Ceramah Master Cheng Yen: Jalan Bodhisatwa yang Abadi

Bodhisatwa sekalian, saya turut menyaksikan acara kalian lewat telekonferensi dan seakan berada bersama-sama dengan kalian. Saat kalian menarik untaian tali bacang, di dalam hati saya merasa bahwa untuk mewariskan silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi, kita harus giat mempraktikkan jalan kebenaran.

Kini para relawan Tzu Chi dari seluruh Amerika Serikat berkumpul bersama. Meski Amerika Serikat sangat luas, tetapi saat semangat kalian semua menyatu, semangat saya selamanya hadir bersama kalian karena semangat ini berasal dari ajaran Buddha, yaitu Jalan Bodhisatwa.

Saya mengambil semangat ini dari Sutra, terutama Sutra Bunga Teratai. Di sana dikatakan bahwa Buddha datang ke dunia demi satu tujuan mulia, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Saya berusaha menerapkan isi Sutra ini di tengah masyarakat.

Semoga dengan Dharma ini, setiap orang dapat perlahan-lahan melangkah dari tataran awam dan kembali ke hakikat sejati. Dengan membuka dan membentangkan jalan ini, kita dapat kembali kepada hakikat kebuddhaan yang pada dasarnya kita miliki, seperti yang Buddha katakan.

Hakikat Kebuddhaan ini sangatlah murni tanpa noda. Seumur hidup ini, saya tidak memiliki kelebihan apa-apa. Saya hanya memiliki hati yang murni. Seumur hidup ini, saya tiada pertikaian atas orang, hal, ataupun dunia. Saya hanya bersungguh-sungguh bekerja demi ajaran Buddha, demi semua makhluk. Demi semua makhluk, tentu masih banyak yang belum dilakukan. Namun, jika sekarang kita berpikir kembali, berkat jalinan jodoh dengan para insan Tzu Chi, banyak orang yang menjalankan praktik nyata untuk membentangkan dan membuka jalan.

 

Setiap orang bertekad dan berikrar untuk mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Jalan Bodhisatwa ini bersifat abadi. Dapatkah saya tinggal selamanya di dunia?

Tubuh saya tidak memungkinkan untuk itu. Saya hanya berharap jalinan jodoh terus berlanjut. Kalian semua hendaknya menggenggam jalinan jodoh ini. Kalian berjodoh dengan saya dalam kehidupan ini. Kita memiliki jalinan jodoh ini. Harap kalian menggenggam jalinan jodoh ini, menjaga kesehatan tubuh, dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.

Jalinan jodoh kalian di Amerika sangat istimewa. Jagalah kesehatan dengan baik, sungguh-sungguhlah menggenggam jalinan jodoh agar Tzu Chi bisa tetap kukuh di dalam kehidupan kalian. Praktikkan welas asih demi membawa manfaat bagi orang lain. Inilah harapan terbesar saya.

Bodhisatwa sekalian, Tzu Chi di Amerika sudah berusia 30 tahun. Jangan lupakan tahun itu. Jangan lupakan orang-orang yang ada saat itu. Kita harus berterima kasih kepada mereka yang memulai Tzu Chi di Amerika, yaitu Si Yuan dan Jing Nian. Setiap kali mengingat mereka, saya masih merasa dekat dengan mereka.

Ada pula Nenek Wang, tokoh utama Drama Da Ai Senja Sejuta Kasih. Beliau adalah murid saya yang dekat di hati. Beliau menjalankan Tzu Chi di Lembah Silikon bersama Wei Zong dan yang lainnya. Orang-orang inilah yang memulai Tzu Chi di Amerika pada saat itu.

Saya berharap kalian semua di Amerika mewakili saya untuk sungguh-sungguh memperhatikan para relawan senior ini dan sering mengundang mereka datang ke Tzu Chi. Kita harus mewariskan silsilah Dharma Jing Si.


Waktu senantiasa berlalu detik demi detik. Genggamlah jalinan jodoh demi jiwa kebijaksanaan. Bukan hanya menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, kalian juga harus memperhatikan orang-orang yang berjodoh di sekitar kalian. Sungguh-sungguhlah memperhatikan saudara se-Dharma. Mereka yang agak jarang datang, sering-seringlah kalian hubungi. Sampaikan kepada mereka bahwa saya merindukan mereka.

Mereka yang belum bergabung, sungguh-sungguhlah kalian bimbing. Ada orang yang telah menjadi relawan Tzu Chi, ada yang belum bergabung, ada pula yang tengah mengikuti pelatihan.

Bodhisatwa sekalian, mereka yang tengah mengikuti pelatihan hendaknya disemangati agar cepat dilantik. Orang-orang yang belum bergabung hendaknya kita bimbing dengan sepenuh hati.

Singkat kata, kita harus berterima kasih kepada banyak orang.

Saudara sekalian, jika kalian tulus berharap saya senantiasa ada di dunia, satu-satunya cara ialah menjaga Dharma Tzu Chi dan menyebarluaskan praktik Bodhisatwa. Jiwa kebijaksanaan ini harus kita jaga. Inilah yang membuat kehidupan saya abadi. Jika kalian menjaga Tzu Chi dengan baik, saat saya kembali pada kehidupan selanjutnya, saya dapat melanjutkan misi.

Singkat kata, Dharma harus diwariskan dari generasi ke generasi. Semua ini bergantung pada jalinan jodoh. Saya berharap kalian dapat memikul misi Tzu Chi dan mewariskannya bagi generasi mendatang. Ini harus disampaikan kepada semua orang.

“Saya sendiri melihat dari delapan ketua kantor cabang dan satu ketua kantor pusat, rata-rata usia kami mencapai lebih dari 65 tahun. Jadi, dalam waktu tersingkat, kita harus mewariskan tanggung jawab kepada generasi yang lebih muda. Inilah rencana besar yang utama bagi Tzu Chi Amerika Serikat,” kata Chen Ji Hong wakil ketua Tzu Chi AS.

“Kita harus menjalankan pewarisan karena generasi kita sudah lanjut usia. Namun, pewarisan ini harus berjalan baik agar 30 tahun yang akan datang, kita dapat melihat bahwa bukan hanya generasi penerus kita, tetapi juga masyarakat pada umumnya di wilayah Barat Tengah dapat mengenal Tzu Chi,” kata Xie Ji Jie, Ketua Tzu Chi Chicago.

“Saya berharap di setiap tempat terdapat Kantor Tzu Chi agar di daerah mana pun, saat bantuan dibutuhkan atau saat ada masalah di dalam masyarakat, Tzu Chi dapat segera hadir,” kata Xie Ming Jin, ketua Tzu Chi California.

Terima kasih kepada kalian semua. Kalian telah bersumbangsih tanpa pamrih hanya demi satu tujuan, yaitu  mewariskan jiwa kebijaksanaan Tzu Chi.

Terima kasih kepada para relawan di Amerika. Terima kasih atas segala usaha kalian selama ini. Ke depannya, kita masih harus terus berusaha.

Terima kasih kepada YM. Bhiksu Zhao Chu.

Terima kasih juga kepada para pastor dan para pemuka agama yang telah hadir dan memberi bimbingan.

Rasa terima kasih ini tak habis diucapkan. Mari kita bersama-sama berdoa bagi keselamatan dan ketenteraman dunia. Terima kasih.

Jalan Bodhisatwa bersifat abadi
Menerapkan ajaran Buddha di masyarakat
Menjaga kemurnian hati dan bebas dari pertikaian
Selamanya saling memperhatikan dan mewariskan Dharma

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Desember 2019    
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, 
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 16 Desember 2019

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -