Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Penderitaan Fisik dan Batin
Datang ke RS Tzu Chi
Taichung, saya sangat tersentuh. Dari pagi hingga sekarang, saya mendengar
kisah yang menyentuh. Para dokter kita mendiagnosis dengan saksama dan
memberikan pengobatan yang tepat. Inilah yang terbaik bagi pasien. Mereka telah
mengembangkan kebijaksanaan dalam mengamati.
Belakangan ini, saya terus
mengulas tentang mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Para dokter kita
telah melakukannya. Mereka sungguh sangat cermat. Dengan memeriksa telinga dan
mengamati pandangan mata seorang pasien, dokter kita dapat mendiagnosis bahwa pasien
itu terkena sklerosis multipel. Ini sungguh mengagumkan.
Para dokter kita sangat
cermat. Lewat kasus ini, kita bisa melihat bahwa dokter kita sungguh sangat
cermat. Ada banyak kasus seperti ini. Laporan setiap departemen sangat
menyentuh. Di antara laporan yang menyentuh ini, ada guru yang membimbing dan
bekerja sama dengan muridnya, ada pula pasangan suami istri yang bekerja sama
di bawah bimbingan guru dan masing-masing mengoperasi satu mata pasien. Secara
bersamaan, sepasang suami istri mengoperasi kedua mata pasien. Ini juga membuat
orang sangat tersentuh.
Ada banyak kasus yang
mengagumkan. Terlebih, kerja sama antara departemen pengobatan Tiongkok dan
Barat sangatlah penting. Kita harus mengembangkan metode pengobatan tradisional
Tiongkok yang juga merupakan inti sari yang sangat penting dalam dunia medis. Jadi,
sejak akan membangun rumah sakit, saya terus berharap pengobatan Tiongkok dan
Barat bisa dijalankan secara bersamaan. Akhirnya, kita berhasil melakukannya.
Lihatlah, kita telah
menjalankan program pascasarjana pengobatan Tiongkok. Banyak murid yang telah
lulus dan setiap orang sangat berbakat. Kita juga melihat seorang pasien yang
tadinya sudah lumpuh perlahan-lahan sembuh, bahkan bisa melompat. Dia bisa
mengerahkan tenaga untuk berjalan, melompat, dan memeluk anaknya. Dia bahkan
bisa kembali bekerja. Ini sungguh tidak mudah.
Lihatlah operasi jantung. Operasi
jantung membutuhkan kerja keras dan kecermatan. Sekali operasi mungkin memakan
waktu hingga 20 jam. Karena itu, para tenaga medis harus memiliki stamina yang
kuat. Selain itu, tenaga medis kita juga harus memastikan bahwa kondisi pasien
stabil usai menjalani operasi.
“Saya adalah perawat di ICU departemen bedah,
Liu Wan-qian. Sekarang, saya ingin berbagi dengan kalian bahwa sesungguhnya,
usai menjalankan operasi, dr. Yu tidak tega meninggalkan pasien karena
mengkhawatirkan perkembangan pasien. Jadi, beliau sering berada di RS hingga
pukul 2 atau 3 dini hari karena mengkhawatirkan pasien. Kami sering
mengusirnya, tetapi beliau enggan pulang. Terkadang, setelah memeriksa pasien, beliau
meminta kami untuk merapikan selang. Beliau juga melakukan penyesuaian di
beberapa perlengkapan medis sendiri karena merasa tidak tenang. Jadi, beliau
tidak melewatkan satu bagian pun. Setelah memeriksa semuanya, beliau baru akan
berpikir untuk minum atau makan sesuatu,” kata kata Liu Wan-qian, perawat ICU
departemen bedah.
“Adakalanya, kami mengusirnya, tetapi beliau
enggan pulang. Beliau malah duduk dan tertidur di kursi. Kami diam-diam
memotretnya. Karena kesungguhan hati dan perhatiannya, para staf di ICU
departemen bedah terinspirasi untuk saling mengawasi dan menyemangati agar
mencapai hasil yang lebih baik, seperti mengurangi komplikasi dan kemungkinan
terjadinya pendarahan. Karena kesungguhan hati dan perhatian ini, kami bisa
mengurangi waktu pasien di ICU. Mereka bisa dipindahkan ke kamar perawatan
biasa lebih awal agar bisa lebih awal menjalani fisioterapi dan hidup seperti
sediakala,” tambah Liu Wan-qian.
Dokter kita memiliki hati
Buddha. Perawat kita juga bisa melihat bahwa dokter kita sangat bekerja keras dan
perhatian. Dokter kita menangani pasien dengan cermat dan tidak tega
meninggalkan pasien. Inilah nilai budaya humanis dan ketulusan kasih sayang dalam
misi kesehatan Tzu Chi. Tenaga medis kita bersumbangsih dengan kasih sayang
yang tulus. Mereka merawat pasien dengan cermat dan bersumbangsih dengan sabar.
Setiap sayatan dilakukan
dengan cermat. Kita bisa melihat operasi hati yang dilakukan dengan rapi. Ini
sungguh tidak mudah. Singkat kata, lewat laporan departemen medis, kita bisa
melihat para tenaga medis kita berhasil menangani kasus-kasus yang sulit. Ini
sungguh tidak mudah. Tentu, kita bukan hanya mengembangkan teknologi medis. Kini,
kita juga perlu membangun sistem informasi untuk mendukung misi kesehatan.
Kita sangat bersyukur kepada
tim konsultan yang sangat bersungguh hati dalam meningkatkan sistem informasi
kita agar informasi dapat disebarkan ke seluruh RS kita dan kita dapat berbagi
informasi dengan dunia internasional. Kita juga melihat pusat perawatan kita yang
bertujuan untuk merawat kesehatan. Saya berkata kepada Wakil Kepala RS Chuang bahwa
pusat perawatan kita bukanlah panti wreda. Saya tidak pernah berniat untuk
mendirikan panti wreda. Tentu saja, saya juga akan tua. Namun, saya merasa
bahwa tempat terbaik bagi para lansia adalah di rumah masing-masing.
Anak cucu mereka hendaknya
belajar untuk merawat mereka. Namun, sulit untuk merawat mereka di siang hari. Namun,
mereka hendaknya menikmati masa tua di rumah masing-masing. Inilah yang paling
membahagiakan dan paling diinginkan oleh para lansia. Kita harus membimbing
keluarga lansia agar para lansia bisa pulang ke rumah. Kita juga harus
membimbing anak cucu mereka untuk berbakti. Dengan begitu, keluarga mereka akan
menjemput para lansia pulang ke rumah dengan sukacita dan tulus. Dengan
demikian, para lansia bisa merasakan kebahagiaan dalam keluarga.
Anak-anak para lansia juga
dapat memberikan teladan nyata pada cucu-cucu lansia. Dengan berbakti pada ayah
sendiri, seseorang dapat mendidik anak-anaknya dengan teladan nyata. Inilah
pendidikan dalam keluarga. Saya terus mengatakan hal ini kepada Wakil Kepala RS
Chuang. Beliau juga mendengarkan saya dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Pencapaiannya
sungguh membuat orang tersentuh.
Setiap kali datang ke sini,
saya mendengar tentang pencapaian pusat perawatan kita. Ada pula orang yang
terkena luka serius dan telah pulih, hadir untuk berinteraksi dengan kita. Dalam
kunjungan sebelumnya, saya melihat bahwa tenaganya telah pulih. Bagi para
lansia, kita membantu mereka agar mereka dapat pulang ke rumah untuk menikmati
kebahagiaan dalam keluarga. Para lansia sangat gembira bisa pulang ke rumah. Setelah
pulang ke rumah, mereka merindukan rumah perawatan yang telah menjadi sandaran
batin mereka. Inilah pencapaian pusat perawatan kita.
Saya sangat bersyukur. Singkat
kata, setiap kali datang ke Taichung, saya selalu mendengar kisah yang
menyentuh dan menggugah hati. Saya bersyukur kepada kepala RS serta para dokter
dan perawat yang bersumbangsih dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih. Saya
tidak bisa mengungkapkan semua rasa syukur saya. Terima kasih.
Mendiagnosis
penyakit dengan kebijaksanaan dalam mengamati
Mengobati penyakit
yang serius dengan perpaduan metode pengobatan Tiongkok dan Barat
Mengobati fisik dan
batin dengan kerja sama yang harmonis
Pusat perawatan Tzu Chi memperoleh pengakuan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Desember 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 6 Desember 2017