Ceramah Master Cheng Yen: Melatih Diri di Jalan yang Sama dengan Keharmonisan


“Hari ini, saya ingin mengajak Master dan seluruh relawan untuk melakukan perjalanan ke masa lalu. Master, Anda pertama kali mengunjungi kami di Taoyuan pada tanggal 17 Oktober 1985. Saat itu, kami mengatur tempat untuk Master di Buddhist Lotus Society. Saat Master tiba, semuanya sangat senang karena ini adalah pertama kali Master datang ke Taoyuan,”
kata Yang Jin-xue relawan Tzu Chi.

“Saya berterima kasih kepada para komite senior Tzu Chi. Teringat akan jerih payah Master untuk membangun rumah sakit, kami semua berusaha untuk memberikan dukungan. Setelah rumah sakit selesai dibangun, kami tahu bahwa dibutuhkan dana operasional. Jadi, kami mengadakan pertemuan untuk memperkenalkan semangat, nilai, dan misi-misi Tzu Chi,” pungkas Yang Jin-xue.

Kita dapat melihat bahwa pertama kali saya berkunjung ke Taoyuan, sumber daya di sana sungguh terbatas. Namun, semuanya sungguh tulus. Saya yakin bahwa sejak pertemuan itu, kalian telah menabur benih kebajikan dan selalu melangkah maju dengan ketekunan, semangat, dan keberanian tanpa henti untuk menjalankan misi Tzu Chi. Taoyuan memiliki daerah-daerah di pegunungan dan desa-desa terpencil. Kalian tidak pernah takut akan kesulitan dan terjun ke tengah masyarakat dengan tulus untuk bersumbangsih bagi mereka yang menderita.

Sejak awal, misi Tzu Chi telah dijalankan di Taoyuan. Saat itu, sumber daya kita sangat terbatas dan jumlah relawan tidak banyak. Saat itu, saya membabarkan Dharma di seluruh Taiwan. Benih yang saya taburkan saat itu mungkin telah membangkitkan tekad orang-orang untuk mendedikasikan diri di Tzu Chi hingga perlahan-lahan menjadi anggota komite dan Tzu Cheng. Apa pun yang kita lakukan, semuanya merupakan benih. Dengan membangkitkan sebersit niat baik, berarti kita telah menabur benih cinta kasih di dalam hati. Dengan demikian, kita dapat menginspirasi orang-orang, baik yang dekat maupun jauh dari kita, untuk melakukan hal yang sama.


Saat itu, Jing Hong dan Mei-yu masih sangat muda. Namun, mereka memiliki hati yang sangat tulus. Setiap kali saya mengadakan retret tujuh hari, mereka selalu mengambil bagian. Mereka sungguh tekun dan bersemangat dalam mempelajari Dharma serta menyimpannya dalam kesadaran kedelapan. Benih ini sungguhlah penting. Saya selalu mengatakan bahwa sebutir benih dapat menghasilkan benih tak terhingga.

“Saya memiliki dua orang anak. Saat saya bergabung dengan Tzu Chi, yang satu berusia 3 tahun dan satunya lagi berusia 6 tahun. Mereka belajar di lingkungan Tzu Chi dan ikut serta dalam kegiatan Tzu Chi. Mereka mengikuti kelas pelatihan anak, Tzu Shao, dan juga kamp musim panas. Hingga memasuki perguruan tinggi, mereka bergabung dengan Tzu Ching. Setelah lulus, putri saya menjadi staf badan misi Tzu Chi dan telah dilantik menjadi komite Tzu Chi. Menantu laki-laki saya juga merupakan anggota Tzu Ching dan saat ini telah dilantik menjadi anggota Tzu Cheng,” kata Zhuo Mei-yu relawan Tzu Chi.

Dia telah menginspirasi seluruh anggota keluarganya untuk bergabung dengan Tzu Chi. Mereka semua melangkah di jalan yang sama dengan kesatuan dan keharmonisan. Saya sungguh merasa bersyukur. Sesungguhnya, kondisi kesehatan saya membuat saya sulit melakukan perjalanan ini. Namun, saya merasa ini sungguh sepadan. Saya telah menyaksikan bagaimana kalian menjalankan Tzu Chi dan membangun tekad.

Saya ingin memberi tahu semuanya bahwa janganlah kita hanya berharap untuk menjadi komisaris kehormatan Tzu Chi. Kalian bisa membangun tekad yang begitu agung untuk membantu orang lain, saya sungguh bersyukur. Namun, lihatlah bagaimana mereka yang kurang mampu bersedia menyisihkan makanannya untuk membantu orang yang membutuhkan.


Saya sering berkata bahwa kita hendaknya makan 80 persen kenyang dan menyisihkan 20 persen untuk membantu orang lain. Setiap kali saya mengatakan ini, saya selalu membahas tentang Myanmar. Dahulu, kita menyalurkan bantuan setiap bulan untuk mereka selama bertahun-tahun. Lihatlah, kondisi kehidupan mereka membaik secara perlahan. Mereka dapat mengenyangkan perut mereka, membangun kembali rumah mereka, dan memiliki sawah yang subur. Saya telah melihat kemajuan mereka. Selain membangun rumah, mereka juga membentangkan jalan.

Lebih dari 80 ribu keluarga telah menjadi donatur beras. Meski tidak memiliki uang, mereka dapat bercocok tanam dan memiliki beras. Setiap kali hendak memasak, mereka menyisihkan segenggam beras. Himpunan segenggam beras dari 80 ribu keluarga ini dapat membantu lebih dari 4 ribu keluarga. Jadi, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Di masa lalu, mereka membutuhkan bantuan orang lain. Saat ini, mereka dapat hidup mandiri, bahkan menyisihkan segenggam beras dan menghimpunnya untuk membantu orang yang membutuhkan. Kisah-kisah seperti ini dapat dilihat melalui ponsel kita. Beginilah hendaknya kalian menyebarkan Dharma untuk membawa manfaat bagi semua makhluk.

Insan Tzu Chi dan misi Tzu Chi berawal dari Taiwan dan menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, banyak negara yang memiliki insan Tzu Chi dan banyak orang yang telah terinspirasi oleh kita. Inilah menyebarkan Dharma dan membawa manfaat yang sesungguhnya.


Bodhisatwa sekalian, kita telah melakukan hal yang benar dalam jangka waktu yang sangat lama. Dalam satu hari terdapat 86.400 detik. Bayangkanlah, kalian telah bergabung bersama Tzu Chi selama lebih dari 10 tahun, 20 tahun, bahkan 30 tahun. Jadi, kalian semua dapat menjadi saksi atas perjalanan dan pengalaman kalian sendiri. Setelah melihat relawan lain bersumbangsih, kalian juga dapat membagikannya dan menyemangati semua orang untuk melakukan hal yang sama.

Berhubung telah memiliki arah yang benar, kita hendaknya terus melangkah maju tanpa penyesalan. Saya pernah memberi tahu kalian bahwa kalian tidak akan menyesal bergabung dengan Tzu Chi karena kita selalu sangat waspada dan sungguh-sungguh. Saya merasa bahwa saya sungguh dipenuhi berkah. Di mana pun berada, insan Tzu Chi selalu mendedikasikan hidupnya untuk menjalankan misi Tzu Chi.

Kita harus mengatakan kepada diri sendiri, "Saya sungguh dipenuhi berkah. Hidup saya sungguh bernilai. Keluarga besar Tzu Chi membutuhkan saya." Oleh karena itu, hendaklah kita mengerahkan segenap hati dan tenaga kita. Selama kita tekun dan bersemangat, sekecil apa pun kekuatan dan sumbangsih kita, kita dapat membawa manfaat besar bagi dunia. Hendaklah kita percaya pada diri sendiri, saling memuji, saling menyemangati, dan bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan. Hendaklah kita menghargai segala sesuatu. 

Menyebarkan Dharma tanpa takut kesulitan
Menabur benih yang akan tumbuh menjadi kebajikan
Praktik segenggam beras di Myanmar membawa manfaat bagi semua makhluk
Melatih diri di jalan yang sama dengan keharmonisan      

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 24 Desember 2022
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -