Ceramah Master Cheng Yen: Keharmonisan Merupakan Persembahan Terbaik kepada Guru

Mari kita menyambut tahun yang baru dan mengantar tahun yang lama serta mensyukuri hari-hari yang telah berlalu dan dengan tulus menyambut tahun baru yang penuh harapan. Rasa syukur saya tak habis diungkapkan. Melihat beberapa kepala sekolah naik ke panggung, saya sangat bahagia.

“Saya Jing Bi-zhu, pensiunan kepala sekolah SD Nantou. Pada 23 Agustus 1999, saya mulai menjabat sebagai kepala sekolah SD Nantou. Belum genap sebulan, bencana besar datang menerpa. Saya ingat dengan jelas pada 30 November, Master datang ke SD Nantou untuk melihat keadaan kami di tenda. Dengan ramah, Master memberitahu saya, “Kepala sekolah, jangan khawatir. Tzu Chi akan menolong kalian.” Pada 19 Desember, pada upacara pembukaan kelas sementara, Wakil Ketua Lin mengumumkan keberlanjutan Proyek Harapan SD Nantou. Para siswa dan guru sangat senang. Para siswa melompat kegirangan karena melihat adanya harapan. Tzu Chi telah memberikan harapan untuk masa depan kami. Akhirnya, dua tahun kemudian, pembangunan SD Nantou rampung. Bangunan yang baru, kokoh, dan elegan ini mendampingi para murid sehingga dapat bersekolah dengan bahagia,” kata Jing Bi-zhu, relawan Tzu Chi dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun di Aula Jing Si Taichung, 03/01/2020.

“Saya Xu Kun-long, pensiunan kepala sekolah Proyek Harapan. Pada 20 tahun lalu, pascagempa 921, mungkin karena sekolah kami adalah sekolah terbesar di kota, maka organisasi amal lainnya tidak berani untuk membantu kami. Saya sangat khawatir. Berkat adanya jalinan jodoh, saya dapat bertemu dengan Master. Terima kasih karena saat itu Master setuju untuk membantu pembangunan SD Yan Feng. Dalam proses pembangunan kembali, saya melihat banyak relawan Tzu Chi dan para guru Asosiasi Guru Tzu Chi  datang ke sekolah untuk bersumbangsih tanpa pamrih. Saat itu, saya merasa sangat terharu. Saya terinspirasi untuk turut bersumbangsih. Jadi, pada 1 Februari 2004, saya pensiun. Setelah itu, saya langsung menuju Kantor Perwakilan Tzu Chi Caotun untuk menjadi relawan, belajar, dan mengikuti pelatihan. Saya bertumbuh bersama relawan lainnya. Apabila pascagempa 921, sekolah tidak dibangun ulang, entah sampai kapan pendidikan akan tertunda,” kata Jiang Kun-long, relawan Tzu Chi.


Pendidikan anak-anak tidak dapat ditunda. Jadi, kita melihat kesaksian kepala sekolah di panggung. Segala sesuatu terakumulasi seiring berjalannya waktu. Pahala dicapai dengan  terjun ke tengah masyarakat. Kita melatih diri dengan bertekad untuk bersumbangsih di tengah masyarakat. Inilah pelatihan diri. Terjun ke tengah masyarakat tanpa rasa takut dan menciptakan berkah di masyarakat disebut keluhuran.

Saat kita bersumbangsih tanpa pamrih dan senantiasa mengucap syukur, kita memupuk pahala. Tanpa ketamakan, tanpa pamrih, hanya demi  mencabut penderitaan semua makhluk, insan Tzu Chi menyelesaikan proyek besar. Bersumbangsih tanpa pamrih dan mengucap syukur merupakan pahala besar. Kalian yang hadir di sini seharusnya pernah ambil bagian dalam proyek Tzu Chi. Ini merupakan nilai kehidupan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk memupuk nilai kehidupan.

Dalam perjalanan saya selama belasan hari ini, seluruh insan Tzu Chi yang saya temui dan dengar ceritanya merupakan Bodhisattva yang baik hati dan gemar melakukan kebaikan. Tzu Chi telah berdiri selama 54 tahun, dimulai dengan sedikit relawan yang menyisihkan uang 50 sen. Kini Tzu Chi telah membantu untuk meringankan penderitaan di 100 negara. Kini, kita memberikan bantuan di berbagai negara yang terdampak banjir, kebakaran, dan gempa.


Bencana-bencana itu telah menyebabkan kerusakan parah. Lihatlah perubahan iklim ekstrem di dunia. Banyak orang mungkin berkata, “Saya menjalani kehidupan dengan aman dan tenteram setiap harinya. Tidak ada bencana yang terjadi.” Saya ingin mengingatkan bahwa kita berpijak pada tanah dan Bumi yang sama. Kita juga menghirup udara di langit yang sama. Semua makhluk saling berkaitan.

Kini, kebakaran hutan di Australia belum padam dan memaksa orang-orang untuk mengungsi ke daerah pesisir. Mereka telah terpojok oleh api sehingga harus menuju daerah pesisir. Tentara Australia mengerahkan kapal militer untuk menolong masyarakat. Ini merupakan ketidakkekalan. Kekuatan alam sangat besar dan manusia tidak mampu mengalahkannya.

Kini kita hanya bergantung pada cinta kasih. Dengan cinta kasih yang tulus, kita menciptakan berkah di dunia. Di Yayasan Buddha Tzu Chi, setiap tetes donasi yang terhimpun digunakan sebaik-baiknya untuk membantu orang yang membutuhkan. Berapa pun relawan yang mengunjungi Griya Jing Si, para bhiksuni merasa senang. Tzu Chi adalah keluarga besar yang meliputi seluruh dunia.

Saat insan Tzu Chi kembali dari berbagai negara ke keluarga besar ini, saya sangat senang. Bhiksuni di Griya Jing Si lebih senang lagi. Insan Tzu Chi dari Taichung sering kembali ke Griya Jing Si dan membantu kami membersihkan rumput liar dan menanam padi. Mereka sering kembali ke Griya Jing Si dalam kelompok kecil dan menjadikan pekerjaan di sana sebagai pekerjaan rumah.

Saat banyak pekerjaan di kebun, mereka pulang untuk membantu dengan penuh kehangatan. Saya sangat senang melihat cinta kasih tulus keluarga besar ini. Saat para relawan kembali untuk membantu, suasana terasa akrab.  Mereka bahkan berbicara pada lahan di sana. Saya sering mendengar mereka akan tinggal dalam beberapa hari. Apabila ada waktu, saya akan mendengarkan kesan mereka.

Saat mereka sedang mencangkul dan mengenai batu, mereka dapat memperoleh pemahaman Dharma. Mereka mendengar para bhiksuni mengatakan bahwa Dharma perlu menyatu dalam kehidupan. Saat bercocok tanam dan tindakan mereka menyebabkan benturan antarbenda, mereka bisa mendapatkan pemahaman Dharma. Inilah yang membuat saya senang, karena mereka menyimpan perkataan saya dan menerapkannya dalam kehidupan. Ini merupakan persembahan terbaik.

Bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong merupakan persembahan terbaik untuk saya. Saat melihat semua orang bersatu hati, harmonis,  saling mengasihi, dan bergotong royong, saya akan dipenuhi kebahagiaan. Ini merupakan persembahan terbaik.

Pahala terakumulasi seiring berjalannya waktu
Perubahan iklim ekstrem telah membunyikan tanda bahaya
Mendapatkan pemahaman Dharma lewat aktivitas sehari-hari
Keharmonisan merupakan persembahan terbaik kepada Guru

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Januari 2020 
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 8 Januari 2020
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -