Ceramah Master Cheng Yen: Guru dan Murid Bersatu Hati Merajut Jalinan Jodoh Berkah


“Kami mewakili murid Master di Tainan akan membawa semangat ‘untaian bacang’ ke tengah masyarakat. Kami akan mencurahkan perhatian kepada saudara se-Dharma, menginspirasi lebih banyak orang, membimbing yang muda, dan merawat lansia. Kami akan lebih aktif dalam menggalakkan vegetarisme demi menyucikan hati manusia, melindungi kehidupan, dan menyayangi Bumi. Langkah kami tidak akan terhenti. Murid Jing Si Tainan akan mengikuti Master dari kehidupan ke kehidupan untuk menapaki Jalan Bodhisatwa,”
kata Zhang Wen-lang relawan Tzu Chi.

Saya sangat berterima kasih dan merasa tersentuh dengan jalinan jodoh antara saya dan relawan di Tainan. Langkah demi langkah, kehidupan demi kehidupan, hendaknya kita menapaki Jalan Bodhisatwa, membangun ikrar Bodhisatwa Ksitigarbha, dan menegakkan praktik Bodhisatwa Avalokitesvara.

Bodhisatwa Ksitigarbha telah membangun ikrar agung dan Bodhisatwa Avalokistesvara senantiasa berada di dunia. Tekad dan ikrar ini berjalan beriringan dan tidak lepas dari dunia ini. Ya, semua ini bergantung pada ikrar dan tekad kita. Selama kita membangun ikrar Bodhisatwa, kita dapat menolong dan membimbing semua makhluk di dunia.

Berkat perkembangan teknologi saat ini, kita dapat memperhatikan berbagai peristiwa di dunia. Saat ini, kita semua sungguh dipenuhi berkah. Dari Empat Misi Tzu Chi, apakah kita sudah menjalankan misi amal? (Sudah.) Setelah menjalankan misi amal, apakah kita menjalankan misi kesehatan? (Ya.)


Saat saya ingin membangun rumah sakit, semuanya bekerja keras untuk membantu saya. Kalian bahkan mengajak keluarga dan tetangga kalian untuk pergi ke Hualien demi membantu saya membangun rumah sakit. Agar orang-orang mengetahui apa yang dilakukan Tzu Chi, kalian bergantian menyebarkan Dharma di dalam bus atau kereta.

Selama kurun waktu tersebut, kalian selalu mengasihi saya, mendukung saya, mendengarkan ajaran saja, dan mengikuti langkah saya untuk menggalang banyak orang. Dengan jumlah orang yang banyak, kekuatan kita makin besar sehingga saya tidak merasa khawatir. Saya juga tidak merasa khawatir untuk membayar upah setiap 15 hari.

Pembangunan rumah sakit berjalan selama 2 tahun lebih. Rumah sakit kita berada di Hualien. Kalian telah bersusah payah menempuh jarak yang jauh dengan melewati gunung dan bukit untuk menjadi relawan di sana. Semangat yang kalian bawa telah menyentuh para dokter dan perawat. Kalian juga telah mewakili saya untuk mengasihi pasien. Saya hanya membangun ikrar dan membangkitkan niat. Yang mewujudkannya dengan tindakan nyata ialah kalian yang duduk di hadapan saya saat ini, para relawan senior.

Saat ini, semuanya telah lanjut usia, tetapi masih tetap memikirkan saya. Ketika membicarakan tentang Tzu Chi, semuanya akan merasa sukacita. Sangat banyak kenangan indah yang terus teringat dalam pikiran saya tentang bagaimana kalian bersumbangsih demi Tzu Chi. Jadi, saat ini saya merasa bahwa hari-hari yang saya lewati di masa lalu sangatlah bernilai.


Hendaknya kita membawa ajaran Buddha ke tengah-tengah dunia, mempraktikkannya secara nyata, dan terus melangkah maju. Janganlah kita takut akan kesulitan ketika membimbing makhluk hidup. Hendaknya kita membungkukkan badan untuk berbicara kepada orang tua dan menginspirasi anak-anak kecil. Hendaknya kita terus mendekati generasi-generasi muda.

Saudara sekalian, usia kita saat ini sudah lanjut. Hendaknya kita lebih sungguh-sungguh terhadap ikrar kita agar tidak hilang begitu saja. Hendaknya kita membangun ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan.

Bodhisatwa sekalian, saya percaya bahwa pada kehidupan mendatang, saya akan bertemu benih yang telah saya tabur di masa lalu. Pada kehidupan mendatang, saya akan menerima Dharma dari orang-orang ini dan menabur benih kembali. Dengan demikian, benih kebajikan akan tersebar luas di bumi ini. Begitulah cara kita mewariskan Dharma. Inilah yang akan terjadi di kehidupan mendatang kita.

Kalian juga akan bertemu dengan orang-orang yang jalinan jodohnya telah terjalin oleh kalian pada kehidupan sekarang. Pada kehidupan mendatang, kalian akan bertemu dengan sekelompok orang. Begitu pula dengan saya. Setiap orang memiliki koneksinya masing-masing. Mungkin saja saya dan kalian akan bertemu kembali.


Saat ini, saya sering bertanya, "Sudah berapa lama Anda bergabung dengan Tzu Chi?" Ada yang menjawab, "Master, saya sudah mengikut Master lebih dari 30 tahun. Berapa banyak orang yang Anda bimbing? Saya telah membimbing banyak relawan baru."

Lihatlah, relawan baru terus bermunculan. Begitulah cara kita mewariskan ajaran Buddha. Semuanya telah membangun ikrar untuk menjalankan Tzu Chi hingga embusan napas terakhir. Ya, saya juga akan terus membabarkan ajaran Buddha hingga embusan napas terakhir saya. Seperti apakah ajaran Buddha?

Ajaran Buddha tidak terlepas dari berbagai hal di dunia. Ajaran Buddha ada di tengah kehidupan. Ia mengajarkan cara hidup yang benar, cara melakukan sesuatu, membedakan hal yang benar dan salah, dan membimbing semua orang untuk berada di arah yang benar dengan menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah yang disebut mengajarkan praktik Bodhisatwa agar semua orang tidak menyimpang dan tersesat.

Kita mungkin tidak tersesat dan ingatan kita masih baik, tetapi kita mungkin telah berhenti. Janganlah kita berhenti. Saya menyerukan kepada semuanya untuk berdiri dan terus bergerak. Jika duduk terlalu lama, kita akan tertidur dan kemudian tersesat.

Bodhisatwa sekalian, kedatangan saya kali ini ialah untuk memperhatikan siapa yang tertidur dan meminta mereka untuk berdiri dan bergerak kembali. Hendaknya kita memperluas jalinan jodoh dengan semua makhluk di masa depan. 

Guru dan murid bersatu hati membangun ikrar untuk membimbing semua makhluk
Membuka dan membentangkan jalan tanpa pamrih
Membina jiwa kebijaksanaan dengan tekun dan menabur benih kebajikan
Mempraktikkan Dharma dan memperluas jalinan jodoh

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 18 Maret 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 20 Maret 2024
Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -