Pasien menderita penyakit kuning dan sakit perut. Setelah diperiksa, terdapat tumor besar di bagian kanan atas perutnya dan diduga telah menyebar ke hati dan pankreas. Ini merupakan hasil pemindaian tomografi bagian perut pasien. Kita dapat melihat ada tumor besar di sini. Pembuluh darah besarnya tertekan ke samping, saluran empedunya juga tertekan hingga menyebabkan penyakit kuning. Saat kita melakukan operasi untuknya, kita menemukan bahwa tumornya tumbuh dari usus 12 jari, menjalar ke atas menuju hati, dan menjalar ke bawah menuju pankreas. Jadi, saat mengoperasi pasien ini, selain membedah usus 12 jari, kita juga perlu membedah hati. Selain itu, tumornya dikelilingi oleh pembuluh darah besar. Jadi, seluruh strukturnya sangat kompleks,” kata Yu Zheng-zhan Kepala Departemen Bedah.
“Selain itu, karena tumor telah menyebar, banyak adhesi yang terbentuk. Untuk menjalankan operasi ini, dibutuhkan kesabaran. Dalam proses operasi, saya merasakan pentingnya berkonsentrasi. Saat kita berkonsentrasi, operasi selama 12 jam selesai begitu saja tanpa terasa. Keesokannya, karena masa operasi yang panjang, saya mengalami sakit kepala yang parah hingga perlu menerima pengobatan akupunktur,” pungkasnya.
Hari ini saya melihat bangunan rumah sakit yang sangat agung dan para staf medis yang sangat bekerja keras dan terampil dalam menyelamatkan kehidupan. Para staf medis bekerja untuk menyelamatkan orang. Ini sangat mengharukan.
Saya melihat di badan misi kita, setiap orang memiliki semangat misi. Kita bertekad untuk menjalankan misi dengan sukarela dan memperoleh sukacita darinya.
Tali untaian bacang ini terbuat dari bahan yang berbeda dengan tali yang biasanya. Tali ini memainkan peran penting di sini. Sesungguhnya, belakangan ini, kepala rumah sakit kita kurang sehat dan baru saja menjalani operasi kecil. Jadi, saat saya menyentuh tangannya, tangannya terasa dingin dan berkeringat. Dari sini bisa diketahui bahwa beliau sangat berusaha keras meski kesehatannya sedang tidak baik. Ini membuat saya sangat terharu dan bersyukur.
Melihat para staf medis bersatu hati, saya sangat bersyukur. Banyak hal yang perlu disyukuri. Saya melihat kalian tidak hanya bekerja sebagai dokter, tetapi juga menyelami Dharma. Dokter kita bukan hanya memiliki keterampilan medis, tetapi juga menyelami Dharma untuk memupuk kebijaksanaan dalam diri.
Menjangkau orang yang menderita secara langsung dan melakukan evaluasi
Memahami siklus yang buruk tentang kemiskinan dan penyakit
Dokter yang terampil berikrar mengemban misi
Bersatu hati untuk melenyapkan
penderitaan dan membawa kebahagiaan
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 10 Januari 2020