Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Keburukan dan Menumbuhkan Kebajikan
Ada eksistensi ajaib di balik kekosongan sejati; ada kekosongan sejati di balik eksistensi ajaib. Seperti saat ini, ladang pelatihan kita melampaui batasan ruang. Saya harus menggenggam jalinan jodoh saat ini.
Saat ini, berapa banyak orang yang bersedia menerima ajaran saya dan berada dekat dengan hati saya? Ucapan keluar dari mulut saya, masuk ke telinga kalian, dan meresap ke dalam hati kalian.
Saya mengucapkan apa yang ada dalam hati saya. Jadi, saya mengucapkannya ke luar, kalian menerimanya ke dalam. Saya menyampaikan isi hati yang ingin saya sampaikan. Kalian mendengarkan dengan sepenuh hati dan memasukkannya ke dalam hati. Demikian pula dengan Dharma.
Saya ingin membabarkan Dharma. Lewat berbagai indra pada tubuh manusia yang luar biasa, saya dapat berbicara dan kalian dapat mendengarkan tanpa terkendala waktu dan jarak.
Meski ada relawan yang berada di tempat yang jauh, mereka tetap dapat mendengar suara saya dengan jeda hanya beberapa detik. Namun, semuanya tetap dapat mendengar kata-kata saya.
Jadi, dari sisi jarak dan waktu, saat saya berbicara, kalian bisa mendengarnya dua atau tiga detik kemudian. Saya fokus berbicara, kalian fokus mendengarkan. Meski terdapat jeda beberapa detik, itu tidak mengganggu sama sekali.
“Para murid Jing Si dari luar negeri tidak dapat kembali ke Taiwan. Dengan mengikuti pelatihan daring, hati kita tetap senantiasa dekat dengan Master,” kata Yan Shu-ling relawan Tzu Chi Korea Selatan.
“Rasanya seperti sudah kembali ke Taiwan. Rasanya juga lebih dekat dengan Taiwan, para guru di Griya Jing Si, dan Master. Kami bersyukur sekali atas kemajuan teknologi,” kata Shelly Widjaja relawan Tzu Chi Indonesia.
Ya, berkat teknologi masa kini, kita dapat berinteraksi. Karena itu, kita harus menghargai kesempatan ini. Dharma tetaplah sama. Tidak ada yang berbeda.
Bodhisatwa sekalian, tiada Dharma lain dalam ajaran Buddha.
Intinya, saya ingin mengatakan kepada kalian bahwa sulit untuk mencari Dharma. Untuk bertemu Dharma, kita harus memupuk jalinan jodoh. Jalinan jodoh ini harus dipupuk setiap waktu.
Saya sering mengatakan pada diri sendiri bahwa saya telah memupuk jalinan jodoh dalam banyak kehidupan, sehingga saat saya berbicara dan membuat seruan saat ini, banyak orang yang merespons.
Mendengar saya menyerukan untuk melakukan sesuatu, semua orang bersedia untuk memberi dukungan. Semuanya segera bertekad untuk mendukung dan menjalankannya. Kekuatan pun segera terhimpun dan kembali membentuk jalinan jodoh yang kuat.
“Terima kasih kepada para staf logistik dan relawan di setiap kantor Tzu Chi yang telah bekerja sama, sehingga proses pengantaran berjalan lancar dan barang kebutuhan penanganan pandemi dapat segera didayagunakan,” kata Su Jian-kun relawan Tzu Chi.
“Para staf Pemerintah Kota berkata bahwa sentra vaksinasi Tzu Chi sungguh luar biasa karena dapat membuat para warga senior menerima vaksinasi dengan nyaman,” kata relawan Tzu Chi.
“Setelah KTT Pangan Dunia diadakan bertahun-tahun, kita akhirnya berkesempatan untuk hadir dalam forum ini dan menyampaikan ajaran Master dengan cara yang berbeda, meliputi gagasan, pandangan, dan aksi lintas agama serta promosi vegetarisme,” kata Zeng Ci Hui Wakil ketua Tzu Chi Amerika Sesrikat.
Ini adalah jalinan jodoh yang baik. Saya berharap para relawan kita di seluruh dunia dapat mendengar dan mengingat kata-kata saya. Alangkah baiknya jika insan Tzu Chi dapat menghimpun kekuatan cinta kasih. Kekuatan cinta kasih ini dapat dikerahkan dan dirasakan.
Di samping itu, kebijaksanaan juga dapat dirasakan. Cinta kasih dapat menciptakan berkah; kebijaksanaan dapat meneruskan jiwa kebijaksanaan. Begitulah Tzu Chi menciptakan berkah dan mengembangkan kebijaksanaan selama lebih dari 50 tahun ini.
Semua orang mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Kita sudah menjalankannya selama lebih dari 50 tahun. Tzu Chi bukan serta-merta ada, melainkan dijalankan selangkah demi selangkah.
Memanfaatkan waktu dan ruang yang ada, kita menghimpun kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih. Kita menjalankannya dengan mantap dan nyata. Meski banyak hal tidak berwujud, tetapi dapat membentuk sebuah suasana atau atmosfer kebajikan.
Berkat himpunan kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi, dari tindakan yang berwujud, kita memahami prinsip yang tak berwujud; dengan semangat yang tak berwujud, kita melakukan hal yang berwujud. Inilah eksistensi ajaib di balik kekosongan sejati dan kekosongan sejati di balik eksistensi ajaib.
Dunia ini terdiri atas lima alam. Di dalamnya ada kebajikan dan kejahatan. Melatih diri berarti harus memahami apa yang disebut kebajikan. Kebajikan adalah jalan menuju kebuddhaan. Untuk mencapai kebuddhaan, kita harus menapaki jalan ini. Di jalan ini, kita harus memahami kebenaran serta memahami fungsi kehidupan, udara, dan dunia.
Kita harus berusaha menghimpun orang-orang untuk berjalan ke arah yang benar, menaati hukum dan aturan. Yang tidak benar harus kita luruskan. Ini harus dilakukan dengan segera.
Orang zaman dahulu berkata, "Tukang jagal yang meletakkan pisaunya akan menjadi Buddha." Namun, apakah semudah itu?
Untuk bisa segera berubah, sesungguhnya amat sulit. Apakah dengan melepas hal itu kita dapat mencapai kebuddhaan? Bisa ya, bisa tidak. Jawabannya ya jika setelah menyadari kesalahan masa lalu, kita tidak mengulanginya lagi.
Kita mencari kebenaran. Sesulit apa pun, kita harus bertahan dan bersabar. Kita harus memiliki kesabaran. Apakah bersabar begitu sulit? Sesungguhnya, tidak juga. Kita hanya perlu mengendalikan ketamakan dan nafsu keinginan kita.
Keburukan yang sudah timbul harus segera kita hentikan. Kita harus mengingatkan diri sendiri. Saat timbul niat yang tidak patut, segeralah lenyapkan. Keburukan yang belum timbul harus dicegah. Kebaikan yang sudah timbul harus dikembangkan.
Setelah melakukan hal yang benar, kita harus semakin tekun dan bersemangat. Kebaikan yang sudah timbul harus dikembangkan. Keburukan yang belum timbul harus dicegah. Keburukan yang sudah timbul harus segera dihentikan. Kebaikan yang belum timbul harus dibangkitkan. Kebaikan yang sudah timbul harus dikembangkan.
Jika kebaikan belum timbul, kita harus menumbuhkannya. Kita harus menggenggam saat ini dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
Setelah berada di arah yang benar, kita harus segera berjalan mengikuti arah itu. Jangan berdiam di tempat. Kita harus segera melangkah maju dengan mantap. Pelatihan diri harus dijalankan dengan segera.
Guru dan murid dekat di hati meski terpisah jarak
Menjalin jodoh baik dalam rangka mencari kebenaran
Cinta kasih dapat menciptakan berkah dan meneruskan jiwa kebijaksanaan.
Melenyapkan keburukan dan menumbuhkan kebajikan secara nyata
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Juli 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 25 Juli 2021