Ceramah Master Cheng Yen: Melakukan Tindakan Nyata untuk Melindungi Bumi
Kita bisa melihat bahwa Bodhisatwa lansia yang di atas panggung bisa melakukan daur ulang setiap hari, memiliki tubuh yang sehat, dan tidak punya kerisauan.
“Saya dan suami saya melakukan daur ulang. Setiap pagi, kami berangkat pukul 5, satu orang menarik troli di depan dan yang satu lagi mendorong di belakang. Untuk satu kali jalan, dibutuhkan waktu setengah jam. Untuk satu keliling, pulang pergi dibutuhkan waktu 1 jam 20 menit. Saya berterima kasih kepada Master yang telah menciptakan ladang berkah ini sehingga saya dan suami saya dapat melakukan daur ulang. Tubuh sehat dan hati penuh sukacita,” kata Jian Ye Wen-su, relawan Tzu Chi.
“Kami berdua memiliki hobi yang sama. Saya bersyukur karena kami memiliki tubuh yang sehat sehingga kami dapat menjalankan Tzu Chi dan melakukan daur ulang,” lanjut Jian Yuan-hai, Relawan daur ulang.
Mereka mengerti untuk melindungi Bumi dan mengurangi pencemaran udara. Dibutuhkan dukungan semua orang untuk melakukan ini. Mereka benar-benar melakukan tindakan nyata. Mereka sangat memiliki berkah. Putri, putra, bahkan menantu mereka juga mendukung mereka. Mereka sungguh telah menginspirasi keluarga mereka untuk turut menjadi relawan. Saya berharap putri dan menantu mereka juga bisa lebih memahami Tzu Chi dan mendedikasikan diri di Tzu Chi serta berjalan di Jalan Bodhisatwa.
Kita sangat membutuhkan banyak orang untuk bergabung dengan kita guna mempraktikkan Jalan Bodhisatwa.
Setiap hari, saya memiliki 3 harapan. Harapan yang pertama ialah menyucikan hati manusia. Batin manusia perlu didaur ulang. Batin manusia perlu didaur ulang. Artinya, setiap orang harus memurnikan pikiran mereka sendiri. Ketika manusia memiliki noda batin, berarti mereka memiliki sampah di dalam batin. Bagaimana kita membersihkan noda dan sampah di dalam batin kita setiap hari? Kita harus membuat batin kita bersih setiap hari agar dapat menyimpan sesuatu yang paling bernilai di dunia.
Apa yang paling bernilai? Yang paling bernilai dalam hidup kita ialah melakukan perbuatan baik.
Dalam masyarakat masa kini, ada terlalu banyak barang yang tidak terpakai. Barang-barang tersebut harus dibawa ke mana? Jika dianggap sampah dan dibakar, itu akan mencemari udara. Jika dikubur di dalam tanah, ia tidak akan terurai sampai ribuan tahun. Jadi, barang-barang yang dibuang orang, kita harus memungutnya.
Apa yang harus kita lakukan setelah memungutnya? Kita harus bersungguh hati untuk memilahnya sesuai dengan jenis bahan plastiknya. Jika di dalam satu kantong tercampur jenis-jenis plastik yang berbeda, maka saat didaur ulang kembali menjadi bahan baku, bahan baku tersebut tidak dapat dibuat menjadi benang. Walaupun hanya tercampur sedikit saja jenis plastik yang berbeda, serat itu akan mudah putus. Jadi, ia harus dipilah dengan sangat teliti. Dibutuhkan kesungguhan hati untuk membersihkan dan memilahnya.
Kegiatan daur ulang kita berjalan baik berkat jasa relawan daur ulang kita. Ketika saya berada di Kaohsiung, suatu hari, ada 3 orang bhiksu dari wihara yang sangat terkenal di Korea datang ke Kaohsiung untuk bertemu dengan saya. Kebetulan, Pemberkahan Akhir Tahun sesi pagi dihadiri oleh para relawan daur ulang. Para relawan daur ulang ini berpartisipasi formasi lautan Dharma dalam pementasan adaptasi Sutra.
Para bhiksu tersebut melihat relawan daur ulang yang berusia lebih dari 90 tahun, 80 tahun, dan 70 tahun melantunkan Sutra dan memperagakan isyarat tangan dengan serempak. Mereka semua tampak sudah berusia lanjut.
Pemberkahan Akhir Tahun sesi sore, dihadiri oleh anggota komite dan Tzu Cheng. Sesi tersebut berlangsung sangat agung dengan 1.000-2.000 orang yang hadir. Para relawan terlihat sangat agung. Setelah acara Pemberkahan Akhir Tahun sesi sore selesai, saya naik ke lantai atas dan ketiga bhiksu itu juga dipersilakan untuk naik ke lantai atas. Mereka berkata bahwa melihat dua sesi acara Pemberkahan Akhir Tahun ini, mereka sangat tersentuh. Mereka juga berkata bahwa pada Pemberkahan Akhir Tahun sesi pagi, mereka melihat para relawan daur ulang yang masih sangat bersemangat. Mereka juga melihat komisaris kehormatan yang berada di antara relawan daur ulang dan lain-lain.
Semua orang tidak membeda-bedakan status serta memiliki tekad yang sama untuk mengasihi dan melindungi Bumi. Mereka semua membangun tekad dari lubuk hati terdalam.
Saya berkata kepada para bhiksu bahwa kita memiliki lebih dari 80.000 relawan daur ulang. Para relawan daur ulang ini datang dari berbagai latar belakang. Ada anggota Tzu Cheng, anggota komite, profesor, dokter, dan pengusaha di masyarakat. Mereka terus mendukung Tzu Chi sehingga dalam puluhan tahun ini Tzu Chi dapat tersebar di seluruh dunia.
Misi pelestarian lingkungan Tzu Chi juga telah dijalankan di 16 negara. Para relawan dari luar negeri sangat bersungguh hati kembali ke Taiwan untuk belajar melakukan pemilahan barang daur ulang agar pelajaran ini dapat mereka bawa pulang dan dibagikan kepada warga masyarakat di negara masing-masing.
Daur ulang tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan saja, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar memiliki cinta kasih.
Bodhisatwa daur ulang sekalian, saya sangat berterima kasih kepada kalian. Kita tidak hanya merawat Bumi, tetapi juga mengurangi pencemaran udara. Yang terpenting ialah dunia bisa bebas dari bencana.
Perubahan iklim disebabkan oleh polusi udara. Orang-orang terus berkata tentang pemanasan global. Artinya ialah suhu Bumi terus meningkat. Ini semua berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Berhubung memiliki berkah, kita harus menghargai berkah dan menciptakan berkah. Mengumpulkan barang daur ulang disebut memungut berkah. Barang-barang yang dibuang orang lain, kita memungutnya, lalu didaur ulang kembali. Dengan melakukan ini, kita dapat mengurangi pencemaran udara dan melindungi Bumi. Kita memungut berkah, ini berarti melakukan perbuatan baik.
“Relawan daur ulang dan tim fungsionaris di Yunlin dan Chiayi berikrar kepada Master. Master yang terhormat dan terkasih, kami akan melakukan daur ulang dengan sungguh-sungguh; menghormati kehidupan; bekerja keras untuk melindungi Bumi; harmonis dan tidak bertikai. Akhir-akhir ini, mengetahui bahwa Master membabarkan Dharma dengan segenap jiwa dan raga, kami sangat tidak tega. Kami akan mendengar Dharma dan mempraktikkannya dengan bersungguh hati. Kami mohon kepada Master untuk tidak khawatir. Kami mohon kepada Master untuk tidak khawatir.”
Bersatu hati mendedikasikan diri untuk melakukan daur ulang
Melakukan tindakan nyata untuk melindungi Bumi
Menyucikan hati dan melenyapkan noda batin
Pementasan adaptasi Sutra menampilkan keagungan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Februari 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 12 Februari 2019
Editor: Metta Wulandari