Ceramah Master Cheng Yen: Kebajikan Setiap Orang Membawa Ketenteraman bagi Masyarakat

Akibat pandemi kali ini, kita kembali melihat himpunan kekuatan cinta kasih. Kekuatan ini sangatlah besar. Semua orang bersumbangsih tanpa pamrih. Kisah yang kalian bagikan terbayang di dalam benak saya seakan saya berada di sana bersama kalian.

Relawan kita membuat masker kain selama lebih dari 50 hari tanpa membiarkan mesin jahit istirahat. Dari sini bisa diketahui betapa tekunnya para relawan kita. Masker berguna untuk melindungi keselamatan orang-orang. Semua orang membutuhkan masker. Daripada meminta bantuan pada orang lain, lebih baik kita meminta bantuan kepada relawan sendiri. Jadi, para relawan Tzu Chi turun tangan dengan kesatuan hati.

Seorang Bodhisatwa berusia 90-an tahun juga datang untuk bersumbangsih. Beliau sungguh patut dipuji. Keluarganya juga sangat mendukungnya. Ini sungguh mengagumkan. Kita turut bersukacita untuknya. Relawan Zhuang juga turut bersumbangsih. Baik tua maupun muda, semuanya bersumbangsih dengan gembira dan penuh sukacita. Inilah yang disebut dipenuhi sukacita dalam Dharma.

Pandemi ini memberi kita kesempatan untuk bersumbangsih dan melatih diri bersama serta memperoleh sukacita dalam Dharma bersama. Saat membuat masker kain, mereka juga mendengar Dharma. Semua orang melatih diri dan menapaki Jalan Bodhisatwa bersama. Saya melihat banyak Bodhisatwa yang bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga.

Ada sebagian yang datang untuk belajar menjahit masker kain. Meski hanya membantu menggunting benang, mereka juga dipenuhi sukacita. Itu menghabiskan banyak waktu dan mereka melakukannya dengan baik. Mereka juga dipenuhi sukacita dalam Dharma. Ada pula relawan laki-laki, baik profesional maupun nonprofesional, semuanya bersumbangsih dengan kesatuan hati dan tekad.


Tzu Chi merupakan sebuah keluarga besar yang terbentuk dari keluarga-keluarga kecil. Semuanya bersatu untuk bersumbangsih bagi semua makhluk. Jika orang-orang aman dan tenteram, dunia juga akan tenteram. Jadi, kini kita berharap semua orang dapat membangkitkan ketulusan. Inilah yang terpenting.

Kita berusaha semampu kita untuk membuat masker kain. Kita juga harus sepenuh hati dan tulus menggalakkan vegetarisme. Menggalakkan vegetarisme sangatlah penting. Ini menunjukkan ketulusan kita untuk melindungi kehidupan. Jadi, kita harus menggalakkan vegetarisme. Pola makan vegetaris sangatlah penting.

Saya menggenggam momen menyebarnya wabah ini untuk menggalakkan pola makan vegetaris. Ini merupakan Dharma yang sesungguhnya. Saya ingin lebih bersungguh-sungguh dan tulus mengimbau para relawan kita untuk mengajak orang-orang bervegetaris dengan semangat mengajak orang-orang membuat masker kain. Kita membutuhkan lebih banyak orang untuk bervegetaris. Jika bisa demikian, saya yakin wabah ini akan cepat berlalu dan orang-orang akan selamat.

Mari kita bermawas diri dan berhati tulus. Saya bersyukur kepada para relawan kita. Yang bisa menjahit mengajari yang tidak bisa sehingga semuanya menjadi bisa. Demikianlah semangat meneladani Buddha. Saya berharap setiap orang dapat membangkitkan hati Bodhisatwa, terjun untuk membimbing masyarakat, dan mencapai kebuddhaan. Demikianlah semangat kita.


Ini merupakan masa bagi kita untuk belajar. Langit telah memberikan tanggung jawab besar pada kita, yakni belajar melatih diri, melindungi kehidupan, menggalakkan vegetarisme, dan mengasihi kehidupan. Ini merupakan tanggung jawab besar yang harus dipikul oleh semua orang. Jadi, kita harus bergerak untuk membangkitkan pikiran baik serta menginspirasi orang-orang untuk berbuat baik, bersumbangsih, bertutur kata baik, dan membangun tekad yang baik.

Kini kita juga bisa menginspirasi orang-orang untuk berbuat baik dengan membantu membuat masker. Kini, saat menggalang cinta kasih, kita juga harus menginspirasi lebih banyak orang untuk turut bersumbangsih. Kini ada banyak Negara yang menghadapi masalah yang sama. Banyak sektor usaha yang terhenti. Jika orang-orang yang kehilangan pekerjaan adalah orang kurang mampu, mereka akan semakin terpuruk. Saya berharap kebutuhan pangan semua orang terpenuhi agar pikiran mereka bisa tenang dan tidak menimbulkan pergolakan. Dengan demikian, masyarakat baru bisa tenteram.

Kita sungguh sangat beruntung. Kita hendaknya membantu orang-orang di negara lain. Ada banyak warga kurang mampu yang kehilangan pekerjaan. Mereka sangat kekurangan dan membutuhkan bantuan kita. Kini kita harus bergerak untuk menggalang cinta kasih dan membangkitkan kebajikan orang-orang untuk menciptakan berkah bagi dunia.

Yang terpenting, agar diri sendiri hidup tenteram, kita harus segera menciptakan berkah. Dengan demikian, barulah kita bisa hidup tenteram. Kini, yang saya harapkan ialah wabah ini bisa segera diredam dan semua orang bisa selamat. Mari kita bersatu hati serta tulus bervegetaris dan menaati sila. Dengan bervegetaris dan menaati sila, berarti kita tidak membunuh.


Kita harus bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan. Mari kita bersatu hati serta tulus bervegetaris dan menaati sila. Setiap kali membahasnya, saya selalu menekankan pada kata “menghormati dan mengasihi kehidupan”. Dalam menghadapi pandemi kali ini, kita harus menghormati kehidupan. Jangan membunuh ataupun mengonsumsi daging hewan. Inilah yang disebut menghormati kehidupan. Kita harus mengasihi dan melindungi kehidupan.

Dalam menghadapi pandemi kali ini, kita harus menggalakkan vegetarisme. Kalian harus lebih tekun melatih diri. Ingatlah, meski kini kegiatan lebih sedikit, tetapi dengan kecanggihan teknologi sekarang,sesama saudara se-Dharma bisa saling memperhatikan. Para relawan tetap bisa terhubung lewat jaringan internet.

Ketulusan kita bisa menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa. Untuk itu, mari kita lebih bersungguh hati. Baik mendengar Dharma, mengikuti kegiatan bedah buku, mengikuti pelatihan, maupun saling menyemangati, semuanya merupakan kesempatan yang baik bagi kita untuk melatih diri.

Kecanggihan teknologi zaman sekarang sungguh harus dimanfaatkan dengan baik. Relawan dari berbagai negara bisa berkumpul meski berada di tempat yang berbeda. Kita harus menganggapnya sebagai sebuah pelajaran besar. Saya berkata bahwa pandemi ini mendatangkan pelajaran yang besar dan baik. Jadi, kita harus menggenggam momen ini.

Terjadinya pergolakan membuat warga kurang mampu semakin menderita
Bergerak untuk menggalang cinta kasih
Tulus mengimbau orang-orang untuk mempraktikkan Dharma yang sesungguhnya
Merangkai cinta kasih untuk menghadapi wabah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 April 2020            
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 13 April 2020
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -