Ceramah Master Cheng Yen: Estafet Cinta Kasih Tzu Chi Malaysia
Kali ini, saya sungguh melihat insan Tzu Chi di seluruh Malaysia bersatu hati untuk menyebarkan cinta kasih. Namun, kondisi bencana kali ini juga membuat orang tidak tega melihatnya. Ada puluhan ribu rumah yang terendam banjir. Bagaimana para korban bencana menjalani hidup?
Saya juga mendengar kabar bahwa musim hujan belum berlalu dan mungkin akan terus turun hujan. Saya berharap setiap insan Tzu Chi di Malaysia dapat meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri sendiri. Saya melihat semua orang mendedikasikan diri dengan cinta kasih agung yang tulus.
Semoga kekuatan cinta kasih ini dapat mengurangi curah hujan dan meredam bencana. Mari kita berdoa dengan tulus bagi Malaysia terkait bencana kali ini. Saya juga melihat banyak orang, yakni lebih dari delapan ribu orang, bergerak untuk membersihkan lokasi bencana. Betapa besarnya kekuatan cinta kasih ini. Di antara para relawan yang bersumbangsih, saya juga melihat Tan Sri Vincent Tan. Setiap orang mencurahkan cinta kasih mereka.
“Dibandingkan dengan relawan lain, saya hanya melakukan sedikit, tetapi kalian semua memuji saya. Saya merasa tidak enak hati. Hari itu, saya mengundang Tan Sri Michelle Yeoh untuk berpartisipasi dalam upaya pembersihan. Itu merupakan suatu kehormatan bagi saya dan saya sangat gembira bisa melakukannya,” kata Tan Sri Vincent Tan, relawan Tzu Chi.
Bapak Tan, meski Anda berkata bahwa Anda hanya melakukan sedikit, tetapi perbuatanmu telah menginspirasi banyak orang. Saya sangat bersyukur padamu. Michelle Yeoh merupakan artis papan atas dunia, sedangkan Anda merupakan pengusaha papan atas dunia. Kalian berdua merupakan teladan yang bisa membimbing orang ke arah yang benar. Saya berterima kasih padamu.
Untuk menyalurkan bantuan bencana, hanya mengandalkan kekuatan masyarakat tidaklah cukup. Relawan Lim Wee Chai mengajukan permohonan kepada pemerintah agar dapat menggerakkan personel tantara untuk membantu upaya pembersihan. Singkat kata, banyak orang berpengaruh di Malaysia yang bersatu hati untuk menyalurkan bantuan pascabanjir kali ini.
Yang membuat saya makin dipenuhi sukacita ialah insan Tzu Chi dari Penang yang melakukan perjalanan lintas negara bagian sejauh 400 kilometer lebih dengan naik mobil selama lima hingga enam jam untuk turut menyalurkan bantuan bencana. Mereka menyebarkan cinta kasih ke seluruh Malaysia. Bukankah ini merupakan kasih sayang tak berujung, cinta kasih tak terbatas? Ini sungguh membuat saya terharu dan bersyukur.
Meski melihat kondisi para korban bencana membuat saya merasa tidak sampai hati, tetapi melihat insan Tzu Chi menyebarkan cinta kasih, saya sungguh sangat tersentuh. Sungguh, banyak bencana yang terjadi di dunia ini. Akibat kegelapan batin dan ketamakan, manusia telah menciptakan banyak karma buruk serta merusak bumi dan mencemari udara. Aktivitas manusialah yang memicu terjadinya bencana alam. Bencana alam kerap terjadi karena manusia telah merusak alam. Intinya, manusialah penyebabnya.
Saya sering berkata bahwa manusia menciptakan karma buruk kolektif. Namun, manusia juga bisa menciptakan berkah bagi dunia. Karena itu, setiap orang hendaklah memahami prinsip kebenaran. Dengan berpegang pada prinsip kebenaran, jalan kita akan rata dan lapang. Namun, jika membangkitkan kegelapan batin, kita akan diliputi delusi, menyimpang dari jalan yang benar, dan menimbulkan banyak bencana.
Dengan kebijaksanaan, insan Tzu Chi telah melihat Jalan Bodhisatwa. Di mana pun bencana terjadi, selalu ada insan Tzu Chi dari segala penjuru yang mencurahkan perhatian. Meski harus menempuh perjalanan yang jauh selama lima hingga enam jam dengan mobil, relawan kita tetap rela bersumbangsih. Ini dapat menginspirasi orang-orang.
Berhubung relawan dari tempat yang jauh pun datang, maka relawan setempat tentu lebih bekerja keras. Dengan banyaknya orang yang bergerak untuk menyalurkan bantuan bencana, penderitaan korban bencana akan segera berlalu dan mereka dapat kembali menjalani kehidupan yang cemerlang dan harmonis. Saya sungguh sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi yang menginspirasi orang-orang untuk bersumbangsih. Saya berharap warga setempat juga bisa melihat dedikasi para relawan kita.
Bodhisatwa sekalian, kita hendaklah saling menyemangati. Di mana pun kita berada, kita hendaklah menyemangati satu sama lain untuk menciptakan berkah. Dengan berkah, barulah kita bisa meredam bencana. Untuk menciptakan berkah, kita harus bersumbangsih. Berkah dapat mendatangkan energi kebaikan yang dapat melindungi orang-orang, seperti saput plastik tipis yang dapat menjaga makanan agar tetap segar dan tidak membusuk. Jadi, berkah adalah selaput pelindung untuk menjaga keselamatan kita. Semua orang hendaklah bersama-sama menciptakan berkah.
Belakangan ini saya sering berkata bahwa agar iklim bersahabat, peran manusia ialah yang terpenting. Hanya manusialah yang dapat menciptakan berkah untuk mewujudkan keharmonisan antarmanusia, keselarasan iklim, dan ketenteraman bumi. Jadi, semuanya bergantung pada manusia.
Saat ini, kita membutuhkan kekuatan dari pola makan vegetaris. Bervegetaris sangatlah penting karena itu menunjukkan ketulusan kita. Saya berharap setiap orang di Malaysia dapat bervegetaris dan berdoa dengan tulus. Para Bodhisatwa dunia di Malaysia telah menciptakan Tanah Suci di dunia. Saya sangat bersyukur dan tersentuh.
Hal yang menyentuh sangatlah banyak. Relawan kita telah menciptakan berkah bagi dunia dan berkah ini telah mendatangkan energi kebaikan yang melindungi bumi. Semoga semua orang dapat saling menyemangati untuk menciptakan berkah.
Guyuran hujan deras menimbulkan banjir di wilayah yang luas
Bantuan datang dari segala penjuru untuk mengatasi kesulitan korban bencana
Insan Tzu Chi di seluruh Malaysia bersatu hati dan melakukan estafet cinta kasih
Menghimpun kebajikan dan cinta kasih untuk memulihkan keharmonisan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 01 Januari 2022