Ceramah Master Cheng Yen: Kebijaksanaan Relawan Lansia

“Saya sepertinya tidak memiliki masalah penyakit berat. Sekarang yang terpenting ialah lutut saya bisa baik-baik saja agar saya bisa jalan. Saya memohon kepada Buddha untuk memberkati saya agar saya bisa jalan ke posko daur ulang. Di sini sedikit sakit. Saya selalu menempelkan koyok agar lebih tidak sakit,” ucap Xiu Qiu-ying, relawan daur ulang.

“Dahulu, saya mendengar bahwa Master menolong orang yang membutuhkan. Saya merasa saya sendiri tak dapat menolong orang, maka saya membantu Master agar Master bisa mewakili kami untuk membantu orang. Namun, melakukan daur ulang hingga kini malah baik untuk kesehatan saya, mengatasi kebosanan, dan untuk menghabiskan waktu. Sekarang, saya tak boleh bilang bahwa saya melakukan daur ulang untuk membantu Master, melainkan saya melakukannya demi kesehatan sendiri. Datang melakukan daur ulang akan menjadi lebih sehat, masih bisa mendapat makan siang, saya pun tak perlu memasak untuk makan siang,” ujar Xiu Qiu-ying.

“Saya melakukan daur ulang di 3 tempat dan mengenal banyak orang. Anda bisa bertanya pada orang tentang saya di posko daur ulang di Shezi dan Datong. Relawan di Datong memanggil saya A-ying. Semua orang di sana mengenal saya. Di Shezi, semua orang memanggil saya Nenek. Saya tak memohon apa pun, yang penting saya dapat menjadi relawan setiap hari. Saya memohon kepada Buddha untuk memberkati saya  agar setiap hari saya bisa berjalan ke sini guna menjadi relawan,” pungkas Xiu Qiu-ying.

Kita bisa melihat harapan nenek yang berusia 90 tahun ini. Saat berdoa kepada Buddha, dia tak memohon apa pun, hanya memohon agar setiap hari bisa berjalan ke posko daur ulang untuk melakukan daur ulang. Inilah harapan relawan kita. Dia tak memohon apa pun, hanya memohon bisa melakukan daur ulang.


“Master, saya Qiu-ying. Berkat kebijaksanaan Master yang telah mendirikan posko daur ulang, pensiunan yang berusia paruh paya dan para lansia memiliki tempat untuk pergi. Ketika bertemu sesama relawan, semua orang mengucapkan selamat pagi, itu membuat kami sangat bersemangat dan bisa terus bekerja keras,” kata Xiu Qiu-ying kembali.

“Kami adalah perwakilan dari Posko Daur Ulang Xinguang, Shilin. Di posko daur ulang ini ada 3 orang yang berusia sekitar 90 tahun dan lebih dari 10 Bodhisatwa yang berusia sekitar 80 tahun. Setiap hari di posko daur ulang, kami melakukan daur ulang dan mendengar Dharma sehingga suasana hati kami sangat baik dan tak ada kerisauan. Jadi, ini merupakan tempat yang sangat baik bagi para lansia,” kata Huang Mei-Xiu, relawan Tzu Chi.

“Hubungan kami sangat baik. Kami saling memberi perhatian dan saling berbagi. Saya berterima kasih kepada Master karena telah membuat kami yang lansia bisa memiliki tempat untuk melakukan daur ulang dan memiliki teman untuk mengobrol. Yang kita lakukan adalah hal yang benar. Tak hanya baik bagi kesehatan kita, tetapi juga agar otak kita tak mengalami kemunduran. Dengan sepenuh hati mendedikasikan diri dalam misi pelestarian lingkungan, kehidupan kita akan dipenuhi sukacita setiap hari,” ujar Lü You-qin, relawan daur ulang.

Mereka semua dipenuhi rasa syukur. Mereka memanfaatkan kehidupan mereka dengan baik. Ketika mendengar Dharma, mereka dapat menghubungkannya dengan kehidupan mereka dan menerapkannya. Mereka sangat mengagumkan. Seperti inilah mereka menjalani kehidupan di dunia. Mereka berinteraksi dengan cinta kasih dan saling mengasihi. Mereka tak hanya bervegetaris, tetapi juga melakukan daur ulang demi melindungi Bumi dan meminimalkan perubahan iklim.

Intinya, tekad mereka ialah, "Apa yang Master katakan, kami lakukan saja."

"Demi menjaga Bumi bagi anak cucu kita, kami lakukan saja."

Dengan tekad yang teguh, mereka percaya pada apa yang saya katakan, yaitu lakukan saja. Mereka merasa sangat gembira. Meski harapan mereka sangat sederhana, bagaimana mereka melakukan daur ulang sudah dibagikan di UNFCCC COP24. Banyak negara yang berkumpul di sana untuk membahas masalah perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.

Kita juga sudah mempresentasikan bagaimana Bodhisatwa lansia melakukan daur ulang pada konferensi yang diadakan PBB itu. Insan Tzu Chi juga berbagi tentang para lansia yang "menyimpan" 50 tahun usia di "bank usia" yang saya buka. Mereka semua menjadi bersemangat seolah-olah mereka baru berusia 30-an atau 40-an tahun walaupun mereka sebenarnya berusia 80-an atau 90-an tahun.


“Ketika berbagi semangat Tzu Chi dalam seluruh kegiatan ini, baik kepada pengusaha, perwakilan politikus, perwakilan pemerintah, maupun perwakilan organisasi masyarakat, kami menekankan bahwa semuanya berawal dari cinta kasih serta bagaimana kita bisa menginspirasi dan membimbing orang dengan cinta kasih. Kami juga berkesempatan untuk berbagi tentang "bank usia" Master. Meski sudah berusia lanjut, para lansia bisa mewariskan pengalaman mereka, menginspirasi dan membimbing orang dengan cinta kasih,” ucap Zeng Ci Hui, relawan Tzu Chi.

“Kemarin saya mengunjungi stan Tzu Chi. Saya sangat terkesan atas apa yang mereka lakukan di komunitas. Hari ini saya mengikuti konferensi pers. Saya sangat suka dengan semangat yang mereka bagikan, yaitu di dunia ini tak ada orang yang tak saya cintai, tak ada orang yang tak saya maafkan, dan tak ada orang yang tak saya percaya. Ini adalah hal yang sangat baik, saya akan mengingatnya di dalam hati,” ujar Ineza, perwakilan dari Rwanda.

Partisipan yang menghadiri konferensi itu merasa sangat takjub karena telah menyaksikan bahwa para lansia memiliki kekuatan dan semangat untuk melakukan daur ulang. Insan Tzu Chi memutarkan video tentang bagaimana para lansia melakukan daur ulang pada konferensi PBB itu. Saya sungguh sangat bersyukur. Hal yang menyentuh juga banyak.

Pada konferensi PBB itu, insan Tzu Chi memperlihatkan bagaimana Tzu Chi  mendirikan posko daur ulang di 16 negara dan wilayah di seluruh dunia. Intinya, dengan bersumbangsih, kita dapat menginspirasi orang. Asalkan bersumbangsih dengan hati yang tulus dan tanpa pamrih, kita bisa membawa manfaat bagi dunia. Dengan menyebarkan informasi yang baik, kita dapat membawa manfaat bagi dunia.

Hal yang patut disyukuri sungguh banyak. Waktu selalu berlalu dengan sangat cepat. Melihat para Bodhisatwa lansia, saya selalu sangat tersentuh setiap hari. Saya berharap semua orang dapat kembali ke sifat hakiki yang murni. Untuk menyucikan hati manusia, sepertinya masih ada proses panjang yang harus ditempuh.

Kita bisa melihat bahwa dalam UNFCCC COP24, kesepakatan masih belum tercapai. Karena mempertimbangkan keuntungan sendiri, banyak negara yang tak bersedia membuat kesepakatan dan tak bersedia berkomitmen untuk melakukan tindakan bersama. Jika demikian, itu sungguh akan membahayakan Bumi dan sangat disayangkan.

Saya berharap kesepakatan dapat tercapai, walaupun mungkin akan ada kekecewaan. Semoga dalam beberapa hari menjelang akhir, bisa dilakukan analisis yang lebih jelas agar kesepahaman dan kesepakatan dapat tercapai. Tidak banyak yang bisa kita lakukan dalam hal ini. Kita telah melakukan yang bisa kita lakukan. Kita harus mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan dan memahami kondisi dunia saat ini. Kita harus melakukan tindakan nyata untuk mengembangkan potensi jiwa kebijaksanaan kita. Kita harus bekerja keras untuk ini.


Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah membawa manfaat bagi dunia. Semoga semua orang memiliki kesepahaman dan kesepakatan. Jika tidak, dunia akan penuh dengan bencana. Dalam kebakaran hutan yang terjadi di California, Amerika Serikat, kita masih terus memberi bantuan dan lain-lain. Kita sudah menyalurkan bantuan kepada 6.000 atau 7.000 keluarga. Kita masih terus-menerus menyalurkan bantuan di California Selatan dan Utara.

Meski negara itu kaya, bantuan kemanusiaan juga diperlukan. Saya berterima kasih kepada semua orang yang bersumbangsih dengan cinta kasih. Kita harus menonton berita Da Ai TV dan setelah menontonnya, kita sebarkan kepada orang lain serta imbaulah orang-orang untuk banyak menonton berita dan program Da Ai TV. Terima kasih.

 

Posko daur ulang merupakan tempat yang baik bagi para lansia

Menabung di "bank usia" dan mewariskan cinta kasih

Para partisipan UNFCCC COP24 menyaksikan kekuatan para lansia

Berdoa semoga kesepahaman dan kesepakatan tercapai

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Desember 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 14 Desember 2018

Editor: Stefanny Doddy

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -