Ceramah Master Cheng Yen: Giat Menciptakan Berkah demi Generasi-generasi Mendatang
Saya ingin mengucapkan selamat kepada kalian semua atas setiap hari yang telah dilalui dengan aman dan tenteram. Saya juga mengucapkan selamat kepada kalian semua atas berkah yang telah kalian ciptakan dan himpun setiap hari demi anak cucu dan keluarga kalian.
“Halo, Master. Halo, Kakak sekalian. Setiap orang penuh cinta kasih, saya merasa sangat gembira. Dahulu keluarga kami sangat kekurangan sehingga tidak punya beras dan harus meminjam beras dari tetangga. Kini kondisi keluarga kami telah membaik. Saya berkata kepada anak-anak saya, “Kalian harus ingat, dahulu kita sangat kekurangan sehingga harus meminjam beras dari orang lain. Kini, kita harus melakukan kebaikan. Jika ada yang membutuhkan, bantulah mereka.” Saya terus melakukan daur ulang, tetapi kini, kesehatan saya kurang mendukung. Karena itu, saya mengajak tetangga saya melakukan daur ulang,” kata Qiu Jin-xiu, Relawan daur ulang.
“Melakukan daur ulang sendiri tidak cukup. Karena itu, saya juga mengajak tetangga dan anak-anak saya melakukan daur ulang. Saya meminta anak-anak saya mengajak tetangganya. Kini, menantu saya mengajak cucunya yang merupakan cicit saya untuk melakukan daur ulang. Saya berharap cicit saya juga turut melakukan daur ulang. Dengan begitu, 4 generasi dalam keluarga kami, semuanya melakukan daur ulang. Inilah harapan saya. Semoga bisa terwujud,” lanjut Qiu Jin-xiu.
Kita bisa melihat relawan lansia yang telah melakukan daur ulang dengan sepenuh hati dalam jangka panjang ini. Awalnya, keluarganya tidak setuju, termasuk suaminya, tetapi dia memiliki tekad yang teguh karena dia tahu bahwa melindungi Bumi akan membawa manfaat bagi generasi mendatang. Jika kesehatan Bumi dan kekayaan sumber daya alam terjaga, barulah generasi mendatang bisa hidup sehat dengan sumber daya yang berlimpah. Inilah kebijaksanaannya.
Dia bukan hanya melihat yang ada di depan mata, tetapi memandang hingga jauh ke depan. Kini, dia dipenuhi sukacita karena putra, menantu laki-laki, putri, dan menantu perempuannya sangat mendukungnya. Kini dia juga berharap cicitnya dapat turut melakukan daur ulang. Dia berharap dengan diajari dari usia dini, cicitnya juga bisa melakukan daur ulang setelah tumbuh besar.
Lihatlah, dia berharap dapat mewariskan cinta kasih dan cara menciptakan berkah kepada anak cucunya. Dia bukan berharap mewariskan banyak harta kepada anak cucunya atau anak cucunya pandai menghasilkan uang. Dengan bijaksana, dia menciptakan dan memupuk berkah. Orang kaya yang sesungguhnya adalah orang yang menciptakan berkah. Jika hidup kita dipenuhi berkah, barulah kita bisa hidup makmur. Tanpa berkah, meski kita sangat pandai menghasilkan uang, hidup kita tetap bergantung pada kondisi zaman.
Jika hidup di zaman yang damai, maka karier kita akan berjalan lancar. Namun, jika hidup di zaman yang tidak damai, maka meski memiliki banyak uang, kita juga tidak bisa hidup makmur. Ini bergantung pada zaman kita hidup. Singkat kata, menghasilkan uang bukanlah yang terpenting. Pada zaman sekarang ini, kita hendaknya lebih memperhatikan sesama di tengah masyarakat dan seluruh dunia.
Saya sering berkata bahwa setiap hari, saya memiliki tiga harapan di dalam hati. Pertama, saya berharap bisa menyucikan hati manusia. Untuk menyucikan hati semua orang, kita harus mengimbau orang-orang untuk membina cinta kasih. Dengan adanya cinta kasih, barulah masyarakat dan dunia ini bisa senantiasa aman, tenteram, dan makmur. Jika hati manusia bisa disucikan, maka masyarakat akan stabil dan harmonis. Jika masyarakat stabil dan harmonis, maka karier akan lancer dan keluarga akan tenteram.
Masyarakat bisa stabil dan harmonis atau tidak bergantung pada hati manusia. Jika hati setiap orang penuh ketulusan dan cinta kasih, maka akan tercipta berkah bagi dunia dan empat unsur alam akan selaras. Agar Taiwan aman dan tenteram, kita harus hidup sehat, makmur, dan mampu bersumbangsih. Warga hidup sehat, makmur, dan mampu bersumbangsih bagi orang yang membutuhkan, inilah Taiwan yang sehat.
Jadi, dengan menghimpun tetes demi tetes cinta kasih, barulah kita bias menciptakan berkah bagi Taiwan. Kita bisa melihat dalam penyaluran bantuan bencana, kita selalu menggunakan selimut. Selimut-selimut ini didaur ulang dari botol-botol plastik. Terima kasih, para Bodhisatwa daur ulang. Setelah mengumpulkan barang daur ulang, kalian memilahnya dengan teliti sehingga bisa didaur ulang menjadi selimut. Kita telah menggunakan jutaan helai selimut dalam penyaluran bantuan internasional.
Untuk pembagian bantuan musim dingin di Tiongkok tahun ini, kita juga menggunakan bahan selimut sebagai lapisan dalam pakaian musim dingin agar para penerima bantuan bias melewati musim dingin dengan penuh kehangatan. Awalnya, botol-botol plastik yang dibuang selalu dibakar atau dikubur di dalam tanah. Keduanya menimbulkan pencemaran. Dibakar akan mencemari udara dan dikubur akan mencemari bumi. Tidak peduli betapa luasnya daratan, jika dipenuhi dengan sampah plastik, bagaimana kita bias bercocok tanam? Ini bisa merusak bumi.
Apa yang harus kita lakukan? Para relawan daur ulang kita mengasihi dan melindungi Bumi agar generasi-generasi mendatang bisa hidup di Bumi yang sehat dan bisa menghasilkan beraneka ragam tanaman pangan. Orang yang bijaksana selalu memandang sangat jauh. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih sangatlah penting. Kita membutuhkan kerja sama banyak orang untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Relawan daur ulang wilayah utara berikrar di hadapan Master. Semakin lama melakukan daur ulang, semakin bersukacita. Demi Bumi dan diri sendiri, berpola hidup sederhana dan menaati peraturan. Semua orang ingat untuk bervegetaris, menyerap Dharma ke dalam hati, mengubah tabiat buruk, menjaga keharmonisan keluarga, dan senantiasa tersenyum. Master yang terhormat, kami mengasihi Master. Kami akan mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan,” ikrar para relawan Tzu Chi.
Saya sangat terharu. Saya tidak bisa mendeskripsikan rasa haru saya. Lihatlah para Bodhisatwa lansia ini. Kalian dengan tulus mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra. Kalian menghafal setiap kalimat yang terdapat di dalam Sutra dan menampilkannya lewat gerakan. Gerakan kalian sangat serentak. Saya sungguh sangat bersyukur. Kalian mengumpulkan ini dan ini yang bisa didaur ulang menjadi apa? (Selimut). Saya sangat bersyukur. Tanpa kalian, entah bagaimana kondisi masyarakat dan Bumi saat ini. Hal yang saya syukuri sangatlah banyak. Melihat para relawan lansia bersumbangsih seperti ini dan relawan muda mewarisi semangat ini, saya merasa sangat tenang.
Giat menciptakan berkah demi generasi-generasi mendatang
Menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis
Memilah barang daur ulang agar bisa dioleh menjadi benda yang bermanfaat
Membagikan bantuan musim dingin dan melindungi Bumi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Desember 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina