Ceramah Master Cheng Yen: Makhluk Berkesadaran Berpegang Teguh pada Tekad


Bodhisatwa sekalian, saya sungguh berterima kasih kepada kalian. Demi Tzu Chi, semuanya membangun tekad dan ikrar yang sama untuk bersama-sama melakukan yang terbaik bagi Empat Misi Tzu Chi. Semua orang memikul tanggung jawab atas tekad dan ikrar yang telah dibangun. Saya selalu merasa bahwa inilah pewarisan jiwa kebijaksanaan. Saya sungguh bersukacita.

Kita telah mendengar staf badan misi dari beberapa negara yang membagikan laporan. Di atas meja di hadapan saya, selain peta dunia, staf kita dengan sepenuh hati memasang bendera setiap negara untuk saya kenali. Dapat dilihat bahwa setiap hari saya duduk di tempat ini dan jangkauan saya sungguh sempit.

Setiap saat, saya selalu duduk di sini mendampingi rupang Bodhisatwa Avalokitesvara yang ada di belakang saya. Bodhisatwa Avalokitesvara sungguh tidak mudah. Setiap hari, beliau berdiri di tempat yang sama dan tidak bergerak sama sekali. Namun, Bodhisatwa Avalokitesvara melihat semua makhluk dengan pandangan yang penuh welas asih. Begitu pun dengan saya yang selalu duduk di sini dan melihat peta dunia.

Setiap hari, saya merasa khawatir dengan semua orang yang ada di dunia ini. Ketika melihat peta, saya juga senantiasa berharap insan Tzu Chi di negara tersebut dapat membangkitkan kekuatan cinta kasih. Tentu saja, setiap hari, saya selalu menerima laporan bahwa insan Tzu Chi tengah menyelenggarakan kegiatan. Setiap hari, saya duduk di sini dan mendengarkan setiap laporan yang masuk. Laporan-laporan ini sungguh penuh dengan kehidupan.


Arah tujuan silsilah Dharma Jing Si ialah bersumbangsih bagi semua makhluk di dunia. Silsilah Dharma Jing Si mengajari kita untuk bersiaga kapan pun. Hendaklah kita semua saling memperhatikan, berkomunikasi, dan saling memberi kabar. Kita harus siap sedia untuk pergi ke mana pun yang membutuhkan bantuan. Saya bisa melihat bahwa insan Tzu Chi di seluruh dunia sungguh aktif. Setiap hari, saya selalu berbicara tentang waktu dan ruang. Namun, yang terpenting ialah manusia.

Dunia ini penuh dengan penderitaan. Di mana pun terdapat penderitaan, kita harus mencari tahu keberadaan Bodhisatwa yang dapat segera mencurahkan perhatian dan mendedikasikan diri untuk bersumbangsih. Inilah mazhab Tzu Chi. Saya sungguh berharap semua orang dapat menggunakan ketulusan hati untuk memperlakukan satu sama lain. Ketika semua orang dapat berbuat demikian, saya yakin bahwa dunia ini akan damai dan bencana akan berkurang.

Dalam akumulasi karma kolektif, terdapat karma baik dan karma buruk. Untuk menciptakan karma baik, kita harus menciptakan berkah bagi dunia. Saya mendengar bahwa di seluruh dunia, jika ada staf badan misi Tzu Chi atau relawan Tzu Chi, mereka dapat menghimpun kekuatan bersama. Ketika negara tersebut atau negara di dekatnya mengalami bencana, mereka akan bergerak untuk menyalurkan bantuan. Inilah "Tzu Chi".


Misi amal menyalurkan bantuan bencana; misi kesehatan melindungi kehidupan dan menjaga kesehatan dengan cinta kasih; misi budaya humanis memberitakan setiap tindakan penuh cinta kasih yang ada dalam kehidupan di dunia untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi makhluk hidup.

Saya sering mengatakan bahwa saat satu mata memandang, ribuan mata ikut memandang dan saat satu tangan bergerak, ribuan tangan ikut bergerak. Buddha datang ke dunia untuk membangkitkan cinta kasih semua orang dan membimbing semua orang menuju arah yang benar untuk berinteraksi dengan kekuatan cinta kasih. Dengan demikian, kita dapat melenyapkan bencana di dunia. Jika manusia hanya dipenuhi dengan ketamakan, dunia ini akan penuh dengan kekacauan dan lebih cepat hancur. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting.

Hendaklah kita mengumpulkan setiap prinsip kebenaran yang kita dapat di dunia ini. Biarkan insan Tzu Chi di berbagai negara berbagi mengenai misi yang dijalankannya. Mereka telah melakukan banyak kebajikan. Sejarah kehidupan mereka mengandung banyak cerita yang menyentuh. Sungguh banyak orang-orang yang menderita. Dengan cinta kasih Bodhisatwa, mereka meningkatkan karakter untuk menjadi teladan dan memperluas cinta kasih mereka untuk terjun ke tengah makhluk yang menderita tanpa takut bau dan kotor.


Bodhisatwa sekalian, sungguh banyak pembelajaran dalam hidup ini. Saya berharap semuanya dapat mempraktikkan cinta kasih dan Dharma dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Buddha mencakup semua ajaran dan tidak dibatasi oleh perbedaan agama.

Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih tidak membeda-bedakan agama. Dalam ajaran Buddha, semua orang dapat menjadi Bodhisatwa, yaitu makhluk berkesadaran yang telah mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Kebijaksanaan meliputi segala hal, termasuk kebenaran tentang materi, tubuh, dan pikiran. Buddha telah memahami semua prinsip kebenaran di dunia ini. Intinya, prinsip kebenaran sungguh mendalam.

Hendaklah semuanya membangun tekad yang sama dengan saya. Sekalipun kita adalah seekor semut, kita harus membangun tekad untuk mendaki Gunung Sumeru. Namun, jika hanya seekor semut, kekuatannya akan sangat kecil dan kesepian. Saya berharap kita bisa menjadi kunang-kunang yang menyatukan cahaya kita sehingga dapat bersinar cemerlang di tengah kegelapan, bagaikan lautan bintang di angkasa. Saya harap semuanya dapat melakukan ini.

Percayalah pada diri sendiri bahwa kita dapat melakukannya. Selama kita memiliki tekad dan ikrar, kita dapat mencapai tujuan kita dengan sukacita dan gembira. Saya mendoakan semoga kalian semua dipenuhi sukacita Dharma. 

Mewariskan silsilah Dharma dan meneruskan jiwa kebijaksanaan
Memperlakukan satu sama lain dengan tulus dan menyebarluaskan mazhab Tzu Chi
Membangun ikrar agung untuk membantu orang yang menderita
Makhluk berkesadaran berpegang teguh pada tekad   

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 04 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 06 Desember 2022
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -