Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Nafsu Keinginan dan Kebencian demi Kedamaian Dunia


Di bawah pengaruh perubahan iklim, sebagian wilayah mengalami cuaca panas ekstrem. Selain itu, krisis air juga kerap terjadi. Yang sangat dikhawatirkan ialah kekurangan air dan panas terik matahari yang tidak tertahankan.

Kondisi iklim sudah tidak selaras. Dunia ini semula sudah penuh penderitaan dan kini ditambah dengan iklim yang tidak selaras. Hujan deras yang tiba-tiba turun sering kali memicu tanah longsor.

Kita telah menyaksikan bahwa bumi sangatlah rentan. Aktivitas manusia dalam jangka panjang telah merusak konservasi air dan tanah.

Bagaimana kita memulihkan konservasi air dan tanah yang terus dirusak oleh manusia selama bertahun-tahun? Demikian benih yang ditabur, demikian pulalah buah yang dituai. Pada akhirnya, manusia jugalah yang merasakan konsekuensinya.

Saat ini, berhubung merasa bahwa cuaca di luar sangat panas, orang-orang pun bersembunyi di dalam rumah. Dengan adanya pendingin ruangan, cuaca panas di luar tidak akan terasa. Jadi, mereka bisa menikmati pendingin ruangan dengan tidak pergi ke luar. Namun, apakah ini merupakan solusi? Apakah ini pola hidup yang normal?


Saat terjadi krisis air dan ketidakselarasan iklim, kita tidak bisa mencari kenyamanan dengan mengandalkan teknologi. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Manusia harus berubah.

Kondisi saat ini adalah buah dari karma yang kita ciptakan dahulu. Akibat nafsu keinginan, manusia terus merusak alam dan mengeksploitasi sumber daya alam selama bertahun-tahun sehingga memengaruhi kondisi iklim dan ekosistem.

Di kehidupan lampau, kita semua mungkin pernah menimbulkan kerusakan bagi alam. Dari kehidupan ke kehidupan, manusia terus mengakumulasi karma buruk. Dari dahulu hingga kini, manusia terus merusak alam.

Kita semua hidup di Bumi yang sama dan di kolong langit yang sama. Kita semua merasakan dampak dari kerusakan alam yang ditimbulkan oleh manusia. Bencana alam terjadi silih berganti. Manusia terkena dampak besar dari bencana alam yang terjadi. Selain itu, juga ada bencana akibat ulah manusia.


Saat pikiran manusia tidak selaras, terjadilah konflik dan peperangan. Inilah akibat ketidakselarasan pikiran manusia.

Bencana akibat ulah manusia dan bencana alam terjadi di seluruh dunia. Karena itulah, Buddha mengatakan bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan. Batin manusia diliputi ketamakan dan kebencian. Kebencian bagai kebakaran yang terjadi di dunia ini.

Api kebencian manusia bagaikan kobaran api yang melahap lahan hutan. Jika kita tidak memadamkan api kebencian, kebakaran hutan juga sulit dipadamkan. Jadi, temperamen manusia dapat membentuk energi yang memengaruhi cuaca.

Kita harus berusaha untuk meredam bencana. Saat iklim di dunia ini bersahabat, barulah manusia dapat hidup tenang. Inilah berkah bagi umat manusia.

Kita bervegetaris sebagai wujud disiplin diri. Kita harus mengendalikan nafsu keinginan serta menghapus ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan keraguan yang menodai batin kita.

Saat ini, kita hendaklah berbagi pelajaran besar dengan orang-orang. Pola makan vegetaris bermanfaat bagi kesehatan, juga bermanfaat bagi bumi karena dapat mengurangi pencemaran. Perlu diketahui bahwa sumber daya air di Bumi terus berkurang.


Menernakkan hewan menghabiskan banyak air dan pangan hingga memengaruhi persediaan air dan pangan manusia. Hewan ternak membutuhkan banyak pakan, air, dan rumput. Demi mengonsumsi sepotong daging saja, manusia menernakkan hewan hingga mencemari bumi dan merusak lingkungan.

Manusia menernakkan banyak hewan hingga merusak lingkungan dan mencemari udara hanya demi memenuhi nafsu makan. Karma buruk kolektif semua makhluk sungguh membuat saya khawatir.

Manusia merusak alam, mencemari udara, serta melukai dan membunuh banyak hewan. Inilah kebodohan manusia. Bagaimana mengatakannya? Sulit untuk mendeskripsikannya dengan kata-kata.

Namun, kini saya harus mengatakannya. Semua orang harus tersadarkan dan bertobat. Saya berharap setiap orang dapat menerima resep mujarab ini, yaitu bermawas diri dan bervegetaris. Kita harus berusaha untuk bervegetaris.    

Ketamakan dan kebencian menimbulkan penderitaan berkepanjangan
Menabur benih yang buruk akan menuai buah yang buruk pula
Membina temperamen baik dan menghentikan nafsu makan terhadap daging
Berusaha agar iklim kembali bersahabat dan konflik mereda

Master Cheng Yen tanggal 04 Agustus 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 06 Agustus 2021
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -