Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Penderitaan dan Membawa Kebahagiaan
Pagi-pagi sekali, di depan RS Tzu Chi Taichung sudah terlihat banyak orang yang berbaris dengan tertib. Ada banyak dokter dan perawat yang berbaris dengan tertib di depan RS. Melihat barisan yang begitu indah dan tertib, saya sangat tersentuh. Pada tanggal 8 Januari 10 tahun yang lalu, RS Tzu Chi Taichung resmi beroperasi. Hari ini, RS kita genap berusia 10 tahun.
Pada tanggal 14 April 2002, kita melakukan peletakan batu pertama RS Tzu Chi Taichung. Hari itu, guru saya, Mahabhiksu Yin Shun, juga menghadiri upacara peletakan batu pertama. Guru saya juga menyampaikan beberapa patah kata hari itu. Saya sangat bersyukur kita telah merekamnya.
Bisa menghadiri upacara hari ini, saya sungguh merasakan sukacita yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya merasa bahwa semangat dasar ajaran Buddha telah tersebar luas. Jadi, ada banyak metode yang bijaksana yang bisa dipraktikkan dalam berbagai hal. Sungguh, saya merasa dipenuhi sukacita, terlebih karena ada dukungan dari kalian semua,” kata Mahabhiksu Yin Shun.
Semoga kelak ada semakin banyak orang yang mendukung hal-hal yang bermanfaat bagi semua makhluk. Inilah harapan saya. Ajaran Buddha hendaknya dipraktikkan di dunia ini agar semua orang bisa memperoleh manfaat dari ajaran Buddha. Semangat dasar ini harus disebarluaskan. Melihat kondisi hari ini, hati saya dipenuhi keyakinan. Terima kasih, semuanya,” lanjut Mahabhiksu Yin Shun.
Inilah kata-kata yang disampaikan guru saya saat itu. Melihat rekaman video ini, saya seperti melihat guru saya berbicara pada saya dan menyuruh saya bersyukur dengan tulus atas sumbangsih semua orang yang penuh kesungguhan hati dan cinta kasih. Ini sungguh membuat saya tersentuh.
Kita juga mendengar tentang sebuah kasus. Melihat dr. Yu berbagi kisah di atas panggung dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan penuh cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin, saya sangat tersentuh dan bersyukur. Setelah Bapak Weng mengalami kecelakaan lalu lintas, dokter kita segera menanganinya dan menariknya kembali dari ambang kematian. Saat dia dilarikan ke rumah sakit, napasnya sudah terhenti dan berada dalam kondisi kritis.
Di tengah kondisi seperti itu, dokter kita masih bisa menyelamatkannya tanpa meninggalkan efek samping. Ini sungguh merupakan suatu keajaiban. Seluruh anggota keluarganya berterima kasih kepada dr. Yu.
“Saya melihat bagian terakhir tadi adalah Bapak Weng bersujud di hadapan saya untuk berterima kasih kepada saya. Sesungguhnya, masalah ini sudah lama tersimpan di dalam hati saya. Saya sungguh tidak pantas menerima rasa terima kasih sebesar ini. Karena itu, saya ingin menyalurkan rasa terima kasihnya kepada seluruh insan Tzu Chi, staf badan misi Tzu Chi, Master, kepala rumah sakit, dan ketua pelaksana kita,” ujar dr. Yu Jung Min, Kepala departemen bedah jantung.
“Dalam masa-masa sulit, kita masih bisa mempertahankan departemen perawatan kritis yang begitu sulit dan tidak menyerah untuk menyelamatkan semua makhluk yang menderita. Karena itu, di sini, saya menyalurkan rasa terima kasih Bapak Weng sekaligus rasa terima kasih saya kepada Master dan seluruh keluarga besar Tzu Chi. Terima kasih,” tambahnya.
Di dunia ini, baik orang yang diselamatkan maupun orang yang menyelamatkan, semuanya saling bersyukur. Inilah tempat tinggal yang ideal dan paling indah.
Di hadapan Master, kami para murid Master berikrar untuk menjadikan ajaran Jing Si sebagai inti misi kesehatan. Di dunia yang penuh pergolakan ini, dengan berpegang pada mazhab Tzu Chi, kami senantiasa ingat akan tanggung jawab kami. Kami akan membuat RS Tzu Chi Taichung menjadi teladan rumah sakit berbudaya humanis yang berpengaruh. Kami akan selamanya mengingat pesan Master pada kami. Terima kasih, Master,” kata dr. Chien Sou-hsin, Kepala RS Tzu Chi Taichung.
Kita bisa melihat para hadirin, baik di atas maupun di bawah panggung, semuanya sangat tersentuh oleh welas asih misi kesehatan kita. Tzu Chi memiliki empat misi. Kita mempraktikkan cinta kasih lewat misi amal dan welas asih lewat misi kesehatan. Kita melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan.
Banyak orang yang hidup di tengah ketakutan karena berada di ambang kematian. Akibatnya, anggota keluarga mereka juga mengalami kepedihan dan penderitaan. Berkat staf misi kesehatan kita yang mengasihi dan mengobati pasien, kesehatan mereka bisa pulih kembali sehingga kualitas hidup mereka meningkat dan keluarga mereka hidup tenteram dan bahagia. Inilah welas asih agung. Pahala para tenaga medis sungguh tak terhingga.
Saya sangat bersyukur, tersentuh, dan dipenuhi sukacita. Lihatlah, empat badan misi Tzu Chi, termasuk badan misi kesehatan, semuanya bekerja sama dengan harmonis. Dalam rangka memperingati ulang tahun RS, seluruh staf rumah sakit kita bekerja sama dengan harmonis. Bisakah saya tidak tersentuh? Saya sangat tersentuh.
Selain bersumbangsih tanpa pamrih, dokter kita juga mengungkapkan rasa syukur. Ini sungguh tidak mudah. Dokter memiliki status sosial yang tinggi, tetapi para dokter kita begitu rendah hati dan penuh kekuatan cinta kasih. Saya sungguh sangat bersyukur dan tersentuh.
Singkat kata, waktu bisa mengakumulasi segalanya. Kita masih memiliki 10 tahun yang tak terhingga di masa mendatang. Untuk selamanya, kita semua akan bersatu hati. Terima kasih.
Mengenang kata-kata Mahabhiksu Yin Shun dalam peletakan batu
pertama RS Tzu Chi Taichung
Bekerja sama melenyapkan penderitaan dengan kekuatan ikrar yang tak
berujung
Dokter dan pasien saling bersyukur dengan ketulusan terdalam
Bekerja sama dengan harmonis untuk mewariskan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina