Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Ketamakan dan Nafsu Keinginan serta Berbuat Kebajikan


“Buddha mengajarkan kepada kita bahwa membantu orang lain berarti juga membantu diri sendiri,”
kata Tin Wei-han penerima bantuan Tzu Chi.

“Cinta kasih dapat mendatangkan keberuntungan dan satu kebaikan dapat menghalau ribuan bencana. Satu kebaikan dapat menghalau banyak bencana, demikian pula satu orang dapat menyelamatkan banyak orang,” kata Jason Lee Kai Shen warga.

Kita hendaknya menyebarkan ajaran Buddha di dunia. Kita juga harus menginspirasi semua orang untuk lebih banyak menciptakan berkah. Kita hendaknya membangkitkan cinta kasih dan welas asih bagi orang-orang yang menderita. Cinta kasih dapat mendatangkan kebahagiaan. Dengan membangkitkan cinta kasih, kita dapat membawa kebahagiaan bagi dunia sehingga pintu hati orang-orang pun dapat terbuka.

Kita hendaknya mengurangi nafsu keinginan dan melenyapkan ketamakan. Jangan biarkan hati kita terus diliputi ketamakan yang tak akan pernah terpuaskan. Kita justru harus mengenal rasa puas. Dengan demikian, kita akan selalu dipenuhi kebahagiaan. Inilah yang disebut berpuas diri mendatangkan kebahagiaan.

Kita juga hendaknya mengukur kebajikan kita. Mengukur berarti berintrospeksi diri. Kita mengukur berapa banyak kebaikan yang telah kita lakukan. Sesungguhnya, jika dipikirkan baik-baik, hal baik yang telah kita lakukan tidaklah banyak karena kita hanya hidup puluhan tahun di dunia.


Saya sering mengatakan bahwa kita harus menginventarisasi nilai kehidupan dan merenungkan berapa banyak hal yang telah kita lakukan. Inilah yang disebut mengukur pahala yang kita miliki. Berapa banyak pahala dan kebajikan yang kita miliki? Sesungguhnya, tidak banyak. Karena itu, kita tidak patut menerima persembahan dan harus menjaga pikiran dari kesalahan.

Kita harus sering mengingatkan diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan. Begitu melakukan kesalahan, mungkin lebih sulit bagi kita untuk memperbaikinya. Jadi, kita harus sering mengingatkan diri sendiri untuk tidak melakukan kesalahan. Hati yang diliputi ketamakan membuat kita menginginkan harta dan banyak hal lainnya. Kita hendaknya sering mengingatkan diri sendiri untuk berpegang pada prinsip dan mengarahkan kehidupan kita ke arah yang benar.

Ada banyak bencana terjadi di dunia. Untuk mengatasinya, saya berharap kita dapat menyebarkan cinta kasih ke seluruh penjuru dunia sehingga Bumi menjadi tempat yang dipenuhi cinta kasih. Setiap orang memiliki cinta kasih tanpa memandang apa agamanya. Misi Tzu Chi dapat dijalankan berkat himpunan cinta kasih dan sumbangsih banyak orang di dunia. Hanya ketika banyak orang bekerja sama, kekuatan yang tercipta menjadi sangat besar.

Orang, hati, dan cinta kasih yang terhimpun dapat menciptakan berkah. Untuk menciptakan berkah, kita memang bisa melakukannya sendirian sesuai kemampuan. Ini sangatlah mudah. Ketika memiliki kemampuan, kita dapat bersumbangsih. Namun, kita tetap perlu menginspirasi lebih banyak orang untuk bersumbangsih. Ketika orang-orang menciptakan berkah, barulah berkah dapat benar-benar terhimpun.

Saya selalu menyemangati semua orang untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Jalan Bodhisatwa ini tidak membeda-bedakan agama. Bodhisatwa adalah orang-orang yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Setiap orang harus membangkitkan kesadaran. Hal pertama yang harus kita sadari ialah ketidakkekalan hidup.


Semua orang hendaknya meningkatkan kewaspadaan. Saya selalu berpikir Bumi adalah sebuah planet di alam semesta yang memiliki air, tanah, oksigen, dan daya hidup tentu terbentuk oleh berbagai sebab dan kondisi yang istimewa. Sebagai manusia, bagaimana kita dapat melindunginya? Sangat disayangkan, manusia di Bumi terus diliputi ketamakan dan nafsu keinginan sehingga tidak pernah merasa puas.

Ketamakan dan nafsu keinginan yang tidak ada habisnya membuat kita terus mengeksploitasi dan merusak Bumi. Kita juga tidak berhenti mencemari udara yang menyebabkan perubahan iklim. Intinya, energi yang kita ciptakan sangatlah kuat. Jadi, langit dan tanah memiliki energi, tetapi yang terpenting ialah energi yang manusia ciptakan. Energi manusia ini dapat menciptakan polusi ataupun menyucikan Bumi.

Saya sering mengatakan bahwa ikrar saya ialah menyucikan dunia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Untuk itu, kita harus mulai dari menyucikan hati manusia. Jika hati manusia tidak disucikan, alam dan udara tidak akan pernah menjadi murni. Jadi, saya sering berkata bahwa karma kolektif semua makhluk amat memprihatinkan.

Sekarang, semua orang harus meningkatkan kewaspadaan dan menciptakan berkah dalam kehidupan kita. Jika tidak, ketika saatnya tiba, kesadaran kita akan pergi ke mana pun karma membawa kita tanpa bisa kita kendalikan. Kita mungkin akan terlahir sebagai babi, ayam, harimau, atau singa.

Terlahir sebagai manusia adalah sebuah berkah. Dengan terlahir sebagai manusia, kita dapat mempelajari kebenaran, memiliki kesempatan untuk menganut agama, dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Kita juga dapat memilih untuk berjalan di jalan yang agung. Tidak peduli agama apa yang kita anut, asalkan dapat menumbuhkan cinta kasih dan kebajikan, itu adalah keyakinan yang benar. Dengan menganut keyakinan yang benar, kita akan menciptakan lebih sedikit karma buruk dan menuju ke arah yang baik.


Bodhisatwa sekalian, kita seharusnya menggunakan kekuatan cinta kasih di dalam diri kita untuk menjangkau orang-orang yang kurang mampu dan mengalami penderitaan serta menjalankan dan mempromosikan misi kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis. Demikianlah cara kita menciptakan berkah bagi masa depan. Inilah yang disebut memupuk pahala.

Saya telah membagikan ajaran Buddha dengan bahasa yang sederhana yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang pekerjaan. Inilah cara kita memupuk pahala. Kita membentangkan sebuah jalan kebajikan yang lapang untuk diri kita sendiri. Dengan mempraktikkan ajaran yang telah saya bagikan, kita dapat membentangkan sebuah jalan kebajikan yang lapang. Untuk itu, kita harus menjalankan praktik nyata. Dengan demikian, barulah kita bisa menciptakan berkah.

Seperti saat berjalan, kita melangkahkan kaki satu demi satu supaya bisa maju. Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah. Jadi, asalkan melangkah dengan mantap, kita dapat menjangkau ribuan mil. Kini, kita masih merupakan makhluk awam, tetapi tujuan kita ialah mencapai kebuddhaan. Namun, untuk mencapainya, diperlukan Jalan Bodhisatwa. Kita harus belajar untuk menjadi Bodhisatwa. 

Menyebarkan Dharma dan membangkitkan welas asih untuk menolong orang-orang yang menderita
Melenyapkan ketamakan, menghindari kesalahan, serta lebih banyak menciptakan berkah
Menyadari ketidakkekalan hidup dan menyucikan dunia
Memilih untuk membentangkan jalan yang mengarah pada kebajikan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 31 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 02 Februari 2024
Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -