Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Nafsu Keinginan dan Bervegetaris untuk Menyucikan Hati

Chen Jia-nan, relawan daur ulang cilik mensosialisasikan tentang konsep pelestarian lingkungan kepada warga:

Mengasihi Bumi sangat mudah, cukup mengikuti metode 135. Satu adalah hanya membuka keran hingga air yang mengalir sekecil satu batang sumpit. Tiga adalah makan makanan vegetaris tiga kali dalam sehar. Dan lima adalah membawa alat makan saat bepergian.”

“Dengan menjaga kelestarian lingkungan dan mengimbau orang-orang turut melakukannya, barulah kita bisa menyelamatkan Bumi.  Manusia hanya memiliki satu Bumi. Kubus air ini terdiri dari lima kubus dan menggunakan seribu botol plastik. Jika seluruh air di Bumi ini dimasukkan ke dalam seribu botol plastik ini, maka ada 975 botol yang merupakan air laut dan tidak bisa digunakan oleh manusia. Apakah 25 botol air tawar yang tersisa bisa digunakan oleh manusia?”

“Tidak bisa.”

“Di antaranya, ada 17 botol yang terdapat di Kutub Selatan dan Utara yang tidak bisa dijangkau oleh manusia. Meski gletser meleleh, airnya juga akan mengalir ke samudra. Setelah 25 botol dikurangi 17 botol,berapa botol yang tersisa? (Delapan) Apakah 8 botol air tawar ini bisa digunakan oleh manusia?”

“Belum tentu. Tidak bisa.”

“Di antaranya, ada 7 botol yang merupakan air tanah dan tidak bisa dijangkau oleh manusia. Jadi, hanya tersisa satu botol. Apakah manusia bisa menggunakannya?”

“Jawabannya bisa ya, juga bisa tidak.”

“Dua pertiga dari botol terakhir itu digunakan oleh hewan dan tumbuhan. Karena itu, apakah kita harus menghargai sumber daya air? Kita harus menghargai air bagai emas dan menjaga kebersihan dari sumbernya.”


Anak ini sungguh sangat mengagumkan. Dia menggalakkan pelestarian lingkungan dengan sangat lancar. Dia berikrar untuk berpidato 4.928 kali.

“Kakek Guru lahir pada tanggal 11 Mei 1937. Bagi saya, tahun 1937 berarti 1.937 kali pidato, bulan Mei berarti 500 kali pidato, dan tanggal 11 berarti 11 kali pidato. Tzu Chi didirikan pada tanggal 14 Mei 1966. Tahun 1966 berarti 1.966 kali pidato, bulan Mei berarti 500 kali pidato, dan tanggal 14 berarti 14 kali pidato. Secara keseluruhan, saya harus berpidato 4.928 kali. Selanjutnya, saya ingin meminta tolong kepada kedua guru di sini untuk menyampaikan salam saya kepada Kakek Guru. Terima kasih. Semoga Kakek Guru panjang umur, kejernihan pikiran terjaga, tekad dan keberanian bertumbuh, dan kekuatan bertambah. Semoga harapan Kakek Guru untuk menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang harmonis,untuk menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang harmonis, dan membebaskan dunia dari bencana dapat segera tercapai,” kata Chen Jia-nan.

Anak kecil ini sungguh mengagumkan. Sesungguhnya, saat dia berusia 3 tahun, tumbuh tumor di otaknya. Pada usia 4 tahun, dia menjalani operasi pertama. Tahun ini, penyakitnya kambuh sehingga dia kembali menjalani operasi. Tahun ini, penyakitnya kambuh sehingga dia kembali menjalani operasi dan kemoterapi. Kita harus mendoakannya. Meski masih kecil, dia bisa memahami prinsip kebenaran secara mendalam. Saya berharap ikrarnya untuk berpidato 4.928 kali dapat terwujud dan dia dapat melakukan lebih banyak hal yang bermanfaat bagi sesama.

Bersama-sama  Menjaga Kelestarian Bumi


Di Bumi ini, kita hidup di kolong langit dan di atas bumi yang sama. Bumi bagai rumah, ada atap yang melindungi kita dari angin dan terik matahari, juga ada lantai yang membuat kita hidup tenang. Kita yang hidup di kolong langit dan di atas bumi ini hendaknya melindungi udara, bumi, hutan, dan sungai dari pencemaran. Ini merupakan tanggung jawab manusia. Akan tetapi, seiring meningkatnya populasi manusia, nafsu keinginan terhadap materi dan makanan juga meningkat. Selain populasi manusia, populasi ternak juga meningkat. Manusia juga merusak Bumi dan mencemari udara. Bukankah ini karma buruk yang diciptakan oleh manusia? Setelah menciptakan karma buruk, manusia juga harus menerima akibatnya. Karena itu, kita sebaiknya berhenti menciptakan karma buruk  dan mengendalikan nafsu keinginan.

Beberapa hari ini, kita mulai mengadakan acara doa di Kaohsiung dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah. Banyak hal yang saya syukuri. Selain para staf Da Ai TV, saya juga bersyukur kepada rombongan opera Tang Mei-yun yang turut berpartisipasi dalam pementasan. Para anggota komisaris kehormatan, Tzu Cheng, dan komite di Kaohsiung menggunakan banyak waktu dan tenaga untuk berlatih serta mengundang orang-orang untuk hadir.


Demikianlah tekad mereka. Secara keseluruhan, kita mengadakan 7 sesi acara doa. Saat acara berlangsung, para staf Da Ai TV bertugas sepanjang hari untuk memastikan bahwa tidak ada satu bagian pun yang terlewat. Mereka merekam gerakan setiap orang dan mengedit bagian-bagian yang menyentuh menjadi video berdurasi puluhan menit. Kita mengadakan 7 sesi dalam 3 hari, ini sungguh tidak mudah.

Kisah yang menyentuh sangatlah banyak. Acara bisa berjalan lancar berkat adanya kerja sama yang harmonis. Ini sungguh tidak mudah. Mengapa Tzu Chi terus menyosialisasikan bulan penuh berkah? Saya berharap lewat kesempatan ini, kita dapat membimbing setiap orang di masyarakat untuk menyucikan hati dan membangkitkan ketulusan dengan bervegetaris dan berhenti membunuh. Untuk menyucikan hati, semua orang hendaknya melenyapkan nafsu keinginan serta menginspirasi orang-orang untuk saling mengasihi dan membina keharmonisan. Semua orang di seluruh dunia harus bersatu hati untuk melindungi Bumi.


Dalam acara di Taitung, baru lebih dari seribu orang yang hadir untuk memberi persembahan dan berdoa. Yang tampil di atas panggung adalah para guru dan murid. Usia para murid berbeda beda. Mereka bisa menghafal liriks dan menampilkan isyarat tangan. Menurut saya, ini adalah sejenis pendidikan. Semoga ini bisa menjadi titik permulaan bagi kita untuk melakukan sosialisasi secara mendalam. Saya berharap setiap orang dapat bervegetaris. Jika bisa demikian, maka semuanya akan sempurna.

Seorang relawan cilik mewujudkan ikrarnya untuk menyebarkan prinsip kebenaran

Bekerja sama dengan harmonis dalam acara Bulan Tujuh Penuh Berkah

Menyebarkan aliran jernih dengan mengedit dan menyiarkan

Melenyapkan nafsu keinginan dan bervegetaris untuk menyucikan hati

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 7 Agustus 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 9 Agustus 2018
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -