Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Noda Batin dan Mengembangkan Kebijaksanaan

Kehidupan penuh dengan penderitaan. Dalam bab Stupa Permata, diulas tentang Buddha Prabhutaratna yang merupakan Buddha pada zaman dahulu. Pada asamkhyeya kalpa tak terhingga yang lalu, saat Buddha Prabhutaratna masih menapaki Jalan Bodhisatwa, Beliau berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk. Beliau harus berbagi prinsip kebenaran dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Semangat menapaki Jalan Bodhisatwa terdapat di dalam Sutra Bunga Teratai. Isi Sutra Bunga Teratai mengajari kita tentang kebenaran dalam menghadapi semua orang dan masalah.

Akan tetapi, saat itu, kurangnya jalinan jodoh membuat Beliau tidak bisa mewujudkan ikrar-Nya. Karena itu, Beliau membangkitkan ikrar lain, yakni di manapun Sutra Bunga Teratai dibabarkan, Beliau akan pergi ke sana untuk mendengar Dharma. Ini juga demi membuktikan bahwa Sutra Bunga Teratai yang dibabarkan oleh setiap Buddha di setiap zaman adalah sama. Beliau ingin membuktikan bahwa setiap Buddha mengajarkan Jalan Bodhisatwa yang sama.

Kita sungguh harus membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia ini. Seperti yang saya ulas dalam ceramah pagi saya, segala sesuatu di alam semesta mengalami empat fase. Satu planet adalah satu dunia. Bumi juga merupakan salah satu planet di alam semesta ini. Bumi juga memiliki kehidupan. Kehidupan Bumi telah terbentuk sejak miliaran tahun yang lalu. Pada fase pembentukan, terbentuklah gunung, sungai, bumi, dan segala benda materi di dunia ini, seperti pohon, bunga, rumput, sungai, laut, dan dataran.

Kita harus mewariskan Dharma.

Semua benda materi mengalami fase pembentukan. Tumbuhan dan hewan di Bumi ini berpadu menjadi pemandangan yang sangat indah. Lihatlah betapa indahnya alam dengan berbagai jenis hewan yang terbang di langit, berjalan di darat, dan berenang di dalam air. Baik besar maupun kecil, semua makhluk hidup memiliki ekosistem masing-masing.

Di ekosistem yang berbeda, terdapat kondisi kehidupan yang berbeda. Inilah yang disebut hukum alam. Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia, semuanya memiliki ekosistem masing-masing sesuai hukum alam. Buddha datang ke dunia ini untuk mengajari kita agar setiap orang bisa memahami kebenaran dan menyadari bahwa bukan hanya orang tertentu yang bisa mencapai pencerahan.

Sesungguhnya, semua orang bisa mencapai pencerahan seperti Pangeran Siddharta. Saat mencapai pencerahan, Buddha sangat takjub Saat mencapai pencerahan, Buddha sangat takjub karena menyadari bahwa semua makhluk memiliki hakikat kebuddhaan. Sungguh, semua makhluk memiliki kebijaksanaan yang setara dengan Buddha. Betapa beruntungnya kita bisa terlahir di tempat yang mengenal ajaran Buddha. Dalam hidup ini, kita bisa mendengar Dharma dan memahami kebenaran. Dengan memahami kebenaran, kita bisa melenyapkan noda dan kegelapan batin. Dengan melenyapkan noda dan kegelapan batin serta mencegah noda batin datang kembali, hati kita tidak akan tercemar. Karena itu, kita harus mewariskan Dharma.

Kita harus mewariskan Dharma.

Jika tidak, saat kegelapan batin terbangkitkan, karma buruk pun tercipta. Karma buruk kolektif bisa membentuk kekuatan besar. Kekuatan karma buruk kolektif ini bisa memicu konflik antarmanusia. Inilah yang menimbulkan bencana akibat ulah manusia. Kekuatan ini juga bisa merusak alam dan mencemari seluruh alam semesta. Inilah kekuatan karma kolektif. Jadi, sebersit niat yang terbangkitkan memiliki kekuatan yang sangat besar. Kekuatan karma buruk dan karma baik kolektif terus tarik-menarik. Perbuatan baik bisa membentuk kekuatan. Perbuatan jahat juga bisa membentuk kekuatan. Kekuatan baik dan jahat tarik-menarik. Yang manakah yang lebih kuat, kekuatan baik atau kekuatan jahat? Dengan lebih banyak orang, kekuatan akan lebih besar.

Jika orang-orang membangkitkan kegelapan batin, noda batin, dan nafsu keinginan, maka perbuatan mereka akan meningkatkan kekuatan jahat. Bagaimana dengan kekuatan baik? Setiap hari, kita melihat orang baik yang penuh cinta kasih memberikan bantuan di tengah masyarakat dengan cinta kasih tanpa memandang jalinan jodoh serta perasaan senasib dan sepenanggungan. Namun, kekuatan mereka adalah kekuatan kelembutan.

Sanggupkah mereka melawan kekuatan jahat? Ini sungguh sangat sulit. Singkat kata, kita harus sungguh-sungguh membangkitkan cinta kasih dan berusaha sebaik mungkin untuk membimbing orang-orang menuju jalan kebajikan dan berbuat baik. Dengan demikian, barulah dunia ini bisa aman dan tenteram. Kita harus terus meningkatkan kekuatan baik. Jika kekuatan baik terus meningkat, barulah kekuatan baik bisa mengalahkan kekuatan jahat. Kehidupan bagaikan sebuah lapangan olahraga. Dalam lapangan olahraga ini, kita harus menuju arah yang baik.

Ajaran yang sama dari setiap Buddha membuktikan kebenaran

Semua makhluk memiliki kebijaksanaan yang setara dengan Buddha

Kekuatan baik dan jahat terus tarik-menarik

Terjun ke tengah masyarakat untuk menciptakan karma baik kolektif

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 September 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 13 September 2016

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -