Ceramah Master Cheng Yen: Mawas Diri, Berhati Tulus, dan Menyelaraskan Pikiran Diri Sendiri

Berita tentang badai selalu membuat orang merasa takut. Meski badai selalu terbentuk setiap tahun dan merupakan fenomena yang normal, tetapi beberapa tahun belakangan ini, level dan kekuatan badai terus meningkat dan jangkauannya semakin luas. Ini sungguh membuat orang merasa khawatir. Karena itu, kita harus mawas diri dan tulus.

Kita bisa melihat di Tiongkok, musim hujan kali ini mendatangkan curah hujan yang lebih besar dari biasanya sehingga 26 provinsi tergenang banjir. Genangan banjir sangat tinggi dan membawa dampak bagi lebih dari 32 juta orang. Ini akibat ketidakselarasan iklim. Kita bisa melihat bahwa bukan hanya Tiongkok yang dilanda ketidakselarasan iklim.

Bagaimana cara kita menghadapi kondisi iklim seperti ini? Kita sebagai umat manusia harus sungguh-sungguh melatih diri untuk hidup berdampingan dengan alam. Untuk itu, setiap orang harus mengintrospeksi diri. Apa yang harus kita lakukan agar bisa benar-benar melatih diri? Kita harus memulainya dari mengintrospeksi diri dan menilai pola hidup diri sendiri.

Kita terus mendengar berbagai bencana terjadi di seluruh dunia akibat pola hidup manusia yang mewah. Manusia memboroskan dan menghabiskan banyak sumber daya alam. Kita terus mengambil sumber daya di dalam tanah, seperti air, minyak bumi, dan lain-lain. Semua itulah yang mengakibatkan Bumi terserang demam. Akibat pola hidup manusia yang mewah, gletser yang dapat menjaga keselarasan iklim terus mencair sehingga suhu air laut juga meningkat.

Karena itulah, terjadi begitu banyak bencana di seluruh dunia. Jadi, semuanya berawal dari umat manusia. Karena itu, kita harus bertobat dan mengintrospeksi diri. Kita harus memulainya dari mengendalikan nafsu keinginan dan hidup lebih sederhana. Dengan mengendalikan nafsu keinginan, barulah kondisi iklim bisa kembali bersahabat. Jika tidak, kondisi iklim akan semakin tidak selaras dan pikiran manusia akan semakin bergejolak sehingga pemanasan global semakin parah dan api nafsu keinginan akan berkobar.

Sesungguhnya, bukan hanya pemanasan global, kobaran api nafsu keinginan juga dapat menimbulkan banyak bencana. Kita bisa melihat saat warga Arab Saudi tengah bersiap-siap untuk berbuka puasa, malah terjadi serangan bom. Ini sungguh membuat orang merasa bahwa pikiran manusia sangat sulit dipahami. Bagaimana cara menyelaraskan pikiran manusia? Kita harus menunjukkan jalan kebenaran yang bisa ditapaki setiap orang dengan lancar. Dengan menyelaraskan pikiran, membentangkan jalan yang rata, dan melangkah maju dengan mantap, maka meski cuaca panas, tetapi hati kita akan tetap tenang dan sejuk.

Kita juga bisa melihat Turki. Sekelompok pengungsi dari Suriah melarikan diri ke Turki. Kondisi kehidupan mereka sangat sulit. Insan Tzu Chi telah memperhatikan mereka dalam jangka panjang.

“Setelah didampingi selama setahun lebih, para pengungsi Suriah di Sultangazi sudah sangat percaya terhadap kita. Mereka percaya bahwa kita menolong mereka dengan tulus. Kita bukan hanya menenangkan fisik, tetapi juga menenteramkan batin mereka,” ujar relawan Tzu Chi, Zhou Ru-yi.

Meski kondisi kehidupan mereka sangat sulit karena mengungsi ke negara lain, tetapi kini ada sekelompok relawan yang memperhatikan mereka. Meski bantuan yang diperoleh tidak banyak, tetapi mereka bersukacita dan bersyukur dari lubuk hati mereka. Bulan ini, kita membagikan bantuan kepada lebih dari 3.000 keluarga yang terdiri atas lebih dari 20.000 orang.

“Meski 100 Lira tidak cukup untuk pengeluaran kami, tetapi kami sangat berterima kasih atas bantuan kalian. Yang kalian lakukan untuk kami sudah lebih dari cukup karena tidak ada orang yang membantu kami seperti kalian. Kami sangat terharu kalian bisa datang membantu kami, “ kata salah seorang pengungsi Suriah.

“Yang terpenting bagi mereka bukanlah 100 Lira yang mereka terima, melainkan adanya sekelompok orang yang berdiri bersama mereka. Ketulusan kita lebih penting bagi mereka, “ jelas Hu Guang-zhong relawan Tzu Chi.

Singkat kata, inilah kekuatan cinta kasih. Yang diinginkan para pengungsi tidaklah banyak, hanya ketulusan hati. Saat memperlakukan sesama dengan tulus, kita akan merasa bahwa hidup ini penuh dengan cinta kasih. Dengan demikian, dunia akan harmonis dan terbebas dari konflik. Kita bisa melihat banyak kisah yang penuh kehangatan. Cinta kasih dan kebajikan sungguh merupakan permata dunia. Kita sungguh harus bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.

Kita juga bisa melihat relawan daur ulang di Kaohsiung. Lihatlah bapak yang menderita kanker tenggorokan ini. Usai menjalani operasi, dia tetap datang untuk melakukan daur ulang. Setiap hari, relawan lain memperhatikannya dan menyiapkan makanan cair yang bergizi yang akan diberikan padanya lewat selang sonde.

“Dia tidak bisa menelan makanan, harus menggunakan selang sonde. Karena itu, setiap pagi sebelum keluar rumah, saya menyiapkan makanan cair agar dia bisa mengonsumsinya di sore hari. Hingga kini, dia masih datang ke sini untuk melakukan daur ulang,” kata Wu Shu-yuan seorang relawan daur ulang. 

“Para relawan daur ulang kita selalu membawa makanan bergizi dari rumah ke posko daur ulang dan meminta Kakak Wu Shu-yuan menyiapkannya bagi Kakak Bing-hui. Jadi, kini posko daur ulang kita bagaikan pusat penitipan lansia. Semua orang saling memperhatikan dan saling membantu, “ kata Luo Shu-zhen Relawan Tzu Chi.

Apakah dia merasa lebih baik?

“Dia menonton program “Bodhisatwa Akar Rumput” dan datang untuk bertanya apakah dia boleh turut melakukan daur ulang, “ jawab Luo Shu-zhen Relawan Tzu Chi

Apakah putrinya tinggal bersamanya? 

“Ya, mereka tinggal bersama, tetapi putrinya sangat sibuk. Beruntung, ada relawan daur ulang kita yang meneruskan estafet cinta kasih untuk merawatnya, “kata Luo Shu-zhen Relawan Tzu Chi

Jaga diri baik-baik. Lakukanlah daur ulang setiap hari.

Lihatlah, para relawan kita tidak memiliki hubungan apa pun, tetapi setelah datang ke posko daur ulang, mereka bagaikan satu keluarga. Dunia ini sungguh penuh kehangatan.

Melatih diri untuk mengubah pola hidup mewah menjadi pola hidup hemat

Mengendalikan nafsu keinginan untuk melenyapkan noda batin

Mencurahkan perhatian dalam rangka hari raya dengan kasih sayang yang penuh kehangatan

Merawat dan mendampingi saudara se-Dharma dengan penuh cinta kasih

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 Juli 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 7 Juli 2016

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -