Ceramah Master Cheng Yen: Melakukan Daur Ulang sebagai Wujud Kebajikan dan Rasa Bakti
“Sebelumnya, di mana-mana sangat kotor. Setelah ada posko daur ulang dan ada yang mengumpulkan barang daur ulang, jalan menjadi lebih bersih dari sebelumnya. Saya mengumpulkan barang daur ulang dengan kursi roda. Saya melakukannya setiap hari. Karena itu, tubuh saya menjadi lebih sehat dan suasana hati saya menjadi lebih baik,” kata Shi Lü Xiu-feng, relawan daur ulang berusia 92 tahun.
“Lakukan saja. Dengan begitu, hati kita akan dipenuhi sukacita. Kegiatan daur ulang membawa banyak manfaat. Volume sampah dapat berkurang dan kita menjadi memiliki aktivitas. Kegiatan daur ulang yang Master galakkan ini sangat bermanfaat. Kegiatan daur ulang yang Master galakkan ini sangat bermanfaat,” kata Shi Chen Feng, relawan daur ulang berusia 80 tahun.
“Jika setiap orang melakukan daur ulang, maka Bumi akan lebih bersih, pencemaran akan berkurang, dan volume sampah juga akan berkurang. Konsep daur ulang yang Master galakkan merupakan konsep terbaik karena membuat para lansia memiliki aktivitas, bukan hanya berdiam di rumah,” kata Yang Jin-ying, relawan daur ulang berusia 83 tahun.
“Bersumbangsihlah jika kita masih bisa mampu. Bisa bersumbangsih adalah berkah. Jika tidak bersumbangsih, kitalah yang rugi. Saya selalu berusaha bersumbangsih selama masih mampu. Saya akan bersumbangsih hingga napas terakhir," kata Zhang Min, relawan daur ulang berusia 78 tahun.
Melihat begitu banyak Bodhisatwa lansia, saya merasa sangat gembira. Mereka dijuluki “enam kembang”. Jumlah usia mereka adalah 501 tahun. Lihatlah, meski sudah lanjut usia, tubuh mereka masih sangat sehat. Mereka bersumbangsih dengan penuh sukacita.
“Berkat Master dan kakak sekalian, kami para lansia dapat memiliki aktivitas. Saya telah melakukan daur ulang selama 13 tahun meski kondisi kesehatan saya tidak baik. Terima kasih, semuanya,” kata Shi Lü Xiu-feng, relawan daur ulang berusia 92 tahun.
“Nama saya adalah Chen Feng. Saya telah melakukan daur ulang selama belasan tahun. Saya melakukannya dengan sangat gembira. Mari kita bersama-sama melakukan daur ulang. Ini baik untuk kesehatan kita. Amitabha, “ ujar Shi Chen Feng, relawan daur ulang berusia 80 tahun.
Kalian semua merupakan Bodhisatwa daur ulang. Bumi membutuhkan kita semua untuk mengasihi dan melindunginya. Janganlah kita meremehkan kegiatan daur ulang dan enggan melakukannya. Kita harus melakukan daur ulang. Lihatlah para relawan daur ulang kita. Di Taichung juga terdapat seorang relawan berusia 80 tahun. Dia berkata bahwa dalam hidupnya, dia telah menjalani 9 kali operasi besar.
“Menantu saya yang bergabung dengan Tzu Chi mengajak saya untuk bergabung. Saya lalu berdoa kepada Buddha semoga kesehatan saya dapat pulih dan jangan terus terjatuh. Saya berikrar untuk melakukan daur ulang. Setelah sepenuh hati melakukan daur ulang, saya tidak pernah terjatuh lagi. Saya tidak bisa melakukan pekerjaan berat. Saya hanya bisa mengumpulkan stirofom pembungkus jambu biji. Setelah sepenuh hati melakukan daur ulang, kini kesehatan saya menjadi lebih baik. Terima kasih, Master telah memberi kami kesempatan untuk melakukan daur ulang. Ini sungguh luar biasa. Kakak sekalian, saat pulang ke rumah, jika kalian bertemu dengan lansia, katakanlah kepada mereka, “Jangan duduk saja. Mari kita lakukan daur ulang.” Saya memperoleh manfaat besar dari melakukan daur ulang,” kata Miao Wu-mao, relawan daur ulang.
Dia berpartisipasi dalam kegiatan daur ulang sejak belasan tahun yang lalu. Sekitar 15 atau 16 tahun yang lalu, dia mulai melakukan daur ulang. Meski pernah terjatuh dan kembali mengalami patah tulang, tetapi dia tetap melakukan daur ulang setelah menjalani operasi untuk menyambung kembali tulangnya. Dia berkata, “Saya tidak bisa duduk diam lagi. Meski tulang saya patah, tetapi setelah dioperasi, saya tetap bisa bergerak dan duduk. Karena itu, saya harus mengerahkan segenap tenaga untuk bersumbangsih selama masih bisa bergerak.” Tidak lama setelah operasi, dia segera kembali ke posko daur ulang. Hingga kini, dia telah melakukan daur ulang selama belasan tahun.
Ada pula seorang relawan lain yang tidak bisa mengajak putranya bergabung. Karena itu, dia menjadi teladan untuk putranya. Pada usianya yang mendekati 80 tahun, dia pergi ke sekitar pabrik untuk mengumpulkan barang daur ulang hingga malam hari, lalu meletakkannya di tepi jalan. Keesokan paginya, untuk mengangkut semua barang itu, dia harus bolak-balik berkali-kali. Putranya sangat kesal dan berkata, “Ibu, tidak bisakah Ibu mengumpulkan lebih sedikit kertas daur ulang?” Dia berkata, “Saya melakukan ini demi bumi dan generasi-generasi penerus kita. Jika kamu tidak ingin melakukannya, maka saya yang akan melakukannya. Ini membuat saya dipenuhi sukacita. Apa yang perlu kamu khawatirkan?”
Mendengar perkataannya, putranya lalu berkata, “Begini saja, besok saya akan membantu Ibu mengangkut barang daur ulang.” Keesokan harinya, putranya membantunya mengangkut barang-barang itu ke posko daur ulang. Inilah awal putranya melakukan daur ulang. Kini putranya telah menjadi kepala posko daur ulang. Dia berkata, “Inilah yang paling menggembirakan. Putra saya yang awalnya melarang saya menjadi mendukung saya. Kini dia bahkan lebih berdedikasi dari saya. Kini putra saya membantu saya mengangkut barang daur ulang. Namun, saya tidak beristirahat karenanya.”
Dia berkata kepada saya, “Master, saya tidak beristirahat. Saya akan menggenggam waktu untuk menambah ‘penghasilan’.” Dia mengumpamakan barang daur ulang yang dikumpulkan sebagai penghasilan. Dia sangat menggemaskan. Bodhisatwa lansia yang lincah ini sudah hampir berusia 80 tahun. Setiap relawan lansia memiliki kisahnya masing-masing yang tidak singkat.
Singkat kata, mereka semua merupakan Bodhisatwa lansia. Yang kita lihat tadi adalah “enam kembang” di Posko Daur Ulang Lukang yang jumlah usianya sudah mencapai 501 tahun. Lihatlah, mereka melakukan daur ulang dengan sangat gembira. Untuk berbakti kepada orang tua, kita harus membuat mereka dipenuhi sukacita. Dengan melakukan daur ulang untuk melindungi bumi, para lansia merasa sangat bangga. Mereka merasa bahwa diri mereka tetap berguna meski sudah lanjut usia. Mereka bersumbangsih bagi bumi dan melindungi bumi.
Dengan melakukan daur ulang, para lansia juga dapat terhindar dari demensia. Setiap hari, mereka dapat berkumpul dengan sesama lansia dengan tenang, dihormati oleh orang-orang yang lebih muda, serta mendengar dan mengucapkan perkataan yang baik. Jadi, hati mereka dipenuhi sukacita dan ketenangan setiap hari. Karena itu, mereka bisa terhindar dari demensia.
Lansia merupakan permata dalam keluarga kita. Alangkah baiknya jika kita bisa membantu dan mendukung mereka melakukan hal yang bisa mendatangkan sukacita bagi mereka. Seperti yang dikatakan oleh relawan lansia kita di Taichung kemarin, “Yang paling menggembirakan adalah putra saya telah menjadi kepala posko daur ulang dan lebih bersungguh hati dari saya. Dia membantu saya mengangkut barang daur ulang sehingga saya memiliki lebih banyak waktu untuk menjangkau tempat baru dan mengumpulkan lebih banyak barang daur ulang.” Dia merasa sangat bahagia. Inilah keharmonisan keluarga. Berbakti dan berbuat baik adalah dua hal yang tak bisa ditunda.
Dengan melakukan daur ulang, kita dapat membawa manfaat bagi bumi dan masyarakat. Kegiatan daur ulang bukan hanya bermanfaat bagi bumi. Hasil penjualan barang daur ulang juga digunakan untuk biaya operasional Da Ai TV sehingga orang-orang bisa melihat bagaimana Tzu Chi melakukan daur ulang dan berbuat baik. Saya sangat bersyukur di seluruh dunia, Da Ai TV telah membimbing orang-orang secara diam-diam. Setelah menonton Da Ai TV, banyak orang yang memperbaiki pola pikir dan kehidupan keluarga mereka. Kisah seperti ini sangat banyak, tetapi saya tidak sempat mengulasnya.
Singkat kata, Bodhisatwa sekalian, jika bisa menjaga kelestarian bumi, kita juga hendaknya bisa menjaga kesehatan jiwa dan raga. Untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga, cara terbaik adalah dengan bervegetaris.
Relawan daur ulang selalu tekun dan bersemangat
Memanfaatkan kehidupan dengan baik tanpa menyia-nyiakan waktu
Berbuat baik dan berbakti untuk menyebarkan cinta kasih
Melindungi kehidupan dan
bervegetaris untuk menyelaraskan iklim
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 November 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 November 2016