Ceramah Master Cheng Yen: Melatih Diri dengan Keyakinan, Ikrar, dan Praktik Nyata


Belakangan ini, saya sering berkata bahwa kita sungguh tidak berdaya. Sungguh, dunia ini penuh dengan penderitaan. Kita bisa melihat berbagai negara yang dilanda peperangan. Mereka semula hidup harmonis. Mengapa harus menimbulkan konflik yang menyedihkan ini? Bukankah butuh kerja keras untuk mendirikan gedung bertingkat seperti ini? Jika keharmonisan bisa dijaga, bukankah semua orang bisa hidup tenteram?

Sesungguhnya, mengapa mereka memulai perang yang juga merugikan masyarakat, negara, dan saudara sebangsa masing-masing? Ini sungguh tidak terbayangkan. Ini karena ketidakselarasan pikiran manusia.

Israel dan Palestina merupakan negara tetangga, tetapi mereka melukai satu sama lain. Akibatnya, bumi mengalami kerusakan dan kehidupan warga tidak tenteram. Selain itu, juga ada pandemi COVID-19. Sungguh, pandemi ini tidak bisa dihentikan oleh siapa pun.

Saat ini, kita sungguh harus menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan. Inilah yang harus kita lakukan sekarang. Kita bisa melihat tempat yang semula sangat ramai, kini menjadi sangat sepi.

Zaman sekarang, semua orang sangat sibuk. Seluruh anggota keluarga berkumpul bersama di rumah adalah hal yang sangat sulit. Namun, pandemi kali ini memberi orang-orang kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga. Jadi, tetaplah tinggal di rumah dan jangan pergi ke luar.


Dengan kecanggihan teknologi sekarang, kita bisa bekerja dari rumah. Namun, pengobatan tidak bisa demikian. Saat jatuh sakit, pasien harus pergi ke rumah sakit. Misi rumah sakit adalah mengobati pasien. Setiap departemen di rumah sakit memiliki perannya masing-masing. Jadi, para tenaga medis harus bekerja seperti biasa dan berinteraksi secara langsung dengan pasien. Namun, pada masa pandemi ini, mereka harus meningkatkan kewaspadaan.

Setiap orang harus meningkatkan kewaspadaan dan bertanggung jawab untuk membersihkan lingkungan dan melindungi diri sendiri dengan baik. Hindarilah tempat-tempat yang bisa menjadi sumber penularan, rajin mencuci tangan, dan lakukan disinfeksi. Namun, saat menyerukan tentang rajin mencuci tangan, juga terdapat keraguan di dalam hati saya.

Mencuci tangan itu harus, tetapi saat ini, kita kekurangan air. Untuk mencegah penyebaran wabah, kita harus mencuci tangan dan membersihkan lingkungan. Semua itu membutuhkan air. Akan tetapi, kini seluruh Taiwan kekurangan air, terlebih wilayah tengah. Sungguh, semua orang sangat khawatir.

Kini kita harus meningkatkan kewaspadaan dalam segala hal. Kita harus menghargai berkah dan jangan boros. Kita bisa makan secara sederhana. Sesungguhnya, semangkuk nasi dan beberapa piring sayuran sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi kita. Ini tidak membutuhkan biaya besar.


Pada hakikatnya, kehidupan sangatlah sederhana. Hidup sederhana tidaklah sulit. Akan tetapi, kini nafsu keinginan orang-orang semakin besar. Kita harus memetik hikmah dari pelajaran besar serta melatih diri ke dalam dan ke luar. Kita harus mengendalikan nafsu keinginan. Dengan demikian, kita bisa meredam bencana.

Saat orang-orang mengendalikan nafsu keinginan, secara alami pemanasan global, perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan wabah penyakit dapat dihindari. Jadi, dengan mewujudkan ketenteraman dan keharmonisan bagi dunia, barulah kita bisa hidup bahagia. Inilah manfaat atau keuntungan yang sesungguhnya.

Keuntungan bukan berarti memiliki banyak uang atau hidup penuh kenikmatan. Kita harus mengasihi sesama agar setiap orang merasa bahagia dan tenang. Masyarakat yang tenteram dan bahagia adalah keuntungan yang sesungguhnya bagi dunia ini.

Waktu terus berlalu. Berlalunya detik demi detik juga meninggalkan pencemaran yang terus terakumulasi di pikiran manusia dan udara. Akumulasi kegelapan dan noda batin telah menimbulkan kekacauan dan bencana bagi dunia ini.


Aksara Mandarin dari "bencana" dan "berkah" terlihat mirip. Kita mungkin saja salah membaca "menciptakan berkah", menjadi "menciptakan bencana". Kita harus mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan karena bencana atau berkah ditentukan oleh sebersit pikiran. Jadi, kita harus sungguh-sungguh menjaga pikiran dengan mempraktikkan sila, samadhi, dan kebijaksanaan.

Kita juga harus senantiasa membangkitkan keyakinan, berikrar, dan melakukan praktik nyata. Demikianlah hendaknya kita melatih diri setiap waktu. Kita juga harus menjalankan Enam Paramita dan puluhan ribu praktik untuk membimbing diri sendiri, membimbing orang lain, dan menyelamatkan dunia.

Di seluruh dunia, terdapat banyak kisah penuh penderitaan dan kebahagiaan serta rumitnya pikiran manusia yang tidak habis untuk diceritakan. Intinya, dengan mengembangkan kebijaksanaan, kita dapat menciptakan berkah, menjauhkan bencana, dan menjalankan ikrar dengan penuh keyakinan tanpa menyimpang sedikit pun.

Mari kita menggenggam waktu untuk memahami apa yang terjadi di dunia ini. Kita harus bersungguh-sungguh menciptakan berkah bagi masyarakat untuk mewujudkan dunia yang harmonis dan bahagia.         

Akumulasi kegelapan batin menimbulkan kekacauan di dunia ini
Melatih diri ke dalam dan ke luar untuk mengubah bencana menjadi berkah
Saat dunia tenteram dan harmonis, barulah orang-orang bisa hidup bahagia
Menyelamatkan dunia dengan keyakinan, ikrar, dan praktik nyata

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Mei 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 21 Mei 2021
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -