Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Penderitaan dan Membawa Kebahagiaan bagi Semua Makhluk
“Shitai, para guru di Griya Jing Si, bibi, dan paman, selamat Tahun Baru Imlek. Semoga Master selalu sehat dan panjang umur,” Insan Tzu Chi Kedah, Malaysia mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
“Selamat Tahun Baru Imlek. Semoga selalu hidup tenteram dan dipenuhi berkah. Kami senantiasa mengingat pesan Master. Hidup di kolong langit negara lain dan berpijak di atas bumi negara lain, kami akan tahu membalas budi,” Insan Tzu Chi Kamboja mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
“Murid-murid dari Toronto, Kanada akan selalu mengingatnya di dalam hati dan mempertahankan tekad awal. Master, para guru di Griya Jing Si, dan insan Tzu Chi di seluruh dunia, selamat Tahun Baru Imlek. Kami berikrar dengan hati tertulus. Bervegetaris untuk menggarap ladang berkah. Giat mendengar Dharma untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan,” Insan Tzu Chi Toronto, Kanada mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
“Anggota komite dan Tzu Cheng bersatu hati untuk terjun ke tengah masyarakat. Merekrut Bodhisatwa dunia untuk mewariskan ajaran Jing Si. Kami berterima kasih kepada Master yang telah menciptakan dunia Tzu Chi dan membimbing kami ke arah yang benar,” Insan Tzu Chi Kantor Cabang Tzu Chi Washington, D.C., Amerika Serikat mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
“Murid-murid Jing Si dari Kantor Perwakilan Tzu Chi El Monte bersujud dengan penuh rasa hormat ke arah daratan di seberang Samudra Pasifik. Master, kami mengasihi Master. Selamat Tahun Baru Imlek,” Insan Tzu Chi Kantor Perwakilan Tzu Chi El Monte, AS mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
Terima kasih. Sesungguhnya, kata selamat dan terima kasih selalu saya ucapkan setiap hari. Saya mengucapkan selamat atas kesungguhan hati setiap orang dalam bersumbangsih yang memperoleh pencapaian. Kita sering mendengar ada yang meraih penghargaan.
Kita juga sering melihat keberhasilan kasus yang kita tangani dan pasien yang pulih setelah menerima pengobatan dari dokter kita. Ini semua merupakan kontribusi bagi dunia. Semuanya membuat kita merasa sangat tenang.
Kemarin, kita melihat seorang anak yang menderita penyakit langka bawaan. Penyakit yang dideritanya membuatnya tersiksa. Dia mengalami kelainan bentuk kaki dan tumbuh tumor di pinggangnya. Biasanya, dia selalu mengeluh bahwa kepala dan tubuhnya terasa sakit. Dia mengeluh sakit setiap hari. Keluarganya juga sangat tidak berdaya.
Beruntung, dia bertemu Bodhisatwa dunia dan penyelamat dalam hidupnya yang mengantarkannya ke Hualien, Taiwan. Lihatlah, kini kehidupannya telah berubah. Ada banyak orang yang mengasihi, melindungi, mendampingi, dan menjalankan operasi untuknya. Ada beberapa departemen yang mencurahkan perhatian padanya dan merawatnya.
Setelah empat bulan lebih, dia akhirnya bisa meninggalkan rumah sakit. Bentuk kakinya telah diperbaiki dan kini, dia tengah menjalani fisioterapi. Kini dia sudah tidak merasa sakit dan bisa tersenyum. Dia perlu waktu untuk menjalani fisioterapi guna memulihkan tenaganya. Dia juga perlu perlahan-lahan melatih kekuatan kakinya.
Kita juga menghubungi dokter-dokter di Suzhou agar bisa mengetahui perkembangannya. Ini merupakan estafet cinta kasih. Semoga anak ini bisa tumbuh besar di bawah pendampingan dan pengobatan Tzu Chi yang penuh cinta kasih. Anak yang begitu cantik dan menggemaskan ini pasti akan memiliki kehidupan yang cemerlang di masa mendatang.
Para dokter kita mengasihi anak perempuan ini bagai mengasihi anak sendiri. Ini sungguh tidak mudah. Ini membuat saya dipenuhi sukacita. Ini merupakan kabar baik dan hadiah besar menjelang Tahun Baru Imlek.
Dalam setahun ini, ada banyak kisah menyentuh yang tidak habis saya ulas. Ada banyak kisah yang tidak kalian bagikan dengan orang lain. Hal yang baik harus disebarkan. Dengan demikian, barulah kekuatan cinta kasih bisa semakin kuat dan tersebar luas sehingga setiap orang bisa bersatu hati dan bekerja sama untuk bersumbangsih. Kita harus berbagi kisah dengan orang-orang.
Kita bisa melihat di Taiwan, orang-orang di berbagai wilayah sedang bersiap-siap merayakan Tahun Baru Imlek. Di Chiayi, ada Kakek Lin berusia 94 tahun yang hidup sebatang kara dan penglihatannya tidak baik. Belakangan ini, dia sering terjatuh. Karena itu, insan Tzu Chi secara khusus pergi ke rumah kakek itu untuk makan bersamanya.
Melihat insan Tzu Chi yang bagaikan anak cucunya yang pulang untuk merapikan rumah dan menyiapkan makanan yang lezat, kakek itu tersenyum dengan gembira. Sungguh, inilah cinta kasih Bodhisatwa, memandang semua orang sebagai satu keluarga tanpa membeda-bedakan.
Kemarin, tim misi amal dan pendidikan juga datang. Ketua Pelaksana Tsai mewakili misi pendidikan dan Relawan Liu Xiao-cheng mewakili misi amal menyampaikan beberapa patah kata. Semua orang membangun tekad dan ikrar untuk bersumbangsih bagi dunia. Ketua Pelaksana Tsai juga berkata bahwa tahun ini, staf dari empat misi Tzu Chi turut menuangkan celengan bamboo untuk anak-anak pengungsi dari Suriah.
Inilah pendidikan cinta kasih yang terpampang di depan mata kita. Selain itu, insan Tzu Chi dan staf misi budaya humanis juga merencanakan “Program Sepuluh Ribu Teratai”. Setelah Tahun Baru Imlek, misi budaya humanis akan mengadakan acara musikal. Para staf misi budaya humanis telah bergerak untuk membentuk kuntum demi kuntum teratai lewat kerajinan tangan yang digunakan dalam undangan acara musical yang akan digelar setelah Tahun Baru Imlek.
Kita menyambut partisipasi setiap orang dalam acara musikal ini untuk membentuk sepuluh ribu kuntum teratai. Intinya, Empat Misi Tzu Chi yang terdiri atas misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis, semuanya bersumbangsih demi semua orang di seluruh dunia. Saya sangat tersentuh.
Memperbaiki kehidupan dan melakukan estafet cinta kasih
Melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan
Seorang kakek tersenyum bahagia saat makan bersama insan Tzu Chi
Menggalang sepuluh ribu kuntum teratai untuk menolong orang yang menderita
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina