Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Kegelapan Batin dan Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan

Di dunia ini, semua orang adalah manusia awam. Semua orang terlahir ke dunia dengan membawa noda dan kegelapan batin. Semua orang terlahir dengan membawa tabiat buruk, buah karma yang tidak dapat dikendalikan, dan selapis demi selapis noda batin yang telah terakumulasi dari kehidupan ke kehidupan.

Setiap hari, saat lima indra kita bersentuhan dengan lima objek di luar, kita mulai timbul pikiran untuk membedakan. Karena itu, nafsu keinginan pun terbangkitkan. “Saya menyukai ini”. “Saya menyukai itu”. Kita terus memikirkan apa yang diinginkan dan bagaimana cara mendapatkannya.

Kini kita sering melihat orang-orang membeli barang secara impulsif dengan menggunakan kartu kredit. Mereka terus menggesek kartu kredit hingga akhirnya terlilit utang. Kita juga melihat orang yang setiap hari mengonsumsi miras dan berjudi. Setiap hari kita dapat melihat masalah seperti ini di masyarakat dan dunia. Karena itu, saya berharap setiap orang memiliki kesadaran.

Bagaimana cara mempertahankan kesadaran? Kita harus memperoleh pemahaman dari Dharma. Kita harus menyadari mengapa kehidupan kita begitu rumit  dan mengapa kita melakukan begitu banyak hal yang dapat merugikan kesehatan sendiri dan mengganggu kehidupan keluarga kita. Akibat kegelapan dan noda batin, kita membuat istri, anak, dan orang tua kita khawatir.

Kita hendaknya memahami Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan Buddha. Penderitaan berasal dari noda dan kegelapan batin. Dari kehidupan, kita terus mempertebal kegelapan batin. Saat bersentuhan dengan kondisi luar, di dalam hati kita timbul ketamakan sehingga kita mulai bersaing dan bertikai demi mendapatkan apa yang diinginkan. Manusia terus bersaing demi memenuhi ketamakan yang tiada batas. Karena itu, kegelapan dan noda batin pun semakin lama semakin tebal. Semua ini merupakan sebab penderitaan.

Kehidupan manusia sangat singkat dan penuh penderitaan. Setelah mendengar Dharma dengan susah payah, berapa banyak yang kita pahami? Selama beberapa waktu, saya terus mengulas tentang Empat Praktik Bodhisatwa. Yang pertama adalah praktik penuh hormat. Artinya, kita harus sangat menghormati dan menghargai ajaran Buddha. Dengan menaruh rasa hormat dan tidak bermalas-malasan, baru kita dapat menyerap Dharma ke dalam hati.

 

Yang kedua adalah praktik menyeluruh. Kita harus mendalami semua Dharma tanpa celah sedikit pun. Kita harus mendengar, merenung, dan mendalami Dharma tanpa celah. Kita harus melatih sila, samadhi, dan kebijaksanaan tanpa celah. kita harus merenung dan mempraktikkannya dengan sungguh-sungguh.

Yang ketiga adalah praktik tanpa jeda. Kita harus tekun dan bersemangat dalam melatih diri. Inilah tujuan kita dalam melatih diri. Yang keempat adalah praktik jangka panjang. Kita Kita jangan melatih diri pada kehidupan ini saja, tetapi harus dari kehidupan ke kehidupan. Kita harus selalu membangun ikrar dan tekad luhur untuk melatih diri. Ini yang disebut Empat Praktik Bodhisatwa.

Saya juga mengulas tentang Empat Keyakinan. Yang pertama adalah keyakinan pada akar. Banyak kebajikan yang kita lakukan bermulai dari akar kebajikan hakiki. Dengan akar kebajikan yang dalam dan kuat, baru kita dapat melangkah maju dengan mantap untuk melakukan kebaikan. Yang kedua adalah keyakinan pada Buddha. Kita harus meyakini keluhuran Buddha.

Yang ketiga adalah keyakinan pada Dharma. Kita harus meyakini dan menyukai Dharma. Janganlah kita merasa jenuh terhadap Dharma karena Dharma dapat memberi manfaat bagi umat manusia dan masyarakat serta menyucikan hati manusia. Saat hati manusia tersucikan, maka kondisi alam pun akan selaras. Inilah yang harus kita usahakan.

 

Yang keempat adalah keyakinan pada Sangha. Anggota Sangha-lah yang menyebarkan Dharma dan membimbing semua makhluk agar memiliki arah hidup yang benar. Ini semua merupakan tanggung jawab para anggota Sangha. Mereka turut memikul misi Buddha. Karena itu, kita harus meyakini Sangha Jadi, kita hendaknya mempraktikkan dan mematuhi Dharma di dunia.

Kata “Jing Si” juga mengingatkan kita sebagai praktisi Buddhis untuk memiliki hati yang hening dan merenung dengan sepenuh hati agar tidak berpikiran menyimpang. Jika menyimpang sedikit saja, maka kita akan jauh tersesat. Publikasi Jing Si merupakan makanan spiritual untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Publikasi Jing Si meliputi video, lagu, buku, dan lain-lain, semuanya bertujuan untuk mewariskan Dharma.

Selain Dharma, ada pula Kitab Sejarah Tzu Chi yang berisi kontribusi para relawan di seluruh dunia. Semua itu merupakan makanan spiritual untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Selain itu, ada pula produk Jing Si. Produk Jing Si merupakan produk-produk yang berkualitas. Semua produk makanan Jing Si ini terbuat dari bahan yang aman dan alami yang dapat menyehatkan tubuh.

Dalam melatih diri, selain perlu menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, kita juga harus menjaga kesehatan tubuh. Dalam menyalurkan bantuan bencana, kita harus menyediakan makanan yang praktis, tetapi sangat bergizi, tidak menciptakan pencemaran lingkungan, serta aman untuk dikonsumsi. Jadi, produk dan publikasi Jing Si dapat memberi nutrisi bagi batin  dan tubuh kita. Kita selalu berusaha semaksimal mungkin dalam memberi bantuan. Dharma sangatlah dalam tetapi kita harus menyederhanakannya dan menunjukkannya agar orang-orang dapat memahaminya dan mempraktikkannya dalam keseharian. Asalkan bersedia, maka kita dapat membantu orang.

Hasil yang didapat dari membantu orang adalah kita merasakan sukacita dalam Dharma. Ini bukan hal yang tak dapat kita lakukan. Asalkan membangkitkan welas asih, maka kebijaksanaan kita pun akan ikut terbangkitkan. Ini yang disebut mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Kita harus terjun secara langsung agar dapat memahami prinsip kebenaran dan mengetahui bahwa ternyata Bodhisatwa  adalah orang yang terjun ke tengah masyarakat untuk memberi bantuan. Jadi, kita harus memahaminya dengan sepenuh hati.

Jadi, Yang terpenting adalah kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan terjun ke tengah masyarakat untuk mengubah kegelapan batin menjadi jiwa kebijaksanaan.

Manusia awam memupuk kegelapan batin dari kehidupan ke kehidupan

Ketamakan yang tiada batas mendatangkan penderitaan tak terkira

Menyelami Empat Keyakinan dan Empat Praktik Bodhisatwa

Melenyapkan kegelapan batin dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 07 Agustus 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 09 Agustus 2016

 

Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -